16. Perempuan

2.3K 220 25
                                    

Harris menatap kosong wanita yang selama ini ia panggil dengan nama "Satira". Ia berusaha keras agar otak nya tak membuat kesimpulan apapun tentang Satira atau Sabira lebih lanjut. Namun bayangan Satira yang meraung dan manangis dalam mimpinya membuat Harris benar-benar hilang fokus. Satira sendiri nampak masih nyenyak tidur dipelukan Harris.

"This is the first time I'm having sex with a girl and the girl makes my head upsidedown.." Bisik Harris sambil membenamkan wajahnya di leher Satira.

***************************************

I've been thinking,
Why can't I keep my fingers off you, baby?

🎶Drunk In Love - Beyonce

***************************************

"Harris? Harris?! Harris!!" Paggil Brianna untuk yang kesekian kalinya.

Harris menoleh malas kearah Brianna, "Berisik.."

Brianna yang sudah kepalang kesal berusah memukul kepala Harris, namun  usahanya berhasil ditahan oleh Draco yang sialnya duduk diantara Harris dan Brianna.

"God!! Stop it!" Pekik Draco yang menatap kesal kedua sepupunya itu secara bergantian.

"He's wasting my time while he's acting like an idiot for about one fucking hour!" Bentak Brianna.

Hari ini Brianna dan sepupu-sepupu Harris yang lain sedang membahas acara pernikahan Harris dan Yemalia Zayed namun tatapan Harris yang selalu kosong lama-kelamaan membuat Brianna meradang.

Harris mendengus, "It's just a stupid wedding.. "

Jawaban Harris benar-benar membuat Brianna makin kesal dan melempar buku jurnal nya kearah wajah Harris namun meleset.

"Lo kenapa si?" Tanya Regulus yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Harris yang tidak biasa.

Harris melirik tajam Regulus, "Sekarang gue paham kenapa otak lo bisa error gara-gara Anissa.. Woman!"

**Anissa : Sekretaris sekaligus cinta pertama Regulus sejak masih SMA.

Regulus mengerutkan kening nya, "What is it?"

"Ga Caroline, ga Satira.. Dua-dua nya bener-bener bikin otak gue mau meledak rasanya.." Kata Harris datar.

Julliet menghela nafas nya, "Gue tau cepet atau lambat lo pasti bakal tau. Tapi tenang, semua nya udah gue cover. Bahkan Opung sekalipun ga akan bisa ngorek latar belakang Satira. Jadi lo ga perlu repot-repot ngelakuin hal-hal gila!"

"Wait.. Lo tau tentang latar belakang keluarga Satira?" Timpal Harris.

"Gimana bisa sih gue ga tau? Waktu Satira mau ngadopsi Line, gue check semua detail tentang Satira. Dan menurut gue, drama dalam hidup Satira itu terjadi bukan dari perencanaan yang matang. Satira itu cuma perempuan yang kelewat baik tapi sayang nya dia punya nasib yang sangat buruk." Jawab Julliet sambil membaca santai koran yang ada di hadapan nya.

Harris mengangkat sebelah alisnya, "Dan lo udah cover semua nya? How?"

Julliet melirik Harris dan tersenyum, "Destroyed some places and documents. Opung udah pasti akan curiga tentang latar belakang Satira yang terlalu... Janggal. Tapi gue bisa pastiin, Opung ga akan pernah tau alasan sebenarnya kenapa semua hal itu terasa janggal."

Baik Brianna, Regulus maupun Draco sama-sama tak tau mana yang lebih mengerikan antara rahasia latar belakang Satira yang harus disembunyikan atau cara Julliet menutupi rahasia itu yang ia yakini bahkan seorang Liliana Sitompul sekali pun tak akan pernah bisa tau.

UNNORMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang