Christian ;
Sedari tadi aku mencari keberadaan istri kecilku, dia menghilang sejak beberapa saat lalu.
Hari ini aku sudah diperbolehkan pulang kerumah, aku yakin Vishaka pasti ada diruang dokter untuk memastikan jika aku benar benar di izinkan pulang.
Aku pergi menuju ruang dokter untuk mencarinya, baru sebentar dia meninggalkanku tapi aku sudah sangat merindukannya.
Dari jauh aku melihat istriku sedang berbicara dengan dokter di lorong rumah sakit yang sepi.
Raut wajahnya terlihat sangat sedih ketika berbicara, sebenarnya apa yang mereka bicarakan.
Aku mendekati mereka dengan tertatih tatih karna kondisi kakiku yang belum pulih 100% tapi langkahku terhenti ketika mendengar ucapan yang keluar dari mulut dokter mengenai kondisiku.
"Suami anda hanya memiliki harapan 5% untuk dapat membuahi sel telur karna benturan pada tulang bagian pinggulnya yang cukup keras pada saat kecelakaan itu membuat tingkat kesuburan spermanya menurun" apa tidak mungkin aku merasa diriku baik baik saja.
"Apa tidak ada kesempatan agar kami bisa memiliki bayi" aku mendengar pertanyaan istriku dengan suara yang seperti tercekin.
"anda tidak perlu khawatir, kalian hanya perlu mencoba 1 dari 100 orang yang memiliki kondisi yang sama bahkan lebih buruk dari ini mendapatkan apa yang mereka harapkan walau awalnya sangat sulit" Sunggu sakit rasanya ketika aku mendengar pembicaraan mereka.
Aku langsung pergi menjauh dari mereka mendengar lebih banyak apa yang mereka bicarakan membuat hatiku sangat sakit.
Aku akan membawa kesialan untuk istriku, dia masih memiliki masa depan yang panjang.
Dia normal sedangkan aku tidak lagi normal, seharusnya dia mendapatkan pria yang jauh lebih baik kesehatannya daripada aku.
Seandainya aku lebih hati hati kecelakaan itu tidak akan terjadi dan kondisiku pasti akan sehat sehingga kami pasti akan memiliki anak suatu saat nanti seperti apa yang pernah kami inginkan.
Aku terduduk di bangku taman sambil merenungkan kondisi kesehatan ku.
Vishaka tidak bisa mendapatkan suami sepertiku, denganku dia tidak akan mendapat keturunan.
"Kak aku mencari mu ternyata kau disini" aku menoleh kesamping kulihat dia tersenyum kearahku, dia masih bisa tersenyum dihadapanku walau dia mengetahui kecacatan diriku.
"Pergilah Vishaka aku ingin sendiri" dia harus pergi aku tidak ingin dia menderita jika hidup bersamaku.
"Apa maksud kakak" dia terlihat bingung dengan ucapanku.
"Aku tau semua yang kau sembunyikan" tidak ada kata yang keluar dari mulutnya, senyuman yang dia berikan padaku sudah hilang menjadi raut wajah kesedihan.
"Aku tidak akan pergi kita akan bersama sampai kapanpun"
"Tidak Vishaka kau tidak akan bahagia bersamaku"
"Aku tidak perduli Kak kita sudah memiliki...." ucamannya ku potong karna aku pikir aku tidak bisa memberikan kebahagiaan seutuhnya kepadanya.
"Vishaka aku akan menandatangani surat yang pernah kau tandatangani dan mengurusnya secepatnya. Carilah pria yang lebih baik dariku" aku harus melakukannya, dia akan mendapatkan pria yang jauh lebih baik dariku.
"Tidak kak kumohon jangan lakukan itu kau akan menyakiti hatinya kita sudah berjanji akan bersama ketika ulang tahun pernikahan kita yang ke 5 tahun" ya aku tau semua keluarga pasti akan sakit hati dengan tindakan ku.
"Keputusanku sudah bulat. Pergilah jangan temui aku lagi, sebelumnya kita juga sudah berpisah selama 4 tahun lebih jadi mungkin secara agama kita tidak memiliki hubungan apa apa lagi" aku melihat air matanya keluar, ingin sekali aku memeluk dan menenangkannya tapi itu akan membuat aku berat untuk berpisah dengannya.
Aku meninggalkannya yang sedang menangis karna keputusanku, aku akan pulang dan mengurus semuanya.
......
Kamis, 7 Maret 2019
Pukul : 22.42
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Husband
RomanceApa jadinya jika pria yg harusnya menikah dengan kakak sepupuh mu malah menikah dengan mu. ....... Ini adalah cerita pertama yang ku buat :)