33. The Plan

2.3K 194 27
                                    

New York City
Flash Back.

Regulus mendatangi pesta ulang tahun salah satu rekan bisnis nya yang di rayakan di kota New York. Setelah mengucapkan ucapan selamat dan memberikan hadiah, ia berkeliling untuk menyapa beberapa rekan bisnis nya yang lain.

Seorang pria menepuk pundak nya dan tersenyum, "it's pleasure to meet you here.."

Regulus tersenyum canggung saat menyadari orang itu adalah Ardhani Jayadiningrat dan istrinya, Satira.

"Oh.. Hai.." Sapa Regulus sambil menjabat tangan Ardhani dan Satira.

"Sendirian aja?" Goda Satira.

Regulus tersenyum ramah, "Yeah.. Gue kan jomblo.."

"Kalo Regulus Adidharmo yang jomblo sih ga usah khawatir.. Cewe pasti banyak yang ngantri! Hihi.." Goda Satira lagi.

Regulus tersenyum dengan sebelah bibir nya.

"Oh iya.. Lo punya saudara kembar kan? Namanya Sabira?" Tanya Regulus yang tiba-tiba lebih tertarik kepada sosok wanita yang bisa membuat Harris tak karuan.

Mendengar nama Sabira, wajah Satira mengeras. Ia mengangguk kaku.

"Lo.. Kenal Sabira?" Tanya Ardhani Jayadiningrat ragu-ragu.

Regulus berpikir sejenak sebelum ia menjawab, "Mmm.. Ga sih.. Tapi gue denger Harris kenal baik sama Sabira.."

"Kenal baik?" Ulang Satira yang rasanya tak mempercayai kuping nya sendiri.

Regulus mengangguk canggung karena nada bicara Satira yang terdengar kesal, "Any problem with that?"

Ardhani Jayadiningrat mengusap punggung istrinya, namun sepertinya Satira masih terlihat sangat kesal.

"Ga kok.. Kita terpana aja pas tau Sabira kenal baik sama... Harris Brown.." Jelas Ardhani.

"Oh iya, kalian semua alumni Harton Academy kan? Sahabat nya Sabira juga alumni Harton Academy.." Timpal Satira yang kini mulai membuat Ardhani terlihat tidak nyaman dan menyikut pinggang Satira, namun Satira tak berhenti.

"Yeah.. Sabira itu memang selalu bangga kalo dia bisa deket sama para alumni Harton Academy. Like, who don't? Haha! Beruntung nya dia bisa jadi guru di Harton Academy, jadi dia memang punya banyak kenalan alumni.." Lanjut Satira yang semakin lama membuat suasana semakin canggung.

Regulus hanya mengerutkan keningnya dan mengangguk walaupun ia tak mengerti apa tujuan Satira menceritakan semua ini. Namun Satira sepertinya belum ada niatan untuk berhenti bicara kendati suami nya sudah terlihat sangat terganggu.

"Sahabat Sabira itu anak laki-laki dari Frans Saluyo.. Mungkin Regulus kenal? Namanya Aryo Saluyo yang juga alumni Harton Academy. Saya dan suami sudah sangat mendorong mereka untuk ga terjebak dalam friend zone, tapi sepertinya mereka lebih suka bersenang-senang dari pada menjalankan hubungan yang lebih serius.."

Regulus hanya tersenyum dan kembali mengangguk. Akhirnya ia tau apa tujuan dari semua pembicaraan ini.

Satira masih melanjutkan, "Mereka itu udah kaya perangko.. Lengket dan selalu kemana-mana bareng.. Haha.."

Sebenarnya Regulus sangat menikmati pembicaraan sampah ini,  namun ia melirik Ardhani Jayadiningrat yang wajahnya sudah memerah.

"Man.. I think you're wife's just cross the line.." Sahut Regulus ke arah Ardhani Jayadiningrat sambil menepuk-nepuk pundaknya.

**Just cross the line : Keterlaluan, kelawat batas.

"So.. Sorry.. Gue.. Gue.." Jawab Ardhani Jayadiningrat gugup.

UNNORMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang