1. Strict

36.4K 2.2K 48
                                    

"Udah tau mau ketemu narasumber, kenapa pake acara telat segala sih?"

Jiyeon menatap Hana garang. "Lo pikir gue mau telat gini? Dibilangin dosen rancang desain gue korup jam kuliah!"

"Yaudah kenapa—"

"Lo sih lagian, kenapa ngga bisa ngurus ini sendiri sih? Malah nungguin gue, ini kan bagian lo."

Hana mengerucutkan bibirnya ciut. Jika Jiyeon sedang dalam mode marah-marahnya, ekspresi tenang yang biasa terlihat di wajahnya bisa berubah jadi seperti singa betina.

Mereka sedang duduk didalam sebuah taksi online menuju kampus. Sudah terlambat empat puluh lima menit untuk mengikuti rapat besar evaluasi event fakultas yang akan diadakan kurang lebih tiga minggu lagi.

Hana tidak berani bicara lagi meski masih sibuk mengomel tidak jelas sendiri. Mereka diam hingga akhirnya mobil berhenti di pelataran parkir selasar fakultas. Dari jauh Jiyeon sudah bisa menebak bahwa rapat sudah berjalan cukup lama. Mereka tidak menunggu—tidak bisa menunggu lebih tepatnya.

Setiap orang memiliki waktunya masing-masing. Ada yang sibuk mengurus rentetan acara, ada yang sibuk mengurus survey souvenir event, ada pula yang sibuk bolak-balik mencari lokasi yang tepat untuk seminar diadakan.

Event kali ini bukan acara sederhana dan waktu setiap orang adalah berharga.

"Ih tuh kan! Nggak ditungguin lagi. Tar kalau ngga paham isi rapatnya gue lagi yang disalahin!"

Jiyeon menatap Hana yang masih mengomel dibelakangnya. Bagi Hana yang baru bergabung kepanitiaan tahun ini, event ini mungkin tidak seberharga itu. Ia seringkali terlambat datang rapat dan evaluasi.

Alasannya, karena mencari narasumber membutuhkan waktu yang fleksibel. Sementara bagi Jiyeon, ia sangat membenci orang-orang yang membuang waktunya percuma.

"Udah ah buruan, makin telat makin diomelin chief executive."

Jiyeon menarik pergelangan tangan Hana. Tidak membiarkan teman satu jurusan—dan kebetulan satu divisinya itu untuk berjalan santai. Sesampainya di selasar, Hana merapatkan tubuhnya dibelakang Jiyeon.

"Permisi.. maaf kak, kami terlambat. Izin memasuki forum."

Seluruh mata kontan tertuju pada Jiyeon. Suasana selasar menjadi hening dalam sepersekian detik sebelum suara ketua pelaksana terdengar.

"Oke. Jiyeon, Hana segera bergabung ya."

Suara kak Doyoung memecah kesunyian. Diantara oknum-oknum yang diam dan yang protes pada manajemen waktu mereka, Jiyeon segera duduk di pojok barisan divisinya. Diikuti Hana.

"Masih mengurus narasumber yang sama?"

Merasa terpanggil, Jiyeon mengangguk. Lalu menyenggol lengan Hana, meminta yang bertanggung jawab itu untuk menjelaskannya pada ketua pelaksana acara.

"Masih kak. Seminggu yang lalu mereka udah setuju tapi tadi pagi dapet email kalau tiba-tiba ketua organisasinya ada urusan ke Kalimantan selama sepekan dan bersinggungan dengan tanggal event kita." Akhirnya Jiyeon bersuara setelah merasa Hana masih bungkam.

"Benar, Hana?" tanya Doyoung pada Hana yang menunduk dibelakang Jiyeon.

Gadis itu mendongak, menatap Doyoung terkejut. "I-iya kak.." jawabnya pelan.

Seluruh mata tertuju pada Hana. Sebagian prihatin, sebagiannya lagi menghakimi. Seluruh panitia event tau bahwa tugas perihal narasumber kali ini adalah tanggung jawab Hana. Namun belakangan list narasumber untuk panel diskusi mereka jadi berantakan karena gadis itu kesulitan menyesuaikan diri sebagai panitia sebuah acara besar.

[✔] Undaunted | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang