36. Kompromi

6.8K 1.1K 49
                                    

Selamat hari senin!

__


Jaehyun menatap piring yang baru saja istrinya letakkan di atas meja makan. Keningnya berkerut bingung. Kedua alis pun hampir menyatu.

"Kenapa mas?"

Ketika mendongak, sosok Jiyeon yang sudah duduk tanpa aproan pun menyambut pemandangannya. Gadis itu tampak tengah membenarkan ikatan rabut agar tidak mengganggu saat makan. Lalu mata keduanya bertemu, Jiyeon menatap Jaehyun penasaran.

"Ada yang salah mas?" tanya gadis itu lagi.

Bagaimana ya.. Jaehyun jadi tidak enak bertanya. Takut menyinggung. Namun Jiyeon membuatnya kebingungan beberapa hari belakangan.

Lelaki itu berdehem sejenak. Jari telunjuknya tampak menggaruk ujung alis-gesture yang sudah sangat Jiyeon hapal di luar kepala. Jadi ia diam, menunggu sang suami berbicara.

"Uang bulanan dari aku kurang ya?"

Kening Jiyeon mengernyit seketika. "Enggak. Kenapa nanya gitu?"

Jaehyun berdehem kembali. "Bahan masakannya habis?"

Jiyeon menggeleng. "Kan baru kemarin belanja mingguan." Jawabnya. "Mas kenapa sih?" kemudian Jiyeon mencerca penasaran.

Jaehyun melirik piring di depannya sebentar. "Nggak kenapa-kenapa. Cuma penasaran kenapa semingguan ini kamu masaknya ikan terus."

Suara Jaehyun terhenti saat Jiyeon memotongnya dengan kekehan. Sebenarnya, ia tidak suka jika suaranya dipotong, tapi tawa Jiyeon tidak berisi nada sindiran. Jadi ia hanya menatap gadis itu hingga ia berhenti.

"Bosen ya, mas?"

Lagi-lagi Jaehyun menggaruk ujung alisnya tidak enak. Frasa 'bosan' tentu akan menyakiti Jiyeon yang sudah mau repot-repot memasak untuknya. Tapi kalau boleh jujur.. Jaehyun memang mulai merasa bosan.

"Beneran uang bulanannya nggak kurang, yang?"

Jiyeon kembai tertawa. "Enggak, mas. Cukup banget kok. Cuma kan mas udah mau sidang, aku juga mau UAS, jadi kata bunda banyak-banyakin protein biar nggak pikun."

Sejenak Jaehyun terdiam. Lalu tak lama hembusan nafas beratnya mengudara. Padahal, ia sudah berpikir yang bukan-bukan. Tapi ternyata-

"Protein kan nggak cuma dari ikan, yang."

"Iya, tapi protein ikan yang paling bagus."

Jaehyun mengangguk. "Tapi semua-semua yang berlebihan kan juga nggak bagus."

Lelaki itu melihat bibir Jiyeon yang mengerucut tipis. "Mas bosen nih, ngaku deh!"

Lalu tawa renyah Jaehyun menjadi jawaban selanjutnya. Ia berdehem sekali, "Apa besok mau gantian aku aja yang masak?"

"Eh! Jangan!" teriakan panik Jiyeon menggelegar. "Yaudah besok aku ganti menu."

Tidak Jaehyun sangka, Jiyeon masih pundung usai makan malam mereka selesai. Padahal Jaehyun tidak berniat menyinggung perasaan istrinya. Tapi disuguhi ikan selama satu minggu penuh benar-benar membuat lidahnya kebas.

__

"Kenapa kesini?"

"Hih anaknya sendiri nggak boleh main ke rumah?!"

Bunda menatap Jiyeon dari ujung kepala hingga kaki. Lalu kembali menatap bola matanya penasaran. "Biasanya kan sama Jaehyun."

"Lagi sibuk."

[✔] Undaunted | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang