Kini hari esok telah datang, mengganti hari kemarin. Keluarga dari Almarhum Luqman dan Ifaf telah datang beberapa jam lalu, dan saat ini mereka sedang berkumpul menunggu kedatangan jenazah. Air mata masih menetes diantara mereka, raut kesedihan tidak dapat mereka tutupi. Senyuman dan tawa hanya milik gadis kecil Cantika yang belum tahu apa yang terjadi. "Fif, coba kamu telpon Lucky, sudah sampai mana mereka?, Perintah Sari (ibunya Afif dan Ifaf). "Iya buk", jawab Afif sambil menurunkan Cantika dari pangkuannya.
"Assalamualaikum", ucap Afif saat telepon telah tersambung. "Waalaikumussalam", jawab Lucky. "Mas, (panggilan Afif pada Lucky jika sedang didepan keluarga mereka) kalian sudah sampai di mana?, Tanya Afif. "Mas", ucap Lucky pelan sehingga hanya dirinya sendiri yang mendengarnya, kemudian dia sadar, dengan kejadian itu. "Ehhmm, kita sudah sampai di gang masuk kok, paling lima menit lagi kita sampai," Ucap Lucky.
"Gimana fif?", Tanya mama Ira. "Mereka sudah sampai gang depan, lebih baik kita keluar sekarang", jawab Afif. Keluarga ini kemudian berhamburan keluar menyiapkan segala hal untuk menyambut kedatangan jenazah suami isteri tersebut.
Saat meraka sibuk menyiapkan segala hal, suara sirine membuyarkan konsentrasi mereka. Jenazah suami istri itu telah tiba, air mata yang baru saja mengering di pipi-pipi meraka kini telah basah kembali. Afif tidak tahan melihat dua peti itu, hatinya sakit, raganya seakan melayang dan begitu sesak di dalam jiwanya. Dia terduduk saat dua peti itu melewati didepannya. Dia begitu lemas, kedua kakinya seakan tidak mau diajak kompromi untuk berdiri. Melihat keadaan Afif yang seperti itu, ibu Sari mendekatinya, dan mencoba memberikan kekuatan pada anak bungsunya itu. Ibu Sari paham akan kesedihan Afif, siapa yang tidak sedih bila ditinggal untuk selamanya saudara yang selama ini menemani dan mendukungnya berjuang untuk tetap bertahan di perantauan demi kehidupan yang lebih baik. "Sudahlah Fif, ikhlaskan kakakmu, jangan kamu persulit kepergiannya, biarkan dia damai dalam kehidupan selanjutnya", ucap Ibu Sari.
![](https://img.wattpad.com/cover/142529190-288-k710697.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Estafet Jodoh
Abenteuer(Tamat) Mungkin ini adalah jalan dari takdir kehidupan dari Nya. Aku rela mengambil alih semua darimu, kan ku jaga dia selalu. Kan ku berikan seluruh waktuku untuknya.~ Afif~ Saat aku melihat mu pertama kalinya, tingkah mu langsung membuatku ilfil...