Semua orang seperti Opa, Oma, Mama, Papa, Kakak, Adik, Sodara, Sepupuh dan orang tua Kak Christian tidak ada yang mau mendengarkan aku. Seandainya Grandpa ada disini dia pasti meu mendengarkanku dan membantuku.
Sekarang aku sedang berada di ruang rias bersama Mama dan Kak Xaxa mereka sangat bahagia menyaksikan aku akan menikah hari ini.
Seharusnya Mama sedih mendengar anak gadis satu satunya yang paling iya sayang akan menikah secara dadakan dan paksaan.
Bahkan waktu aku ingin ke Paris Mama sangat marah dan tidak ingin berbicara padaku selama satu minggu.
"Ma kenapa harus secepat ini dan kenapa harus aku?" Mataku sudah berkaca kaca saat ini.
"Sudahlah sayang Christian itu anak yang baik, Mama yakin dia akan menjagamu dengan baik"
Aku memang menyukainya bahkan mencintainya tapi bukan ini yang aku mau. Tidak untuk cara seperti ini.
"Sudahlah Shaka jangan menangis nanti make up mu luntur" Kak Xaxa pasti bahagia karna tidak jadi bertunangan dengan Kak Christian.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ini aku sedang berjalan bersama Papa menuju tempat Kak Chistian berdiri dia terlihat sangat tampan seperti biasanya. Tidak kurasa dia lebih tampang dari biasanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku melihat dia menatap kearahku tampa berkedip, apa aku terlihat jelek atau make up yang menghiasi wajahku terlihat berlebihan.
Papa menyerahkan tanganku yang dia genggam kepada Kak Christian setelah itu prosesi pernikahanpun dimulai.
Tadi sewaktu aku memasuki ruangan ini yang ada diotakku adalah seberapa banyak uang yang dia keluarkan sehingga ruangan ini dapat didekor dengan indah dalam waktu dua jam, gaun pengantin yang kukenakan juga sangat mewah dan cantih.
...
Setelah acara pernikahan kami selesai Kak Christian membawa ku menuju Apartemennya, tempat dimana musibah ini terjadi.
