10. To be Closer As a Couple

2.7K 246 24
                                    

**Curhat: Wattpad error.. Cerita yang udah di upload beberapa menit kemudian status nya jadi unpublish (reupload bekali2 tetep aja gitu). Anyone can help? 😭
***************************************
Back to the Story

Jam dinding masih menunjukan pukul 3 dini hari namun Satira dan Harris masih terjaga. Harris dan Satira memutuskan untuk berjalan-jalan disekitar rumah sakit sekedar untuk melepas penat.

"Sebentar lagi bakal ada event di keluarga Adidharmo dan gue pikir itu waktu yang tepat buat lo dan Caroline untuk tampil. Lo siap acting kan?" Tanya Harris sambil melirik Satira.

"Acting? As a happy couple?" Tanya Satira.

"Nope! as a mad-in-love couple and that's why we have a kid.." Tandas Harris.

Satira mendengus, "Gimana caranya saya bisa keliatan cinta sama kamu di dalam waktu deket ini? saya sendiri bingung.. Kalau kita ketahuan bohong gimana?"

"then you're a dead meat!" Timpal Harris datar.

**Dead Meat = Idiom dan kiasan yang berarti celaka/ akan mendapatkan hukuman berat. Namun dalam kasus Harris, ia tak pernah menganggap itu sebagai kiasan. Harris kerap mengancam orang dengan idiom tersebut.

"Saya berani bertaruh itu bukan kata kiasan.." jawab Satira dengan nada sarkastis.

Harris mengangguk tanda setuju.

mereka berjalan melewati lorong rumah sakit dan melihat sebuah chapel (gereja kecil) dan entah mengapa sebuah ide gila melintasi benak Satira.

"What about getting married? Mungkin itu bisa sedikitnya ngebuat saya ngerasa kita adalah pasangan?" Pekik Satira yang jelas-jelas membuat Harris mengerutkan dahinya.

Harris menatap galak Satira, "Why should i do that?"

"Iya juga si.. Yaudah kita cari cara lain. Karena terakhir kali saya acting.. Saya membuat kehidupan saya sendiri runyam. Saya kurang percaya diri kalo harus pura-pura jatuh cinta sama kamu dalam waktu dekat ini... Kira-kira gimana ya?" Kata Satira sambil terus berjalan.

Harris menahan tangan Satira, "it's better work!"

Harris menarik Satira kedalam Chapel. Mereka mengucapkan janji pernikahan yang Harris cari lewat Smart Phone nya. Pernikahan yang berlangsung cepat dan jauh dari kata sakral apa lagi romantis.

Satira tersenyum, "Where's my ring?"

Harris menatap kesal Satira, "Are you fucking kidding me?!"

Satira tertawa terbahak-bahak, "Becanda kok! Galak amat.. Haha! Setidaknya kasih saya ciuman kek....."

Satira yang masih tertawa sangat terkejut saat Harris membungkuk dan mensejajarkan wajah nya dengan Satira.

"Are you Serious?" Tanya Satira.

"it's just a kiss anyway.. Don't get me wrong, i'm dead inside.. Remember?"

Satira tersenyum dan mencium lembut bibir Harris.

"I'm just curious.. Kalo kamu ga punya rasa, kenapa Caroline bisa lahir?"

Harris mendengus, "Ga punya rasa, bukan berarti alat reproduksi gue ga berfungsi! Gue menganggap sex itu hiburan di saat gue lagi suntuk. Gue suka rasanya, I'm not gonna lie.. Tapi itu bukan kebutuhan buat gue. Gue tidur sama berbagai macam jenis manusia, you name it! Perempuan, laki-laki, remaja, dewasa, muda, tua, drag queen, banci, whatever.. It feels the same. Caroline itu kecelakaan karena adrenalin gue terpacu dan gue pikir.... Dia pelacur, jadi dia pasti bakal gugurin kalo dia hamil.."

Harris menyebut Ibu kandung Caroline sebagai orang ketiga, bukan orang yang sedang berhadapan dengan nya.

Satira mengangguk, "Jadi apa pun yang saya lakukakan, kamu ga akan pernah punya rasa cinta kan untuk saya kan?"

UNNORMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang