17. DNA

2.4K 236 26
                                    

**Satira nya udah berubah jadi Sabira yaa.. Mon maap kemarin sempat typo. 🙈

***************************************

Dear Caroline,
I heard that you can play it. So I bought you a nice one. I hope you like it and I hope you can play it sometimes for me before I die.

Love,
Great Grandpa
Ps: don't tell your Dad.

***************************************

Caroline menatap sebuah paket misterius yang dikirim ke alamat sekolahnya dan telah membaca kartu ucapan yang disisipkan di samping paket besar itu.

"Oh.. Line! Look at that! Paket dari kakek buyut nya Line. Fresh from London! Isn't it wonderful?" Kata salah seorang guru yang mendapati Caroline sedang bengong menatap paket dari kakek buyutnya.

Caroline sebenarnya tau segala kasak-kusuk disekolah tentang dirinya yang memiliki latar belakang keluarga yang tidak jelas. Para guru dan orang tua murid kerap membicarakan nya. Namun semenjak Papa nya pernah datang ke sekolah, gosip-gosip itu mulai mereda. Semua orang setuju, bahwa Caroline sangat mirip dengan Papa nya. Ditambah lagi seisi sekolah kini tau bahwa kakek buyut Caroline yang tinggal di London memberikan nya sebuah paket dengan pita merah besar disekelilingnya.

"Can you help me? Buka?" Tanya Caroline kepada salah satu guru nya.

Seorang guru bergegas dengan gunting ditangan nya. Tentu saja otak Caroline bisa menyimpulkan bahwa sang guru yang bergegas terlihat sangat penasaran dengan isi paket besar yang ada dihadapan nya alih-alih tulus membantunya.

Tak membutuhkan waktu lama, paket itu terbuka. Sebuah cello case berwarna campaign yang sangat elegan dan terlihat sangat mahal. Caroline membuka cello case itu dan mendapati sebuah cello berwarna merah maroon yang sangat mengkilat. Warna nya mengingatkan Caroline pada darah yang basah. Dibagian bawah cello itu, tepat dibawah senar, terdapat sebuah tulisan hitam yang bertuliskan "LINE".

**Cello case : tempat/ wadah untuk menyimpan alat musik cello.

" it's bloodline.." Bisik Caroline lebih untuk dirinya sendiri sesaat ia melihat cello itu.

**Bloodline (Garis Darah): urutan yang membentuk sebuah garis keturunan.

"Waah.. Bagus sekali yaa cello nya! Pasti kakek buyut nya Line ingin sekali Line tambah pintar main cello nya!" Sahut ibu guru yang berhasil membuyarkan pikiran Caroline.

Caroline tersenyum simpul dan memeluk cello itu dengan erat.

***************************************

My DNA not for imitation
Your DNA an abomination

🎶DNA - Kendrick Lamar

***************************************

2 Hari Kemudian..

"Caroline, kamu liat Simon ga?" Pekik seorang wanita yang Caroline kenali sebagai ibu kandung Simon, teman sekelasnya.

Caroline yang sedang memainkan cello hanya menggeleng dan sedetik kemudian ia kembali memainkan cello nya.

Sejak pagi Simon memang dinyatakan hilang dan pada jam makan siang, ibu nya memutuskan untuk melaporkan hal ini ke pihak kepolisian. Alhasil, tak ada yang boleh pulang sebelum pihak kepolisian selesai dengan investigasinya.

Sekolah Caroline adalah sekolah alam dengan lahan yang luas. Sekolah itu memiliki kebun buah dan sayur, 2 petak tanah untuk menanam padi, 2 buah kolam ikan, sebuah sungai buatan, 3 lapangan luas dan beberapa kandang binatang. Untuk mencari seorang anak 5 tahun di sekolah ini tentu bukan perkara yang mudah.

UNNORMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang