37

46.7K 1.1K 9
                                    

Vishaka ;

Sudah satu bulan suamiku berbaring tidak sadarkan diri di tempat tidur rumah sakit.

Dokter bilang dia akan sadar jika waktunya tiba.

Keluargaku dan Suamiku sudah berada disini sejak satu hari setelah kecelakaan yang dialami Kak Christian.

Mereka bilang jika mungkin kecelakaan ini adalah jembatan untuk kebahagiaan kami selanjutnya.

Tapi mengingat hal yang diucapkan dokter mengenai kondisi kesehatan Kak Christian aku tidak begitu yakin. Apa Kak Christian akan menerima kondisinya saat ini.

Ketika aku sedang memikirkan masalah ini aku merasakan pergerakan ditangan Kak Christian yang sedang ku genggam tidak lama kemudian dia membuka kedua matanya secara perlahan.

"Kak kau sudah sadar, apa kau baik baik saja?" Sepertinya dia bingung dengan suasana diseketarnya karna aku melihat dia memperhatikan sekelilingnya sebelum pandangannya mengarah kepadaku.

"Vishaka kau disini?" aku melihat matanya berkaca kaca dan tangannya yang masih berada di genggamanku membalas genggamanku dengan sangat erat.

"Iya aku selaluh disini Kak. Apa kau baik baik saja ada yang sakit atau kau membutukan sesuatuh" dia menggeleng dan menarik tubuhku untuk dipeluk olahnya.

"Aku merindukanmu" aku dapat merasakan air yang keluar dari matanya.

"Aku juga merindukanmu Kak. Aku akan memanggil dokter" aku melepaskan pelukannya dan menekan tombol untuk memanggil dokter, setelah itu aku memberikan satu gelas air putih kepadanya.

Aku tau dia sangat membutuhkannya karna aku mendengar suaranya yang sangat serak ketika dia berbicara.

Tidak lama kemudian dokter dan suster datang keruangan perawatan suamiku.

Mereka memeriksa kondisi kesehatannya, mereka bilang jika suamiku sudah baik baik saja hanya tinggal menunggu pemulihat pada kaki dan tangannya yang mengalami cidera.

"Kau ingin sesuatuh kak" dia mengeleng sambil tersenyum kearah ku.

"Apa kau baik baik saja Baby?"

"Seharusnya aku yang bertanya kak"

"Aku akan baik baik saja jika kau terus disisiku. Sudah berapa lama aku tertidur disini?" Aku melihat dengan mata yang sudah berkaca kaca, aku mencoba menahan air mataku.

"Aku akan selalu berada sisisimu kak, kau sudah sebulan penuh tertidur disini" Aku memeluknya dengan erat aku tidak ingin dia pergi kemanapun atau kembali tertidur panjang.

"Jangan tinggalkan aku Kak aku tidak sanggup berpisah denganmu"

"Aku tidak akan pergi kemanapun Baby" Kami menangis sambil berpelukan.

.......

Kondisi suamiku saat ini sudah jauh lebih baik, ini adalah hari ke 4 setelah dia bangun dari tidur panjangnya itu.

"Ayolah Beby aku sudah baik baik saja, kembalikan laptop ku"

"Tidak akan" ku rasa dia memang pria yang gila kerja, dia masih berada dirumah sakit untuk pemulihan tapi dia sudah kembali mengerjakan pekerjaan kantor sejak dihari ketika dia membuka mata dari tidur panjangnya.

"Aku akan menjual laptopmu, untuk tambahan membayar biaya rumah sakit dan perawatanmu" Aku memberikan senyuman yang sangat manis.

"Oh ayolah Baby aku masih sanggup membayar biaya rumah sakit ini dan jangan kau apa apakan laptopku semua data kantorku tersimpan didalamnya, kau tidak ingin hidup susah bukan" tidak mungkin dia hanya menyimpan datanya dilaptop ini aku tau dia bukan orang yang sebodoh itu.

"Oh benarka kalau begitu kuberikan saja laptop mu kepada Vander" Kulihat dia menatapku dengan tajam.

"Siapa Vander?" Aku jadi merinding melihat dan mendengar suaranya.

"Laki laki yang menjadi kesayanganku saat ini" aku akan meledeknya.

"APA KAU BILANG?!" aku sangat kanget mendengar dia membentakku baru kali ini aku mendengar bentakannya kepadaku.

Mataku langsung berkaca kaca mendengar bentakannya, melihatku yang hampir menangis dia menjadi terlihat sangat panik.

"Baby maafkan aku, aku tidak bermaksud membentakmu" aku berdiri ingin segeran keluar dari ruangan ini tapi dia mencekal lenganku.

"Jangan pergi baby maafkan aku. Baiklah aku tidak akan menyentuh laptop itu selama dirumah sakit"

Entah kenapa air mataku tiba tiba keluar, mood ku beberapa waktu ini sering berubah ubah begitu saja, kak Christian terlihat sangat panik ketika melihat aku menangis.

Kak Christian langsung memelukku dan mengusap punggungku.

"Jangan menangis Baby kumohon" Bukannya berhenti tangisku malah semakin menjadi.

Rasanya aku merindukan bermanja manja dengannya, aku sangat merindukan cara dia berbicara maupun sikapknya kepadaku.

.....

Hari ini kak Cristian sudah dibolehkan pulang dan melakukan rawat jalan.

Sebelum membawa Kak Christian pulang aku ingin berbicara kepada doktek mengenai kesehatan suamiku.

Aku penasaran dengan kondisinya, sampai sekarang aku belum membicarakan hal ini kepadanya maupun keluarga kami.

Aku sangat takut Kak Christian tidak bisa menerima kondisinya saat ini.

.....

Mohon maaf kalo ceritanya ngebosinin atau terlalu muter muter, semoga yang lagi membaca harap maklum ;)

.....

Kamis, 7 Maret 2019
Pukul : 20.44

My Protective HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang