Kangen gaaa?
Masih edisi #MenujuSatuAtap
Enjoy!__
Minggu kedua bulan Desember pun berlalu, Jiyeon masih disibukkan dengan ujian akhir semesternya. Meskipun hari ini adalah hari terakhir ujian, Jiyeon merasa nyawanya hampir melayang jauh setelah menyelesaikan materi statistika yang begitu rumit untuk dipahami.
Ponsel Jiyeon bergetar tak lama kemudian.
"Iya, mas?"
"Udah selesai ujiannya?"
Jiyeon menghela nafas lelah. "Udah, hehe.."
Terdengar kekehan dari seberang. "Mumet ya? Aku jemput sepuluh menit lagi di tempat biasa, oke?"
Jiyeon mengangguk dan bergumam. Ia berjalan menuju halte tempat biasa menunggu Jaehyun hingga mobil lelaki itu muncul dan Jiyeon masuk.
"Gimana? Bisa?"
Jiyeon mengerucutkan bibirnya sedih, membuat Jaehyun tidak tahan untuk mengacak rambutnya hingga berantakan.
"Bisa kan tapi?"
"Ya bisa.. dikit."
Jaehyun tertawa pelan. "Its okay, you did it well. Mau makan siang dimana?"
"Terserah mas aja deh, aku lagi nggak mood."
"Disekitar IKEA aja ya? Mau korean barbeque sama patbingsoo nggak?"
Pertanyaan itu membuat binar mata Jiyeon kembali. Ia mengangguk heboh menjawab, lalu memasang seatbelt seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan permen.
Keduanya memang berencana untuk berbelanja hari ini. Setelah banyak pertimbangan saat berdiskusi berdua, Jiyeon mengajukan permintaan untuk mengurus kepindahan keduanya setelah ujian selesai. Dan Jaehyun menyetujuinya.
Mereka harus mulai membeli banyak hal. Beberapa perabot besar seperti kasur dan lemari serta isian kamar sudah keduanya cicil semenjak beberapa hari yang lalu di waktu senggang. Hari ini Jiyeon berencana akan membeli peralatan dapur juga pernik-pernik sederhana lainnya untuk menghiasi calon rumah mereka.
"Aku jadi inscure.."
Jaehyun berhenti mengaduk bibimbab, menatap Jiyeon meminta gadis itu melanjutkan perkataannya.
"Semua isi rumah mas yang beli.."
Pernyataan itu membuat Jaehyun menghela nafas lega. Ia sudah berpikir sangat jauh. Ia pikir sang istri sedang dikucilkan atau menerima bullyan hingga ia merasa insecure. Ternyata..
"Kenapa harus insecure? Kewajibanku kan memang ngasih kamu tempat tinggal yang layak."
"Tapi aku mau bantu."
Jaehyun tersenyum teduh. "Nanti kalau kamu udah punya kapabilitas untuk bantu, kamu boleh bantu. Sekarang kamu belum punya penghasilan kan?"
Jiyeon mengangguk, merasa kalah.
"Maaf ya mas.."
Jaehyun mengusak rambut Jiyeon gemas.
"Dont be. Atau kamu bakal bikin aku ngerasa rendah. Cukup hargai usahaku buat bahagiain kamu, buat bikin hidup kamu berkecukupan walaupun nggak bermewah-mewah. Aku nggak butuh lebih. Nanti, saat kamu udah capable, kita bisa diskusi lagi tentang masa depan. Kita masih punya banyak waktu, sayang."
Ucapan itu membuat senyum Jiyeon terbit perlahan. Jaehyun mengusap pipinya gemas lalu mereka kembali menikmati makan siang bersama.
Menjelang sore keduanya masih sibuk berkeliling IKEA mencari beberapa barang yang menurut Jiyeon akan mereka butuhkan nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Undaunted | Jung Jaehyun
Romance'Find the courage to be with you' Tentang Jaehyun, Jiyeon dan rahasia pribadi mereka.