Vishaka ;
Sudah satu minggu semenjak pertemuan ku dengan Kak Christian dan selama itu juga aku tidak lagi bertemu dengannya tapi hari ini Kak Xaxa lagi lagi memintaku menemani Kak Christian untuk mencari gaun yang akan digunakannya pada malam pertunangan mereka. Oh Tuhan sebenarnya aku atau dia yang akan bertinangan, kenapa harus aku yang pergi dengannya.
Aku harus bersiap diri dan mempersiapkan jantungku untuk bertemu dengannya karna bersamanya membuat jantungku selalu berdetak. Sepertinya setelah ini aku harus memeriksakan jantungku kepada Kak Kenny.
Karna cuacah yang bagus hari ini aku memutuskan menggunakan atasan kaos putih polos tampa lengan dipadukan dengan jaket hitam dan bawahan celana hot pants putih dengan sepatu kets hitam tampa menggunakan make up pada wajahku.
Setelah berpamitan pada Mama aku langsung pergi menuju tempat yang telah Kak Christian tentukan. Kali ini aku pergi menggunakan mobil kesayangan ku yang sudah lama tidak aku pakai.
...
Setelah sampai aku melihat jam di pergelangan tangan ku, jam sudah menunjukan pukul 9.50 itu tandanya aku tidak telat karna Kak Christian memintaku datang pukul 10 pagi. Entah dari mana dia tau no telfonku sehingga dia dapat memberiku kabar.
Aku buru buru keluar dari mobil menuju cafe, ketika aku memasuki area cafe ku lihat Kak Christian sudah duduk di bagian pojok cafe dekat dengan jendela. Sepertinya aku tidak telat tapi dia sudah ada disana. Aku harus segera menghampirinya.
"Hey Kak". Aku tersenyum tulus kearahnya tapi entah kenapa dia seperti tidak suka melihat ku. Dia melihat ku dari atas hingga bawah. Kenapa setiap kali bertemu dia selalu melihatku seperti itu apa yang salah dengan ku.
"Ada apa? apa ada yang salah". Dia melihat tepat di mataku oh tuhan dia membuat dadaku kembali berdetak kencang.
"Apa saat penjahit membuat bajumu mereka kekurangan banyak bahan sehingga membuatnya seperti itu? atau kau mengunakan celana adik mu?". Apa maksudnya? Aku sering mengenakan pakaian seperti ini, apa ada yang salah dengan ini semua.
"Apa kau bercanda?" aku menjawab sambil tertawa.
"Tidak aku lebih suka kau mengenakan pakaian sebelumnya". Memang siapa dia berani mengatur ku.
"Baiklah aku kemari untuk menemanimu bukan untuk meminta pendapatmu tentang pakaianku, bahkan Mama dan Papa tidak keberatan".
"Oke kita akan jalan setalah kau memesan makanan mu". Kali ini aku tidak ingin berdebat lagi dengannya.
"Tidak pagi ini Mama membuat pancake kesukaan ku untuk menu sarapan pagi ku". Ku lihat dia menarik sudut bibirnya keatas setelah mendengar jawaban ku. Apaka dia terseyum sungguh pemandangan yang sangat indah.
"Oh itu sangat bangus kau butuh sangat banyak makanan". Memang dia pikir aku adalah korban kelaparan yang membutuhkan banyak makanan.
"Ya sebaiknya kita jalan sekarang. aku membawa kendaraan ku sendiri jadi lebih baik aku mengikuti Kakak dari belakang".
"Apa kau bilang? wanita berumur 19 tahun membawa kendaraan sendiri?" kenapa dia bilang seperti itu apa ada yang salah, bahkan sekarang anak dibawah umur 17 tahun sudah membawa kendaraan kejalan raya.
"Apa yang salah aku telah mendapatkan izin mengemudi, aku membawa mobil sejak usiaku 17 tahun bahkan aku sudah membawa motor sebelum usiaku 17 tahun walau tidak dijalan besar" Aku sangat kesal kenapa semua selalu salah dimatanya dia itu calon tunangan Kakak sepupuh ku bukan calon tunangan ku.
"Sebaiknya kau ikut dengan ku biar orang ku yang membawa mobil mu pulang"
"Apa tidak tidak aku tidak ingin orang yang tidak dikenal menyentuh mobil kesayangan ku" Itu adalah mobil hasil dari aku menabung selama bertahun tahun tidak akan ku biarkan orang lain menyentuhnya bahkan Kak Kenny saja tidak ku izinkan membawanya.
"Aku tidak perduli itu hanya benda mati yang dapat ku beli kapanpun dan sebanyak apapun" Dasar pria sombong, jika kau bukan calon tunangan Kak Xaxa aku akan membuang mu ke laut.
"Terserah pokoknya tidak ada yang boleh menyentuhnya jika kau memaksa sebaiknya aku pulang. Bye" aku langsung berdiri bersiap untuk pulang tapi dia mencekal tangan ku.
"Baiklah, kalau begitu kita akan pergi menggunakan mobil mu dan biar aku yang mengendarainya, bagai mana?" Aku berfikir keras mengenai hal ini tapi kupikir itu lebih baik daripada orang lain yang membawanya.
"Baiklah tapi kakak harus hati hati membawanya ini adalah mobil kesayangan ku yang ku beli dari hasil aku menabung" lihat dia tersenyum, yaampun betapa manisnya senyumnya itu. Tidak tidak Shaka dia calon kakak sepupuh ipar mu kau harus sadar.
...
Setelah berdebat dan berakhir dia yang membawa mobil ku sekarang kita berada dalam perjalanan menuju butik untuk membeli baju pertunangan Kak Xaxa dan Kak Christian.
"Kak Christian boleh aku bertanya?" kulihat dia menoleh kearah ku sekilah dan kembali lagi melihat jalanan yang ada didepan.
"Ya tanyakan lah"
"Apa Kakak tidak marah sudah 2 kali Kak Xaxa tidak bisa menemani Kakak padahal ini adalah acara pertunangan Kak Christian dan Kak Xaxa". Aku melihat kearahnya dan menunggu jawabannya.
"Tidak aku lebih suka kau yang menemaniku kemana pun" aku bingung mendengar ucapannya, apa maksudnya kenapa dia lebih senang bersama ku, tapi mendengar jawabannya membuat hatiku menjadi senang.
"Apa maksud Kakak aku tidak mengerti?" dia kembali melihatku dan tersenyum, betapa indah senyumnya aku selalu ingin melihat senyumnya itu.
"Kau akan tau nanti" dia selalu membuat ku bingung dengan apa yang dia ucapkan dan juga sifatnya.
...
Kamis, 4 Oktober 2018
Pukul : 22.30
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Husband
RomanceApa jadinya jika pria yg harusnya menikah dengan kakak sepupuh mu malah menikah dengan mu. ....... Ini adalah cerita pertama yang ku buat :)