Maaf bagat ya semua baru bisa upload lagi setelah berminggu minggu karna aku baru dapet libur dan sebelum libur semua tugas harus udah selesai jadi belom sempet lanjutin cerita ini :')
Semoga suka sama kelanjutan ceritanya dan selamat berpuasa bagi yang menjalankan #Maaf_Telat :)
.
.
.Vishaka :
Semakin hari Vander dan Kak Christian semakin terlihat kompak. Mereka selalu melakukan apapun bersama mulai dari belajar, bermain, makan, minum dan lain sebagainya. Mereka juga selalu menggunakan baju yang sama jika pergi bersama.
Ketika pulang dari sekolah Vander selalu dijemput oleh Kak Christian, setelah itu mereka akan pergi berdua kebeberapa tempat yang mereka sukai, tak jarang Kak Christian mengajak Vander kekantor jika dia memiliki urusan yang sangat penting dikantor.
Hari ini aku dan Vander akan pergi kerumah sakit untuk melihat Baby Twins. Vander terlihat sangat semangat siang ini.
Tadi pagi Vander terlihat murung, karna Kak Christian harus menemui klien sehingga Kak Christian tidak bisa menemuinya hari ini.
Tapi setelah aku mengajak Vander untuk melihat adik adiknya dia kembali terlihat ceria.
"Mom ayo cepat Vandel cudah tidak cabal?" Suara vander menggema diruang keluarga. Dia sangat tidak sabar untuk melihat Bayi bayi mungil yang ada didalam kandunganku.
Aku menghampirinya dan menggenggam tangan munggilnya. Kami berjalan keluar rumah menuju mobil yang terparkir dihalaman.
Aku dan Vander duduk dikursi penumpang bagian belakang. Sejak Kak Christian mengetahui jika aku sedang menggandung dia mempekerjakan satu orang supir pribadi yang akan mengantarku ataupun Vander kemanapun.
Mobil yang kami tumpangi berjalan dengan kecepatan standar menujuh rumah sakit tempat aku biasa memperiksakan kandungan.
"Mom" pandanganku langsung mengarah kepada Vander setelah mendengar suaranya.
"Ada apa sayang?" ku usap rambut tembaganya yang lembut dan lebat.
"Vandel ingin belbicala dengan Uncle Clistian Mom. Tolong Mom telponkan Uncle. Vandel janji hanya cebental dan akan menjadi anak yang baik hali ini" aku hanya dapat menghembuska nafas mendengar permintaannya. Sudah puluhan kali dia memintaku untuk menghubungi Kak Christian hari ini.
"Sayang Uncle Christian sedang sibuk saat ini. Nanti saja ya?" hanya kata kata itu yang dapat aku ucapkan untuk menenangkannya.
"Tidak. Vadel mau cekalang Mom" rengekannya semakin menjadi. Vader memang anak yang keras kepla mirip seperti ayahnya.
"Baiklah. Mom hanya mencoba satu kali. Jika Uncle Christian tidak menjawab Mom tidak ingin mengganggu Uncle lagi. Oke" Vander langsung menganggukan kepalanya dengan semangat.
"Hello" pada deringan ke dua Kak Cristian langsung mengangkat panggilan ku.
"Kak ini aku Vishaka" entah mengapa aku selalu gugup jika berbicara dengan Kak Christian.
"Ya aku tau. Ada apa Baby?" dadaku selalu berdetak kencang setiap mendengar panggilannya.
"Vander ingin berbicara dengan Kakak. Apa aku mengganggu Kakak ?" tanyaku kepadanya.
"Tidak Baby. Saat ini aku hanya duduk dikursiku bersama enam orang didepanku yang sedang memandangku dengan wajah ingin tau mereka" Aku mendengar tawanya ketika menjawab pertanyaanku.
"Maaf jika aku mengganggu Kakak. Aku akan menghubungi Kakak nanti ketika Kakak sudah tidak sibuk"
"Tidak Baby. Berikan hp mu kepada Vander. Aku sangat merindukannya hari ini" Jawabnya.
"Tapi.. " belum selesai ucapanku. Vander sudah merengek dan mencoba menggapai Hp digenggamanku.
Aku langsung memberikan Hp ku pada Vander untuk menghentikan aksinya.
"Hello Uncle Clistian"
"..."
"Vandel sedang belada dimobil belcama Mom"
"..."
"Vandel dan Mom mau pelgi kelumah cakit"
"..."
"Tidak. Vandel dan Mom tidak cakit. Vandel ingin melihat dedek bayi belcama Mom"
"..."
"Benalkah Uncle?"
"..."
"Mom ini Uncle, katanya ingin belbicala dengan Mom" Vander memberikan Hp digenggamannya kepadaku.
"Ya Kak?" aku kembali berbicara kepada Kak Christian lewat sambungan telfon
"Dimana rumah sakitnya Baby" dia langsung bertanya kepadaku setelah mendengar suaraku.
"Di rumah sakit tempat kau dirawat setelah kecelakaan waktu itu kak" aku memberitaku kak Christian rumah sakit yang sedang aku dan Vander tuju.
"Tunggu aku sebentar. Aku akan menyusul kalian" sebelum aku menjawab kak Christian lebih dulu mematikan sambungan telfon kami.
"Mom kata Uncle Clistian dia akan menyucul. Uncle juga ingin melihat dedek bayi" aku dapat melihat binar kebahagiaan ter pancaran di kedua bola matanya. Aku hanya bisa tersenyum kepada Vander.
Aku sangat senang jika Kak Chistian mau menemaniku memeriksakan kandunganku. Aku ingin anak anakku dekat dan merasakan kasih sayang dari Daddynya.
......
Kamis, 30 Mei 2019
Pukul : 21.40
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Husband
RomanceApa jadinya jika pria yg harusnya menikah dengan kakak sepupuh mu malah menikah dengan mu. ....... Ini adalah cerita pertama yang ku buat :)