chapter 14

16.5K 662 4
                                    

"Fa, bangun! Udah sampe"ucap Nathan seraya menepuk pipi Syifa yang masih setia menyender didadanya. Mereka baru saja sampai di tempat tujuan.

"Syifa bangun Fa!"Nathan kembali membangunkan Syifa

"Sayang, bangun yuk, udah sampe"

"Sayang!"

Perlahan mata Syifa terbuka, dan melihat wajah Nathan tepat dihadapannya tengah tersenyum

"Bangun yuk, udah sampai"ujar Nathan seraya berdiri dan meraih ransel miliknya dan juga sang istri.

"Yuk!"Nathan menyodorkan tangan kanannya untuk membantu Syifa berdiri.

"Bangun woyy!"teriak Nathan tepat dihadapan Nana dan Ardan yang masih tertidur lelap dengan kepala Nana yang menyender pada bahu Ardan, serta kepala Ardan merada diatas kepala Nana. Teriakan Nathan berhasil membuat Nana dan Ardan terkejut hingga mereka terbangun.

"Apaan sih ngagetin aja"ujar Nana, bukannya bangun tetapi malah menyamankan senderannya, begitupun dengan Ardan

"Tadi aja, gak mau duduk bareng, sekarang malah sender senderan"sindir Nathan seraya keluar dari bus bersama Syifa

Nana dan Ardan sama sama belum menyadari posisi mereka. Setelah beberapa saat akhirnya Nana tersadar dan segera mengangkat kepalanya

"Modus banget sih lo!"ketus Nana untuk menutupi kegugupannya saat menyadari jika ia menyandarkan kepalanya dibahu Ardan

"Lah, kok jadi gue, kan lo yang nyender di bahu gue"

"Pasti lo kan yang mindahin"

"Mindahin apaan?"

"Lo kan yang mindahin pala gue pas gue tidur biar nyender di bahu lo"

"Enak aja, lo nyender sendiri"

"Boong lo, gak mungkin lah gue sengaja nyender ama lo"

"Ye gak percaya, orang lo nyender sendiri"

"Gak usah boongin gue lo!"

"Gak, gue gak bohongin lo"

Saat Nana kembali ingin menyanggahnya, suara pak Budhi guru pembimbing mereka mengintrupsi untuk segera berkumpul untuk mendiskusikan kegiatan mereka selanjutnya.

Akhirnya Nana dan Ardan keluar dari dalam bus, mereka yang terakhir, karena yang lain sudah turun semua dari bus.

"Abis ngapain lo berdua? Lama banget"ucap Syifa ketika melihat Nana dan Ardan didekatnya

"Ini nih si Ardan, modus!"

"Gue bilang lo sendiri yang nyender, bukan gue yang nyenderin"

"Tapi sayangnya, gue gak percaya"

"Lo tuh...."

"Udah deh, gak usah ribut mulu, gak cape apa?"ucap Nathan menengahi

Akhirnya mereka diam hingga bimbingan dari pak Budhi selesai. Dan sekarang, saatnya mereka untuk memasang tenda mereka masing masing.

Pemasangan tenda terserah kemauan siswa dan siswinya, jadi mereka bebas untuk menentukan tempat pemasangan tenda mereka, dengan syarat jangan ribut dan jangan berebut.

"Kita pasang tendanya sini aja ya, biar deketan"ujar Nathan menunjuk tempat didepannya, yang hanya memuat untuk pemasangan dua tenda kecil, karena terbatas oleh pohon pohon yang lumayan besar.

"Boleh deh!"jawab Nana

Mereka sama sama hanya berdua dalam satu tenda, Syifa bersama Nana, dan Nathan bersama Ardan. Mereka bukannya tidak mau bersama yang lain, tetapi mereka sengaja membawa tenda ukuran kecil, yang hanya memuat dua orang, agar lebih nyaman, dan tidak berisik.

 My Hubby #2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang