32

51.8K 1.3K 6
                                    

Vishaka ;

Langit sudah gelap saat ini, entah sudah berapa lama aku disini dipelukan Suamiku setelah sekian lama kami berpisah.

Aku harus segera pulang karna hari sudah sangat larut, aku tidak ingin membuat orang rumah cemas karna jam segini aku belum juga pulang.

"Kau ingin kemana Baby" baru saja aku menggeser posisiku dia sudah menarik aku kedalam pelukannya lagi.

"Aku harus pulang Kak ini sudah sangat malam"

"Tidak kau tidak akan pergi kemanapun" Bayi besarku telah kembali merajuk.

"Kita sudah membicarakan semuanya tadi Kak dan kau sudah menyetujuinya" tadi aku dan dia sudah membicarakannya semuanya mulai dari kepergian ku sampai pekerjaanku disini.

Aku meminta dia tetap menyembunyikan statusku dan bekerja seperti biasanya.

Tentu saja dia menolak semua itu ketika aku memintanya tapi pelukan hangat yang aku beritan juga tangisanku membuat dia luluh dan menyetujuinya.

Aku juga meminta tetap tinggal dirumahku yang berarti kita tidak tinggal dirumah yang sama hingga hari pernikahan kami yang ke 5 tepatnya 8 bulan lagi.

"Ya baiklah Baby. Aku akan mengantarmu pulang" aku tau dia sebenarnya tidak ikhlas melepaskanku tapi aku harus membuat dia menerima seseorang yang telah aku sembunykan saat ini.

Seseorang yang sangat aku cintai, bahkan rasa cintaku kepadanya lebih besar dari rasa cintaku kepada Kak Christian.

Entah bagaimana aku harus memberitahunya tentang kebenaran ini.

Kak Christian mengantarku hingga depan pintu gerbang rumahku, dia sempat merengek memintaku untuk tinggal bersamanya namun aku menolaknya secara halus.

Aku meliat wajahnya yang berkerut dan bibir sexynya yang cemberut dia sangat manis dan lucu, ingin sekali aku mencubit pipinya dan mencium bibirnya.

"Aku masuk sekarang ya Kak. Terimakasih atas tumpangan gratisnya" aku tersenyum manis kearahnya.

"Kau tidak ingin mengajak aku mampir atau memberikan aku satu cangkir kopi hangat Baby" dia masih saja merengek seperti anak kecil.

"Ini sudah sangat malam Kak, aku tidak ingin membangunkan orang rumah. Mungkin lain kali" sebenarnya aku tidak tega melihatnya namun apa boleh dibuat, aku sudah memutuskan untuk menjaga jarak dengannya hingga 8 bulan kedepan.

"Oh iya kau masih ingat jika aku hanya memperbolehkan Kakak meminum kopi 3 gelas sehari" aku melihatnya dengan pandangan tajam, dia tersenyum manis kearah ku dan menggaruk tungkuknya yang ku yakini tidak gatal sama sekali.

"Maafkan aku Baby"

"Kau ini tidak pernah mendengar omonganku Kak" aku hanya menghembuskan nafas berat melihat tingkahnya.

"Baiklah aku masuk Kak" aku turun dari mobil yang ku tumpangi dan melambaykan tanganku kearahnya.

Mobil yang dikendarai Kak Christian mulai menjauh, aku langsung memasuki rumah untuk beristirahat.

Besok pasti hari yang sangat melelahkan, mengurus bayi besarku yang rewel dan selalu merengek.

Aku ingin sekali menendangnya dan kelemparnya namun aku ingat dia masih Suamiku dan aku tidak ingin durhaka terhadap Suami.

Aku harus mempersiapkan mental bajaku untuk menghadapi sifatnya mulai hari ini dan seterusnya.

Ini pasti akan sangat melelahkan, namun aku akan berusaha keras agar hubungan ini tidak semakin memburuk.

Kami sudang sama sama dewasa dan sebaiknya harus bersikap dewasa untuk menghadapi dan menjalani hidup ini.

...

Minggu, 25 November 2018
Pukul: 21.37

My Protective HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang