32. Light Talk

8.4K 1.2K 66
                                    

Jiyeon masih sibuk mengetikkan sesuatu di ponselnya saat ranjang bergerak pertanda Jaehyun sudah selesai dari kegiatan membersihkan diri malam itu. Jiyeon tidak berpaling, ada info penting dari grup angkatan, ia tidak boleh ketinggalan!

Tapi saat masih begitu fokus menatap layar, Jiyeon spontan berteriak kecil mendapati pelukan dari Jaehyun yang sangat tiba-tiba. Sebenarnya itu bukan perkara keterkejutan yang membuat Jiyeon terdiam lama setelahnya, namun posisi mereka kini membuatnya sangat gugup.

"Mas?"

"Hmm?"

Lagi-lagi Jiyeon terdiam. Gumaman Jaehyun menghantarkan hembusan nafas lelaki itu tepat di depan tengkuknya. Dan meski tertutupi rambut, Jiyeon bisa merasakan dengan jelas helaan nafas Jaehyun dari belakang.

"I-ini.. aku gak bisa gerak mas."

"Hmm."

Jiyeon pikir Jaehyun akan melonggarkan pelukannya, namun kedua tangan lelaki itu justru semakin melingkari perutnya erat. Nafas Jiyeon tertahan saat Jaehyun menenggelamkan kepala diantara ceruk lehernya. Gerakan itu membuat seluruh tubuh Jiyeon bergetar halus.

Kekehan Jaehyun tidak membuat tubuhnya menjadi rileks, karna suara husky beratnya justru membuat Jiyeon semakin merasa canggung.

"Tegang banget, aku kan nggak gigit."

Jiyeon tidak menjawab, tapi dari daun telinga gadis itu yang tampak semerah cherry, senyum tipis Jaehyun terulas menanggapinya. Ia kembali melesakkan kepala di ceruk leher Jiyeon, mencari-cari wangi strawberry dari lotion yang selalu istrinya gunakan.

"Kamu wangi."

Kedua bola mata Jiyeon tertutup rapat-rapat. Ada rasa baru dan terasa begitu aneh, menjalar di seluruh aliran darahnya. Membuatnya semakin bergetar. Terlebih saat kemudian Jaehyun menyematkan kecup singkat di tengkuknya yang terbuka. Bola mata Jiyeon melebar sempurna.

"MAS!"

"Ahahaha galak banget ya ampun."

Jaehyun melepas pelukannya, menunggu Jiyeon berbalik. Dan benar saja, begitu terlepas dari pelukan Jiyeon segera memutar tubuhnya. Wajah merah gadis itu tampak sangat menggemaskan, membuat Jaehyun tidak bisa menghentikan tawa.

Belum lagi ekspresi menggerutu miliknya karena protes akan perlakuan sang suami. Jaehyun tau Jiyeon masih sebegitu sensitifnya terhadap skinship diantara mereka, tapi Jaehyun tidak pernah tau jika tubuh istrinya akan bergetar saat Jaehyun sedikit menggodanya.

Jemari lelaki terulur, menangkup pipi Jiyeon. Mendekatkan tubuh mereka sebelum mengecup pipi gempilnya sekali. Dua kali. Tiga kali.

"Pipinya merah banget, lucu—aw!"

Sebuah pukulan mendarat tepat di dada.

"Gak lucu!" protes Jiyeon.

"Lucu banget kok ini." lagi-lagi Jaehyun mendekat, mengecup pipi Jiyeon satu kali. Lalu mengusapnya lembut dengan ibu jari. "Apalagi kalau makin merah gini."

"AAAAA MAS JAHAAAT!"

Tawa renyah Jaehyun menggelegar di penjuru kamar begitu Jiyeon berteriak kencang lalu menyembunyikan wajahnya kedalam dada Jaehyun, memeluknya dan tidak ingin melonggarkan pelukan sama sekali. Jadi pada akhirnya jemari Jaehyun bersarang di belakang kepala sang istri, mengusapnya beberapa kali.

"Kenapa sih masih malu-malu aja, tidur bareng juga udah empat bulanan."

"Tidur doang kan tapi, nggak ngapa-ngapain."

"Ya udah ayo sekalian ngapa-ngapain—aduh! Dipukul terus, kamu suka kdrt ya?"

"Maass!"

"A-aw—akh sakit yang, jangan dicubit dong. Aduh!"

[✔] Undaunted | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang