1. Caroline Satira

6.9K 342 20
                                    

Caroline percaya bahwa ia adalah sebuah kutukan yang nyata. Apapun yang ia lakukan selalu salah. Wajah nya yang tidak mirip dengan dengan kebanyakan orang Indonesia membuatnya sangat dibenci.

Caroline adalah seorang anak perempuan berumur 3 tahun yang dianggap sangat genius. Ia bisa menyelesaikan soal-soal anak kelas 4 SD dengan mudah dan sempurna. Guru di taman kanak-kanak tempat ia bersekolah membiarkan Caroline melakukan apapun karena mereka bingung tentang apa yang harus diajarkan kepadanya. Membuat semua teman-teman nya membencinya.

Kulit Caroline berwarna putih dengan rambut sebahu berwarna coklat terang dan mata berwarna hijau tua. Semuanya natural. Hal itu juga membuatnya menjadi bahan gosip semua orang baik di gereja maupun disekolah. Semua orang berasumsi bahwa ibu kandung nya adalah seorang penyanyi cafe murahan atau mungkin seorang pelacur rendahan yang disewa oleh orang asing (bule).

Semuanya terasa sulit saat caroline harus menerima kenyataan ia tak punya orang tua. Ia tak tau siapa orang tuanya. Selama ini ia tinggal di sebuah panti asuhan yang letaknya tepat di belakang gereja di tengah kota Jogjakarta.

Di panti asuhan pun tak ada yang mau mengadopsi Caroline karena fisik nya yang sangat berbeda. Semua orang ingin punya anak angkat yang fisik nya tak begitu jauh dengan mereka agar tak begitu kelihatan bahwa ia adalah anak adopsi.

Caroline merasa hidupnya sudah sangat berat diusia nya yang baru 3 tahun.

Sampai suatu hari ia sedang bermain di tepian selokan besar yang ada di pinggir gereja dan terpeleset jatuh kedalam nya. Selokan kering itu membuat kepala Caroline terbentur keras dan tak sadarkan diri.

Ini adalah titip balik dari semua hidup malang yang Caroline jalani selama ini. Ini adalah tentang bagaimana kau mengambil alih semua kontrol di kehidupan mu sendiri. Ini adalah tentang bagaimana kehidupan mu berbalik 180°.

***************************************
Satu Tahun Kemudian..

Caroline menatap kerubungan suster di asrama gereja tempat ia dan anak panti asuhan yang lain tinggal. Semua nya tampak sibuk mencari seprai yang tidak berwarna putih untuk menutupi jasad anak laki-laki berumur 8 tahun yang 15 menit yang lalu lompat dari loteng asrama yang berlantai 5. Asrama yatim piatu itu memang bernuansa putih. Alasan nya karena lebih cerah dan bisa menghemat listrik disiang hari. Begitu pun semua seprai dan gorden. Semua nya berwarna putih untuk memudahkan pengurus asrama mengetahui jika seprai dan gorden itu sudah terlihat kotor dan harus dicuci.

Tapi dalam situasi ini semua sangat panik. Jasad itu ada di tengah lapangan bermain dan para suster panik karena tidak ada kain lebar untuk menutupi jasad yang tidak berwarna putih. Darah nya tentu akan terlihat. Darah itu sudah melebar dan itu membuat para suster bertambah panik. Semua anak diungsikan ke dalam gereja dan berdoa disana. Kecuali Caroline.

Caroline berada di ruangan kepala asrama dan mengintip dari jendela nya yang besar. Mengapa ia berada disana? Karena otak nya lebih besar dari pada badan nya. Tak ada yang tau Caroline bisa masuk ke ruangan itu dan Caroline menikmatinya. Sering kali ia menguping semua pembicaraan antara para suster. Ia mendapatkan banyak informasi karena itu.

Ini adalah kasus kematian ke 5 di panti asuhan ini sejak 1 tahun terakhir. Membuat semua orang berpikir panti asuhan ini terkutuk. Belum lagi beberapa binatang yang dipelihara di panti ini juga sudah banyak yang mati. Berbagai macam upaya dilakukan. Dari mulai memeriksa sumber air di panti, bahan makanan, udara, tapi semuanya tak ada masalah.

UNNORMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang