Persiapan Pernikahan (Resign)

1.6K 84 0
                                    

Setelah hampir tiga jam mereka berkendara, akhirnya mereka sampai juga di tempat tujuannya. Afif segera turun dan langsung masuk kedalam butik, tanpa memperdulikan Lucky yang masih mengunci mobilnya. "Ada yang bisa saya bantu mbak", ucap salah satu karyawan butik itu pada Afif. "Emmmm, saya ingin lihat pakaian pengantin mba", ucap Afif. Kemudian karyawan toko itu mengantarkan Afif ke salah satu ruangan yang isinya semua pakaian pernikahan. Mulai dari pakaian pernikahan bergaya tradisional sampai modern ada disini. Afif benar² dibuat bingung dengan banyaknya pilihan. Afif menoleh ke belakang, dilihatnya, Lucky sedang melihat-lihat pakaian pernikahan bergaya Turki dengan sorban yanv lumayan panjang. "Aku bingung nih, mau pilih yang mana?, Gimana kalau pakai pakaian adat Jawa aja?", Ucap Afif sebenarnya meminta pendapat Lucky, tapi ia terlalu gengsi. "Kita pakai pakaian kayak gini aja", ucap Lucky sambil menunjuk salah satu pakaian pernikahan lebih tepatnya gaun pernikahan yang panjang dengan manik² menghiasi setiap sisinya. "Masak lengan panjang?, Kalau lengan panjang ya, harus berkerudung lah?", Ucap Afif menolak ucapan Lucky. "Ya berkerudung lah, apa susahnya?", Tanya Lucky. "Gerah lah, aku kan gak biasa pakai kerudung", ucap Afif. "Ya di biasain lah, tapi kalau belum kuat ya, gak usah di paksa, tapi pliss acara nikahan kita kamu pakai gaun ini ya?", Pinta Lucky pada Afif. Setelah dipikir-pikir dan di timbang-timbang, akhirnya Afif menyetujui keinginan Lucky.
"Kita, ke tempat kerja aku dulu ya?", Ucap Afif. "Ngapain", tanya Lucky dengan tetap fokus mengendarai mobilnya. "Mau minta kunci kontrakan sama Fara", jawab Afif sambil memasukkan potongan roti kemulutnya. Ini sudah hampir sekitar jam satu lebih tapi Lucky sama sekali tidak peka, untuk mengajaknya ke suatu tempat untuk mengganjal perut yang dari tadi keroncongan. Tapi untungnya, setiap kemanapun Afif selalu membawa sebungkus roti dan sebotol minuman. "Tempat kerja mau di daerah mana?", Tanya lucky. "Dekat patung kerata kencana, PT. Wahana San Mobil", jawab Afif. "Ohhh, deler Mobil itu to", tanya Lucky. "Heem", jawab Afif singkat, dia terlalu malas menanggapi Lucky.
Mereka kini telah sampai di tempat kerja Afif. Lucky baru saja selesai memarkirkan mobilnya, dan kini dia berjalan mengikuti Afif menuju ruangannya. Sepanjang menuju ruangan nya, banyak karyawan yang menyapa Afif. "Emmh, kamu tunggu disini aja ya, aku mau keatas dulu", pinta Afif pada Lucky untuk menunggunya di salah satu sofa ruang tunggu. "Iya deh", ucap Lucky singkat, kemudian dia langsung mendusukkan di salah satu sofa.
"Permisi pak", Ucap Afif sambil mengetuk pintu ruangan Ahmad (HRD-nya). "Masuk", ucap Pak Ahmad dari dalam ruangan nya. Setelah Afif masuk, dia langsung mendaratkan tubuhnya di kursi di depan pak Ahmad. "Lho Fif, katanya kamu cuti seminggu?", Tanya pak Ahmad bingung dengan kedatangan Afif. "Ehm, saya cuma mau ngasih ini pak", ucap Afif sambil memberikan sebuah amplop. "Apa ini Fif", tanya pak Ahmad. "Saya mau resign pak", jawab Afif sambil memeras tangannya untuk menghilangkan kegugupannya. "Resign???, Kenapa???, Bukannya kamu bakalan di promosikan jadi kepala accounting di kantor cabang Pekalongan?, Tanya pak Ahmad bingung dengan tingkah karyawannya tersebut. "Ehm, saya gak tau pak tentang promosi jabatan itu, tapi saya udah gak bisa kerja lagi disini", jawab Afif. "Iya, saya tahu, tapi kenapa?, Apa kamu ada masalah sama orang kantor?", Tanya pak Ahmad minta penjelasan. "Eh-eh.. enggak pak, saya gak ada masalah kok sama orang kantor, malah mereka semua baik-baik, tapi saya resign karna saya sekarang tidak tinggal di Solo lagi pak, saya di minta jaga ponakan saya di Jogja, jadi gak mungkin pak, saya bolak-balik Solo -Jogja. Maaf banget pak, udah bikin bapak repot", ucap Afif sambil tetap memeras tangannya. "Ehm, oke kalau itu sudah keputusanmu, semoga itu yang terbaik untuk kamu, trus kamu mulai resign kapan", ucap Pak Ahmad. "Mulai hari ini pak, dan makasih telah memberikan saya kepercayaan beberapa tahun ini", Ucap Afif. "Gak masalah, kamu memang pantas mendapatkannya", ucap Pak Ahmad. Akhirnya permohonan resign Afif diterima. Dan sebelum meninggalkan kantor ini, Afif ingin menemui kawan² seperjuangannya mengerjakan laporan keuangan. Saat dia masuk keruang kerjanya, dia langsung mendapat sambutan luar biasa dari kawan²nya itu. "Afif sayang, kok udah masuk?", Tanya Tamara sambil menghambur ingin memeluk Afif. Teman lain yang mendengar suara Tamara juga langsung meninggalkan pekerjaan mereka dan langsung berhambur mendekati Afif. "Iya nih, aku udah kangen sama kalian", jawab Afif sambil menyambut pelukan Tamara. Kemudian Afif menceritakan semua tentang kedatangannya untuk mengucapkan salam perpisahan. Kawan² satu divisi dengan Afif benar² kecewa dengan keputusan Afif, tapi apa boleh buat, setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Dan setiap keputusan pasti ada pasti ada yang di korbankan. Meraka melepas kepergian Afif dengan pelukan hangat dan doa² yang terbaik buat Afif.

Estafet JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang