55

47.8K 1.1K 20
                                    

Chrisrian :

Seharian aku berkeliling dari satu toko kekoto lain bersama putraku Vander.

Selain membelikan Vander buku, mainan, dan baju aku juga membelikan beberapa baju hamil untuk Vishaka.

Awalnya aku ingin membeli beberapa perlengkapan bayi tapi Mami berpesan untuk tidak membelikan apapun untuk bayiku dan Vishaka sebelum usia kandungannya tujuh bulan.

"Uncle Clistian" Vander menarik ujung kemeja yang aku kenakan untuk menarik perhatianku kepadanya.

"Kenapa Son?" ku usap rambut tembaganya dengan lembut.

"Vandel mengantuk Uncle. Vandel ingin dipeluk Mom" tangan mungilnya mengusap kedua matanya berkali kali.

"Baiklah ayo kita pulang" setelah mendengar jawabanku dia langsung merentangkan kedua tangannya memintaku untuk menggendongnya.

Aku membawa Vander kedalam gendonganku. Dia langsung melingkarkan kedua tangan mungilnya dileherku juga meletakan kepalanya pada bahuku.

....

Setelah perjalanan yang memakan waktu 30 menit lamanya akhirnya aku sampai didepan kediaman Vishaka.

Aku langsung mengangkat tubuh mungil Vander yang sedang tertidur dengan lelap kedalam pelukanku.

Wajahnya benar benar terlihat sangat polos ketika dia terlelap dalam dunia mimpi.

Aku menekan bel yang ada didekat pintu dengan tangan kananku. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya pintu itu terbuka dan memperlihatkan wajah cantik Vishaka.

"Kau ingin pergi kemana?" pertanyaan itu yang pertama kali aku ucapkan ketika melihat Vishaka didepan pintu dengan menggunakan jaket juga kunci mobil disalah satu genggaman tangannya.

"Masuklah dulu Kak. Vander pasti berat" dia menggeser tubuhnya untuk memberikan aku jalan masuk.

Kakiku melangkah menuju pintu dengan papan nama "VANDER. W. E" tergantung di daun pintunya.

Vishaka membantuku untuk membuka pintu itu. Setelah pintu itu terbuka aku langsung masuk kedalam kamar dan meletakan Vander diatas tempat tidur milik Vander tidak lupa aku menyelimuti tubuhnya juga mengecup keningnya dengan sayang.

Aku dan Vishaka meninggalkan Vander dikamarnya dan menuju ruang tamu.

"Apa Kakak ingin aku buatkan coklat panas?" Vishaka bertanya kepadaku.

"Tidak. Kau belum menjawab pertanyaanku. Jadi kau ingin pergi kemana malam malam begini?" tatapanku langsung mengarah pada kedua matanya.

"Aku cuma ingin keluar sebentar" dia menjawab seperti berbisik namun aku masih bisa mendengar jawabannya.

"Kemana?" tanyaku sekali lagi. Ini sudah sangat malam untuk wanita hamil berada diluar rumah. Aku tidak ingin terjadi hal buruk dengan Vishaka juga anak kami.

"Aku ingin memakan spaghetti. Tapi aku tidak ingin memasaknya sendiri" hembusan nafas berat langsung aku keluarkan mendengar jawabannya.

"Aku yang akan memasak untuk mu. Tidak baik makan masakan sembarangan diluar sana untuk wanita hamil. Jadi duduklah disini biar aku yang membuatnya untuk mu juga anak kita" ku elus permukaan perunya dengan lembut.

Hari dimana saat aku mendengar kabar kehamilan Vishaka saat itu juga hobby ku adalah mengusap perutnya.

"Tapi Kakak pasti lelah seharian pergi dengan Vander biar aku membelinya di Cafe dekat sini" aku hanya dapat terseyum mendengar kekhawatirannya.

"Tidak apa Baby. Aku tidak ingin anak kita menjadi ileran ketika dia lahir dan biarkan aku menuruti apa maunya saat kau sedang menggandungnya. Dulu ketika kau mengandung Vander aku tidak bisa memberikan apa yang kalian inginkan" tangannya mengusap tanganku dengan lembut, dia tersenyum kearahku untuk menenangkan hatiku.

"Tidak apa Kak. Vander adalah anak yang baik saat itu. Dia tidak pernah meminta hal yang aneh aneh" Aku hanya dapat tersenyum kecil mendengar ucapannya.

"Baiklah. Sayang Daddy akan memasak untuk mu. Tunggulah disini sebentar dengan Mom" Aku kembali mengusap permukaan perut Vishaka yang mulai membuncit untuk menyapa anak kami.

Setelah itu kakiku langsung melangkah kearah dapur yang ditunjukan oleh Vishaka untuk membuat spaghetti.

Aku sangat bahagia membuat spaghetti kali ini. Karna ini adalah kali pertama aku menuruti keinginan Vishaka yang sedang mengandung anak kami.

Aku akan membuatkan spaghetti yang paling spesial untuk mereka.

.....

Jum'at, 3 Mei 2019
Pukul, 18.02

My Protective HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang