Sabira menatap kosong Caroline yang masih terbaring lemah. Harris yang baru saja masuk menghampiri Sabira dan mengelus lembut rambutnya dari belakang.
"Belum selesai ketakutan saya dengan kejadian yang di Dubai.. Sekarang ini.." Keluh Sabira.
Harris menghela nafas nya, "I'm sorry about that.. Semua ini salah gue.."
Sabira memaksakan senyum nya, "Tapi dokter bilang Line akan baik-baik aja.. Saya lega kok.."
Harris hanya menatap datar Sabira. Harris sadar betul bahwa Sabira sangat kecewa dan sedih karena peristiwa ini.
Sabira memeluk Harris, "Janji sama saya.. Janji sama saya apapun yang terjadi kamu ga akan ninggalin Caroline. Kalaupun kamu harus, janji sama saya kamu akan pastiin Caroline baik-baik aja.. Kamu ga akan bikin Line sedih bahkan demi Brianna sekalipun.. Please Harris.. Janji sama saya.."
"Kenapa lo tiba-tiba ngomong kaya gitu sih?" Sanggah Harris.
"Saya.. Cuma mau mastiin kamu ga akan nyakitin hati Line lagi.."
Harris mendengus, "Lo ga percaya sama gue?!"
"Bukan gitu.." Kata Sabira sambil memegangi dada kiri nya.
"Are you okay?" Tanya Harris yang menyadari hal itu.
"Kamu ga usah jelasin ke saya pun, saya tau hubungan kamu dan Brianna......"
"Nothing!" Potong Harris sebelum Sabira menyelesaikan kalimatnya.
Sabira menatap Harris, "But you kissed her...... Mmmpphh.."
Harris tiba-tiba menyambar bibir Sabira.
"I kissed you too! So what?!" Bentak Harris dengan nafas yang berburu.
Sabira mencoba mengatur nafasnya, "Harris, waktu saya udah ga lama lagi.."
"Gue ga mau denger! Lo ga boleh ninggalin gue dan Line! Gue ga ngizinin lo!" Sanggah Harris.
Sabira tersenyum dan mengecup sayang pipi Harris, "Janji sama saya.. Kamu akan dengerin saya kali ini.. Saya udah ngorbanin segalanya untuk kebahagiaan Caroline, sebisa dan semampu saya. Sekarang giliran kamu.. Kalo saya udah ga ada, tugas kamu untuk melanjutkan itu. Saya titip kebahagiaan Caroline.."
"Gue.. Gue.. Ga akan ninggalin lo dan Line.. Bahkan demi Brianna sekalipun.. Gue akan berusaha supaya lo, Line dan Brianna bisa punya hubungan yang baik. Tapi lo ga boleh pergi.. Ga!"
Sabira kembali tersenyum, "Harris, kematian saya akan sangat mendadak. Saya ga tau kapan, tapi saya tau itu ga akan lama lagi. Saya ga bisa janji apa-apa sama kamu. Saudara kembar saya, Namanya Satira. Setelah saya ga ada, dia akan jelaskan semua nya sama kamu dan saya mau kamu ga usah ngerasa bersalah. Kamu fokus aja sama kebahagiaan Caroline, itu udah bikin saya bahagia..."
Kini Sabira menatap Caroline yang masih terbaring lemah, "Saya harap saya bisa pergi sebelum Caroline sadar.. Karena rasanya semakin lama saya disini, semakin saya ga rela ninggalin Caroline.."
Harris memeluk erat Sabira, "Gue ga siap.. Gue ga akan pernah siap.. Gue.. Gue butuh lo.. Line juga butuh lo.. Gue akan cari cara supaya lo bisa bertahan.. Lo tau kan uang gue banyak? Gue.. Gue akan cari cara.."
KAMU SEDANG MEMBACA
UNNORMAL
FantasyCerita tentang bagai mana DNA mu lebih kuat dari nasib buruk mu. Art by : i_suar (follow her on instagram!) :) Story by: Deedsena ---------------------------------------------------------------------- ** WARNING!! 18++ ** Update nya random ? ** Con...