"Ha? T..tas? Se..sembilan p..puluh juta?"tanya Nathan terbata
"Iya! Pliss ya Tang, beliin"mohon Syifa
Nathan hanya bisa menelan ludah nya, seraya menatap wajah Faza yang menampilkan senyum penuh kemenangan. Pasti Faza nih, batin Nathan.
"Sayang..."
"Pliss ya Tang beliin, ini dedek yang mau, bukan aku. Kamu mau dedek ileran gara gara kamu gak mau beliin aku tas itu"bujuk Syifa.
"Bukannya gak mau Fa, tapii.."
"Pliss Nathan"ucap Syifa lagi dengan mata berkaca kaca
"Tap..."Nathan memejamkan matanya, ia bingung sangat bingung, bagaimana caranya ia mendapatkan uang sebanyak itu, ingin menolak tapi tak tega, mau turutin tapi duit dari mana.
Nathan kembali membuka matanya, lalu memandang Syifa dengan tatapan lembutnya seraya tangannya meraih tangan Syifa untuk menggenggamnya
"Eghm, sayang, maaf ya, aku bukannya gak mau beliin kamu tas itu, tapi aku gak punya uang sebanyak itu untuk beli tas. Insyaallah kalo nanti aku udah kerja dan punya uang lebih, aku beliin tas kamu. Tapi kalo sekarang aku belum bisa, aku belum kerja, dan aku juga pengen nabung untuk biaya kehamilan kamu, persalinan kamu, dan juga kebutuhan anak kita nanti. Aku pengen mandiri, aku gak mau kalo untuk mencukupi kebutuhan kita malah minta sama ayah sama bunda. Aku ingin bertanggung jawab atas segela kebutuhan keluarga kita. Aku gak mau terus bergantung sama orang tua kita. Aku ingin mencukupi segala kebutuhan istri dan anak aku dengan uang aku sendiri, bukan dengan uang ayah ataupun bunda, karena ini semua tanggung jawab aku. Kamu ngerti kan? Aku akan berusaha menuruti apapun kemauan kamu, semampu aku"tulus Nathan, kali ini mata Syifa tak lagi berkaca tetapi malah mengeluarkan tangisnya seraya menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Loh kok nangis?"tanya Nathan seraya memeluk tubuh Syifa
"Hiks... aku terhuraa"ucap Syifa sambil terisak dan membalas pelukan Nathan
"Terharu sayang"ucap Nathan seraya tersenyum lalu mengecup puncak kepala Syifa.
"Uh co cwit banget sih abang akyu"ucap Faza lebay seraya mencubit kedua pipi Nathan dan menggoyangkannya.
"Ish apaan sih, sakit nih"ucap Nathan menepis tangan Faza
"Abis makan apaan bang? Kok jadi sok romantis gitu?"ledek Faza
"Makan jus alpukat rasa duren"
"Wahh, berarti bisa dong ya, aku kasih pacar aku biar dia bisa romantis kaya abang"ucap Faza tanpa sadar
"Kamu udah punya pacar?"tanya Nathan penuh selidik
"Ha?! Em, ng..gak kok bang"ucap Faza gelagapan
"Pasti udah kan, kamu bohongin abang?"
"Gak kok bang, beneran, ta-tadi Faza cuma becanda"
"Gak usah bohong!"ucap Nathan tegas dan dingin
Jika Nathan sudah berucap seperti itu, Faza tak l7agi bisa menyangkal apalagi berbohong, ia tak berani melihat Nathan marah. Ariel dan Nathan adalah kakak yang over protektif, mereka tidak mau terjadi sesuatu pada adik kesayangan mereka, jadilah mereka melarang Faza untuk pacaran karena tidak ingin Faza tersakiti.
"Ma-maaf bang"ucap Faza menunduk takut
"Siapa?!"ucap Nathan masih dengan nada dinginnya semakin mmebuat Faza takut.
Syifa hanya bisa mendongak, memandang wajah dingin suaminya dari bawah karna kepalanya masih berada di dada Nathan, masih memeluknya. Sedangkan Rasya dan Fathan hanya diam memperhatikan anak keduanya yang tengah memarahi anak bungsunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hubby #2 ✔
Teen FictionSEQUEL YOUNG MATE Ini menceritakan kehidupan anak keduanya Fathan sama Rasya, Nathanio Fauzan Arrafka yangg... yangg... yang baca aja lah yang akan tau Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, jika ada kesamaan baik nama ataupun isi cerita, it...