8. Sedih Sendirian

10K 1.8K 57
                                    

Mana yang bilang ga sabar nunggu kelanjutannya?

Nih, aku kasih gercep.

Enjoy!



__



"Jiyeon! Ini manager hotelnya mau nanyain detail buat coffebreak."


Jiyeon menatap Hana yang berlarian kearahnya sesaat setelah ia turun dari motor milik Mark. Dan untuk pertama kalinya Jiyeon bersyukur, karena keberadaan Hana membuatnya mampu menghindari Jaehyun yang langsung menoleh begitu mendengar namanya dipanggil.


Lelaki itu tampak sedang berdiskusi dengan beberapa panitia yang bertugas aktif hari ini. Ada yang kemudian bergerak mengurus peralatan, absensi, mengatur jalannya pembagian sertifikat untuk peserta seminar. Sementara Jiyeon segera berjalan lurus mengikuti arahan Hana dan tidak ingin berlama-lama disana.


Acara seminar berjalan lancar. Usai dimulai, beberapa kata sambutan, lalu diskusi dengan moderator yang aktif perihal industri kreatif dan sesi tanya jawab, waktu istirahat siang pun datang.


"Ikut nggak?"


Mark sibuk berkemas menenteng sebuah parcel berisi buah-buahan. Itu adalah hadiah sederhana untuk narasumber seminar dari panitia event. Sengaja diberikan pada Mark karena ia adalah LO salah seorang pembicara hari itu.


Jiyeon menggeleng. "Nggak deh, sana lo atur makan siangnya. Udah ada kak Johnny juga disana ntar."


Mark mengangguk dan menyandang tas kecil di bahunya. Menepuk kepala Jiyeon saat berdiri dari sofa. Seluruh juri, pembicara, moderator juga dosen penanggung jawab akan makan siang di sebuah restoran berbeda. Karena itulah Mark akan pergi, ikut mendampingi pembicaranya.


"Makan yang bener. Tadi pagi sarapan lo gak habis kan? Gak laper apa."


Jiyeon hanya terkekeh pelan dan Mark berlalu.


Masih ada waktu sebelum pukul setengah dua acara akan dilanjutkan dengan presentasi dari peserta final dan penutupan event. Jiyeon menghela nafasnya berat. Kepalanya bersandar pada lengan sofa. Rasanya ia ingin beristirahat sejenak siang itu karena entah kenapa Jiyeon mulai merasa pening dan pandangannya berkunang-kunang.


"Ji? Jiyeon?"


Jiyeon terbangun karena seseorang mengguncang tubuhnya. Saat membuka mata, Jiyeon menemukan Evelyn yang berjongkok dipinggiran sofa, menatapnya khawatir. Jiyeon segera melirik jam dan terkejut bukan main. Ia duduk dengan cepat, namun itu justru berdampak buruk pada pusing yang melanda kepalanya.


"Aduh, pelan-pelan. Kamu nggak apa-apa? Kayaknya lagi nggak enak badan gini."


Evelyn ikut duduk di sofa, menyerahkan air mineral yang Jiyeon teguk sedikit.


"Nggak apa-apa, cuma pusing sedikit." Jawab Jiyeon pelan. "Maaf aku ketiduran. Anak-anak udah ready belum?"

[✔] Undaunted | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang