Christian;
Hari ini aku sedang disibukan dengan tumpukan dokumen yang harus aku selesaikan hari ini juga.
Saat aku sedang menandatangani timpukan dokumen dimejaku pintu ruanganku terbuka, aku sudah bisa menebak siapa yang membukanya.
"Maaf Tuan ini ada dokumen dari bagian keuangan yang harus anda tandatangani" ya dia adalah sekretarisku. Aku menyuruhnya meletakan map tersebut ditumpikan map lainnya setelah itu dia langsung undur diri meninggalkan ruanganku.
Saat aku mengambil map yang baru saja dibawa sekretarisku aku mencium aroma parfum yang sangat aku kenal.
Sudah lama aku tidak mencium aroma ini, aroma wanggi bunga lavender yang sangat aku rindukan.
Entah kenapa jantungku terasa berdetak dengan kencang, sudah sangat lama jantungku tidak berdetak sekencang ini.
Aku sangat merindukannya, mencium atau meliat sesuatu yang selalu dipakainya membuat aku selalu berharap jika itu benar benar dia.
Tapi aku berusaha menepisnya aku tau banyak wanita yang pasti menggunakan merek dan aroma parfum yang sama.
Beberapa tahun lalu aku pernah bertemu wanita yang memiliki aroma parfum yang sama dengan Vishaka aku saat itu sangat senang tapi ketika aku berada didekatnya dan melihatnya ternyata itu bukan Vishaka ku.
Memikirkan Vishaka membuat dadaku terasa sesak. Andai dia disini bersamaku.
Aku selalu membayangkan jika Vishaka masih berada disisiku pasti saat ini ada malaikat kecil ditengah tengah kami.
Jika itu kenyataan aku pasti menjadi pria yang sangat bahagia saat ini. Diusia yang sudah menginjak 33 tahun aku memiliki harapan besar dengan hubungan kami.
Setiap kali aku pulang aku selalu kesepian, tidak ada lagi senyum hangat yang dapat aku lihat dari bibir Istriku.
Hanya fotonya yang dapat aku pandang setiap harinya.
Tidak terasa waktu sudah sangat sore, memikirkan Istriku membuat waktuku habis dengat sangat singkat.
Hari ini aku harus lembur lagi untuk menyelesaikan tumpukan dokumen dokumen ini, aku harus secepatnya menyelesaikan ini semua karna besok untuk pertama kalinya aku harus menemui karyawanku untuk mempresentasikan laporan diakhir tahun.
...
Pagi ini aku bagun agak siang karna semalam aku menyelesaikan pekerjaanku hingga dinihari.
Untungnya malam ini aku menginap dikamar yang ada diruang kerjaku sehingga aku tidak telat untuk menghadiri rapat pagi ini.
Setelah mandi dan meminum kopi aku langsung pergi keruang rapat bersama sekretarisku.
Semua karyawan yang ada diruang rapat menatapku ketika aku memasuki ruangan. Ini kali pertama aku bertemu dengan karyawan yang bekerja di New York.
Aku duduk dikursi yang dikhususkan untuk pemimpin rapat, ku edarkan mataku melihat sekelilingku.
Terdapat satu kursi kosong yang belum diduduki, kemana dia, berani beraninya dia telat saat menghadiri rapat hari ini.
"Sepertinya ada yang belum hadir" aku menatap tajam kepada pria yang duduk tepat disamping kursi kosong itu.
"Maaf Sir dia tadi menghubungiku, dia masih terjebak macet dijalan" dia pikir dia masih sekolah dan membuat alasan kuno seperti itu dapat membebaskannya dari hukuman.
Aku ingin kembali berbicara tetapi terhenti karna ada seseorang yang membuka pintu dengan terburu buru.
Pandanganku langsung mengarah kearah pintu berniat untuk memakinya namun mulutku tertutup setelah melihat siapa yang ada di depan pintu.
Vishaka
Aku hanya dapat menyebutkan namanya didalam hati, dia berdiri dihadapanku saat ini setelah bertahun tahun aku mencarinya.
Dia lebih cantik dan terlihat dewasa dari apa yang aku bayangkan dengan dress putih membalut tubuh indahnya.
Sial apa yang iya kenakan saat ini kenapa dia menggunakan pakaian sependek itu, aku tidak suka melihat apa yang dia kenakan dan lihat semua mata pria yang ada diruangan ini mengarah kepadanya dengan tampang menjijikan mereka.
Pakaian yang dia kenakan mengespose paha mulusnya yang seharusnya hanya aku yang melihatnya.
"Maaf saya telat karna ada sedikit masalah" alunan suara lembutnya membuat aku kembali melihatnya.
"Duduklah" sial suaraku terdengar serak dan bergetar ini sangat memalukan.
Aku melihat dia berjalan kearah kursi kosong yang aku lihat tadi dan duduk disana, dia tersenyum sangat manis kepada pria yang tadi berbicara denganku.
Sial apa mereka memiliki hubungan, akan aku pastikan tidak ada pria manapun yang akan mendapatkan Vishaka selain aku.
"Baiklah rapat kita mulai sekarang" aku membuka rapat pagi ini, pandanganku tidak pernah lepas darinya tapi dia terlihat biasa saja dan tidak memandangku sama sekali.
Pandangannya mengarah kesemua orang yang menyampaikan presentasi secara bergiliran dan sesekali aku melihat dia berbicara dengan pria disampingnya.
Sunggu panas hatiku melihatnya mengabaikan aku dan tersenyum dengan pria lain didepan mataku.
Ketika gilirannya untuk mempresentasikan laporan aku melihat mata mata pria memandang Vishaka dengan kagum dan sesekali aku mendengar bisikan bisikan yang membuat emosiku naik.
"Lihat dia gadis dari bagian keuangan dia lebih cantik dari yang aku bayangkan"
"Apa dia masih single aku ingin menjadi kekasihnya"
"Dia sangat cantik dan pintar"
"Dia sangat sexy"
Sial aku sudah tidak tahan mendengar bisikan bisikan pria pria itu.
"CUKUP. Kau kembali kebangku mu dan kirimkan laporan itu sebelum jam makan siang KERUANGANKU MENGERTI" aku langsung berdiri dan pergi keluar dari ruangan, aku tidak perduli dengan mereka semua kecuali Vishaka, aku akan menghukumnya.
...
Minggu, 18 November 2018
Pukul: 16.30
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Husband
RomanceApa jadinya jika pria yg harusnya menikah dengan kakak sepupuh mu malah menikah dengan mu. ....... Ini adalah cerita pertama yang ku buat :)