chapter 38

15.1K 561 6
                                    

Saat ini kandungan Syifa sudah menginjak usia sembilan bulan, beberapa hari lagi ia dan Nathan alan resmi menjadi orang tua bagi anak pertama mereka.

"Sayang? Aku berangkat dulu ya?"ucap Nathan yang saat ini tengah bersiap siap berangkat ke cafe kepada Syifa yang tengah duduk disofa kamarnya

"Kamu ngapain sih, berangkat ke cafe?"ucap Syifa

Nathan mendekati istrinya, lalu berjongkok tepat dihadapan Syifa.

"Aku ada urusan sebentar disana, paling nanti siang juga udah pulang"jelas Nathan sambil tersenyum, tangannya ia tumpukan dilutut Syifa

"Gak usah berangkat ya, perasaan aku gak enak"rengek Syifa manja

"Kan aku cuma sebentar sayang, sebentar aja kok, aku janji gak akan lama"

"Tapi beneran ya, cuma sebentar"

"Iya beneran"

"Tapi perasaan aku gak enak"

"Itukan perasaan kamu aja"

"Tapi nanti kalo aku lahiran, kamu gak ada gimana?"

"Kan cafe deket, nanti kalo ada apa apa kamu langsung hubungin aku, aku langsung pulang"

"Tapi Thaaannn!!"

"Sstt udah, aku berangkat ya, kalo ada apa apa, langsung telfon aku. Kamu mau nitip sesuatu gak?"

"Aku mau cilok"

"Oke, nanti aku bawain"ucap Nathan

"Dedek, ayah berangkat kerja dulu ya, dedek jagain bunda nya ya"ucap Nathan dihadapan perut Syifa lalu mengecupnya, ia berdiri lalu mencium kening Syifa

"Aku berangkat dulu, assalamualaikum"ucap Nathan

"Than!"

Syifa hendak mencegah suaminya kembali, tetapi Nathan sudah lebih dulu menutup pintunya

****

Nathan tengah berkutat dengan beberapa berkas tentang perkembangan cafe nya yang sudah beberapa hari ini tidak ia periksa, karena ia sudah cuti untuk tidak berangkat ke cafe demi menjaga istrinya dirumah yang beberapa hari lagi akan melahirkan.

Tok tok tok

"Masuk!"ucap Nathan

Pintu ruangannya terbuka dan menampilkan seorang karyawannya

"Maaf pak Nathan, ada tamu di depan"ucap Karyawan itu

"Siapa?"tanya Nathan tanpa mengalihkan pandangannya pada berkas dihadapannya

"Ada beberapa polisi pak"

"Hah? Polisi?"tanya Nathan memastikan

"Iya pak"

Nathan segera berdiri dan keluar dari ruangannya diikuti oleh karyawan tadi

"Maaf pak, ada yang bisa saya bantu?"ucap Nathan sopan seraya menyalami beberapa orang polisi yang berada dihadapannya

"Apa benar dengan bapak Nathan?"tanya salah seorang polisi itu

"Iya, saya sendiri"ucap Nathan

"Begini pak Nathan, saya mendapat laporan dari seseorang yang melaporkan bahwa cafe milik bapak menjual makanan yang tidak sehat, mengakibatkan beberapa pelanggan harus masuk ke rumah sakit pak. Dengan laporan itu, kami pihak kepolisian akan menangkap bapak sebagai tersangka pak"

"Tapi pak, saya....."

"Maaf pak, bapak bisa jelaskan nanti di kantor kami"ucap polisi memotong ucapan Nathan, dengan tegas ia segera memegang kedua tangan Nathan dan menggiringnya ke mobil polisi, Nathan hanya bisa pasrah.

 My Hubby #2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang