Syifa menangis sejadi jadinya, dikamar yang sudah menjadi miliknya selama satu bulan ini, dirumah orang tua angkatnya. Ia menangisi nasibnya yang begitu malang, ia kehilangan harta paling berharga yang selama ini ia jaga, dan hanya akan diberikan kepada suaminya, suami tercintanya, yang mampu mencintai dia dengan sepenuh hatinya. Dan yang lebih menyakitkan adalah harta berharga itu diambil secara paksa oleh sahabat baiknya dari kecil. Mungkin mulai sekarang ia akan menganggap Nathan itu sahabatnya yang paling b******k.
Tadi malam ketika ia ingin melanjutkan membacanya hingga selesai, ia tak mampu lagi membuka matanya, ia sangat mengantuk, dan tanpa sadar ia tertidur diranjang Nathan. Ditengah tidurnya, ia merasakan sebuah tangan mengusap kepalanya dan menciumi wajahnya, awalnya ciuman itu sangat lembut hingga lama kelamaan menjadi brutal membuat ia terbangun dan melihat wajah Nathan yang seperti orang kesetanan, bola matanya menggelap, seperti seorang yang tengah diliputi gairah yang membakar dirinya. Ketika Syifa bertanya Nathan kenapa? Nathan tak menjawab tetapi melakukan hal hal yang tidak diinginkan dan hal itupun terjadi, dengan diiringi isak tangis Syifa, Nathan memperlakukan Syifa dengan sangat kasar karena gairahnya dan tentu membuat Syifa merasakan sakit, merasakan sakit pada tubuhnya dan juga hatinya. Syifa tau, jika Nathan melakukan itu dalam keadaan tidak sadar, tetapi ia tetap sakit hati, mengapa Nathan berperilaku seperti itu padanya.
Syifa terus menangis hingga ia merasa lelah dan akhirnya tertidur tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.
Sore harinya Syifa terbangun, dan segera menuju kekamar mandi untuk membersihkan diri karena badannya terasa sangat lengket.
Setelah merasa segar, Syifa keluar kamarnya dan menemui mama angkatnya yang tengah memasak didapur
"Loh, Syifa udah pulang? Kok mama gak tau?"ucap Mira bingung
"Iya mah baru aja, tadi lngsung kekamar"ucap Syifa berbohong karena tidak mau mamanya merasa semakin bingung jika ia memberitahu kalau dia pulang tadi pagi.
"Oh gitu"
"Aku bantuin ya mah"
"Iya boleh, kaki kamu kenapa? Kok jalannya kaya aneh gitu?"
"Oh gak papa kok mah, tadi sedikit terkilir"
"Oh gitu, terus mata kamu kok sembab? Kaya orang abis nangis?"
"Iya tadi kebawa sakit, jadi sampe nangis gini"bohong Syifa lagi, ia tidak mau orang tua angkatnya kecewa, baik pada dirinya maupun pada Nathan.
"Papa sama Vebi mana mah?"tanya Syifa mengalihkan pembicaraan
"Oh itu, kalo papa lagi mandi dikamar, kalo Vebi tadi pergi sama temennya, katanya sih mau belajar kelompok"
"Oh gitu mah, belajar kelompok dimana?"
"Gak tau sih, tapi tadi ada yang jemput kesini, anaknya cowok, baik sih, tapi mama lebih seneng kalo Vebi sama Nathan deh, Nathan tuh anaknya baik, ramah, sopan, penyayang lagi. Kamu tuh beruntung ya nak, bisa sahabatan sama anak sebaik Nathan"mendengar nama itu, entah mengapa hati Syifa merasa sakit, bayangan kejadian semalam pun berputar putar diotaknya.
****
Sudah sekitar dua minggu semenjak kejadian itu, Nathan tak pernah bertemu dengan Syifa, karena Syifa selalu menghindarinya. Selama dua minggu ini Nathan selalu dihantui rasa bersalah, ia selalu berusaha untuk bisa bertemu dengan Syifa, tetapi sangat sulit.
Jika disekolah, ketika ia akan menghampiri, Syifa selalu menghindarinya dengan pergi bersama temannya agar tidak ada waktu untuk Nathan menjelaskan segalanya didepan Syifa jika Syifa bersama temannya, bisa bocor semua kalo itu terjadi, bisa bisa mendadak viral di sekolah, atau mungkin sampai masuk koran atau bahkan televisi😰.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hubby #2 ✔
Teen FictionSEQUEL YOUNG MATE Ini menceritakan kehidupan anak keduanya Fathan sama Rasya, Nathanio Fauzan Arrafka yangg... yangg... yang baca aja lah yang akan tau Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, jika ada kesamaan baik nama ataupun isi cerita, it...