35. Priority

2.5K 215 47
                                    

Brianna menatap wajah Harris yang sedari tadi memandang serius layar handphone nya.

"Lo kenapa sih? Bengong aja.."

Harris tersenyum dengan sebelah bibirnya, "Aryo ngirimin gue foto USG anak gue.. Idung nya tinggi.."

Brianna mendengus, "Gue denger dari Julli kalo DNA lo kuat banget.. Wajarlah.. Kalo idung nya mirip sama lo.."

Harris kembali menatap layar handphone nya.

"Gimana kalo hari ini lo liburan sama gue ke bali?" Tanya Brianna yang mencoba untuk memecahkan keheningan yang terjadi diantara mereka.

Harris menggelengkan kepalanya, "Gue mau mantau Sabira sama anak gue aja disini.. Mungkin lo bisa pergi sama Julli..."

"Tapi gue maunya pergi sama lo!" Sanggah Brianna dengan nada sedikit kesal.

Harris menghela nafasnya, "Lo kenapa sih? Cemburu karena gue lebih perhatian sama Sabira dan anak gue?"

Wajah Brianna memerah, "Ga juga.. Lo akhir-akhir ini selalu nyembunyiin sesuatu dari gue dan kayak nya hubungan kita tuh renggang.."

Harris tertawa terbahak-bahak, "Hahaha! Harriet! We're twins! We've been together since day 1!"

"So?!"

"I mean like.. Apa harus gue nemenin lo selamanya dan ga punya kehidupan lain selain lo? Kalo gitu kita nikah aja, gimana?"

"Harris!!" Bentak Brianna yang tak mempercayai apa yang baru saja di dengarnya.

Harris mendengus dan memalingkan wajahnya, "You know I'm just kidding.."

"Tapi becanda lo itu kelawatan.."

"Itu karena permintaan lo ke gue juga kelewatan!" Sanggah Harris kesal.

"Ya gue cuma pengen ngabisin waktu sama lo, apa itu salah?!" Pekik Brianna dengan suara yang tinggi.

"Gue yang paling paham sama kondisi anak gue dan Sabira.. Gue.. Gue.. Gue ga mau ngecewain mereka lagi.."

"Mau sampai kapan sih lo idup berpegang teguh sama mimpi lo pas lagi koma?!"

"Harriet!!" Bentak Harris murka.

"Forget it.. Yang gue mau itu cuma liburan aja kok.. Tapi lo marah sampe segininya! Lagian gue liat si Sabira itu sehat-sehat aja. Lo aja yang berlebihan! Like you said before, we've been through this since day 1. Gue tau persis siapa lo! Dan gue tau lo bukan cowo yang suka dengan keterikatan. Isn't it?"

Harris menekan lembut pelipisnya, "People change, Harriet..."

Brianna tersenyum mengejek, "Kalo lo udah berubah, mungkin lo udah ga ada keinginan buat ngebunuh orang lagi? Am i right?"

Harris menelan ludahnya sendiri, "Gue tau lo kecewa.. Tapi please ngertiin gue.. Setidaknya sampe anak gue lahir.."

"Do you love her? I mean Sabira.." Potong Brianna acuh tak acuh.

"I still don't know.. Gue mungkin bisa ngedeskripsiin tanpa bisa ngerasain apapun.."

Brianna mendengus, "Nah.. You don't love her.. It's clear.."

UNNORMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang