Komen dong. Kalau ditanyain juga ga susah kan buat jawab? Ya Allah kalian tuh bikin gemas tauga :)
Enjoy!
__
Jiyeon berdiri didepan ruang PKM siang itu. Bibirnya bergerak gelisah menggigiti kuku satu persatu. Raut wajahnya tampak cemas. Semenata Mark yang berada disampingnya hanya mampu mengusap pundak gadis itu pelan.
"Everything's gonna be okay, ji."
Tidak ada celaan atau bahasa santai yang selama ini mereka gunakan. Karena situasi pun sedang tidak mendukung. Cukup lama keduanya berdiri disana dibarengi tatapan dari berbagai pihak sebelum pintu PKM terbuka, dan Johnny muncul dari dalam.
"Jiyeon bisa ikut masuk sebentar?" lelaki itu menatap Mark yang berdiri disamping Jiyeon. "Lo juga Mark, ikut masuk."
Keduanya mengangguk dan masuk kedalam ruangan. Suasananya terasa amat berbeda. seluruh pintu dan jendela PKM tertutup rapat. Lantai yang biasanya penuh dengan kertas yang tidak terpakai kini bersih. Justru, ada banyak foto yang bertebaran disana.
Seketika saja tubuh Jiyeon melemas tak percaya. Diujung ruangan Jaehyun tampak duduk tenang, menatapnya dengan mata teduh yang meyakinkan.
"Jadi, benar kalian sudah menikah?"
Itu adalah pertanyaan yang pertama kali Jiyeon dapatkan sesaat setelah dia duduk. Bibirnya terasa amat kelu, namun pandangan mata teduh Jaehyun membuatnya mengangguk. Ia harus percaya pada Jaehyun, kan?
"I-iya kak."
"Sejak kapan?"
Jiyeon menjalin jemarinya ragu. "November tahun lalu—"
"Tuh kan kak! Pasti ada nepotisme disini."
Semua yang ada dalam ruangan saling berbisik. Ada yang setuju ada pula yang tidak.
"Tapi saya masuk organisasi ini murni karna ingin aktif kak, bukan—"
"Halah! Alesan. Bayangin, selama ini kenapa dia selalu lancar-lancar aja ngejalanin program kerjanya? Ternyata karna ada yang selalu nge back up."
Jiyeon menggigit bibirnya kesal. Sama sekali tidak terima dengan tuduhan seperti itu.
"Bener juga sih. Apalagi gue pribadi ngreasa udah dibohongi aja selama ini. Kenapa juga harus disembunyiin? Nikah itu kan berita baik."
Jiyeon baru saja akan menjawab, namun suara Jaehyun menyela terlebih dahulu.
"Karna saya dan Jiyeon menghindari hal seperti ini, Maya. Kamu lihat sendiri kan bagaimana pandangan orang-orang setelah tau status kami? Sangat berbeda dari yang sebelumnya."
"Jaehyun, bukan waktunya kamu yang bicara." Maya, ketua divisi internal BEM mengingatkan.
Jaehyun menutup matanya menahan emosi.
"Jadi selama ini kamu memang pakai privilege dari Jaehyun dalam menjalankan tugas?"
Jiyeon menggeleng tegas. "Nggak ada privilege diantara saya dan.. kak Jaehyun, kak. Di kampus dan dalam organisasi ini kami berusaha sebaik mungkin untuk bersikap profesional."
"Tapi kamu menghilang di penutupan event bulan lalu. Kenapa? Karena ngerasa nggak bakalan di proses? Karena ketua BEM kita ternyata suami kamu?"
Jiyeon menarik nafas menahan diri untuk tidak tersulut emosi.
"Sebenarnya waktu itu—"
"Waktu itu Jiyeon sakit. Sehari setelah event. Kita semua tau itu, kan? Gue yang ngasih kabar ke grup. Gue juga yang jenguk dia di hari pertama. Dan lo tau kenapa dia sakit? Karna dia terlalu ngeforsir diri sementara staff nya nggak ada yang becus dan sibuk kecentilan ngegodain peserta event."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Undaunted | Jung Jaehyun
Romance'Find the courage to be with you' Tentang Jaehyun, Jiyeon dan rahasia pribadi mereka.