Jogja
Caroline melewati masa kritis nya setelah 2 bulan di rumah sakit. Saat sadar, Caroline tak mengeluarkan sepatah katapun. Aneh nya, kamar rumah sakit Caroline jauh lebih bagus dari kamar yang sebelum nya. Ada dapur mini dan televisi yang besar di dalam nya.
Caroline tak bisa banya bicara dan tak bisa menggerakan kaki nya. Ia pun harus menjalani berbagai macam terapi. Ada dokter yang selalu menanyakan berbagai macam hal tentang Caroline yang membuat Caroline sangat kesal. Ada semacam guru private yang mendatangi Caroline hampir setiap hari. Semua nya sangat aneh bagi Caroline.
"Sustel Angelica.." Panggil Caroline.
"Iya?"
"Line udah mati belum?"
Suster Angelica tertawa, "belum sayang.. Kok nanya nya begitu toh nduk?"
"Kok semua nya beda? Jadi lebih.... Bagus?"
Suster Angelica mengelus kepala Caroline, "Tuhan kan ingin Line cepet sembuh, cepet pulih dan bahagia. Jadi Tuhan kasih semua ini untuk Line.."
"Line mimpi.. Di dalam mimpi, Line punya papa dan mama.."
Suster Angelica menghela nafas, "mungkin Line harus terus berdoa.. Supaya Tuhan kabulkan semua nya.."
Caroline menghela nafasnya dan diam. Pikiran nya tertuju pada pria yang mengaku bahwa mungkin ia adalah Papa kandung Caroline. Namun otak nya sudah tak bisa membedakan kenyataan dan mimpi lagi. Ia takut jika bertanya tentang pria itu pada suster Angelica, suster Angelica akan menjawab bahwa pria itu hanya hayalan nya saja.
***************************************
LondonHaris menatap frustasi selembar kertas yang ada di tangan nya. Mimpi buruk nya menjadi kenyataan. Caroline adalah anak kandungnya. Tak berhenti sampai disitu, Caroline juga mengidap Bipolar dan OCD (Obsessive Compulsive Disorder) secara bersamaan.
**bipolar : penyakit mental yg membuat penderitanya mengalami "mood swing" yang parah dan dalam waktu yang tak dapat di tentukan.
**OCD (Obsessive Compulsive Disorder): penyakit mental yang membuat penderitanya melakukan sesuatu secara berulang-ulang dan melakukan suatu tindakan yang irasional.
Semua tekanan pekerjaan dan berita tentang Caroline membuat kepalanya nyaris meledak. Saat ini ia harus bersiap menghadiri perayaan ulang tahun kakek nya, George Brown. Kondisi kakek nya sudah membaik walaupun masih harus duduk di kursi roda.
Harris bergegas menuju tempat perayaan ulang tahun kakeknya dan saat ia datang, kakek nya mengumumkan sesuatu yang membuat Harris tambah muak. Kakek nya mengumumkan kepada semua orang kalau Harris akan menikah dalam waktu dekat.
Harris mendengus, "I'm not going to married!"
Semua orang menatap Harris.
"Why?" Tanya kakeknya.
Harris tersenyum kesal, "Oh.. Well.. Let me see.."
"Harris!!" Bentak Julliet yang mencoba mengingatkan Harris.
Harris mendengus, "Oh.. Julliet! You know the reason!! You're my personal lawyer in this case.. Why won't you tell my grandfather about that?"
"Harris!!" Bentak Julliet.
Dengan gusar Harris melirik Julliet, "I'm out from here!"
Brianna, saudara kembar Harris mengejarnya sampai ke pintu keluar.
"What's wrong with you?"
Harris mendengus dan berbalik menghadap ke arah Brianna, "well what's wrong with all of you? Married?! Becanda lo! Perjanjian nya kan gue nikah karena kondisi kesehatan Grandpa dan sekarang dia udah membaik! The married thing should be invalid after that!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNNORMAL
FantasiaCerita tentang bagai mana DNA mu lebih kuat dari nasib buruk mu. Art by : i_suar (follow her on instagram!) :) Story by: Deedsena ---------------------------------------------------------------------- ** WARNING!! 18++ ** Update nya random ? ** Con...