"Udah?"tanya Nathan seraya melepaskan pelukannya
"Apanya?"tanya balik Syifa dengan suara serak khas orang baru saja menangis
"Nangisnya?"ucap Nathan seraya tersenyum manis dan mengusap permukaan pipi Syifa yang terdapat jejak air mata.
Bukannya menjawab, Syifa malah menghambur kedalam pelukan Nathan. Nathan membalas pelukannya seraya mengusap rambut Syifa lembut dan sesekali mengecup keningnya.
"Sekarang kamu beda ya?"ucap Nathan dengan nada jail
"Beda? Apanya?"bingung Syifa melepaskan pelukannya lalu memandang tampang jahil suaminya
"Ya beda aja pokoknya"
"Iya beda apanya?"
"Sekarang tuh kamu jadi lebih manja, cengeng, sering pelukin aku, terus satu lagi tambah cerewet"
"Biarin"jawab Syifa santai tanpa merasa tersinggung sedikitpun, padahal biasanya ia sangat sensitif, apa lagi jika disinggung tentang sikapnya.
"Kok tumben?"
"Tumben apa?"
"Tumben gak marah, aku bilangin kaya gitu"
"Gak! lagi males"cuek Syifa merebahkan tubuhnya dan menarik selimut hingga sebatas dada, hendak memejamkan matanya
"Eh ngapain?"tanya Nathan ketika mata Syifa akan tertutup
"Tidur lah"
"Makan dulu sayang, nanti kamu laper"
"Gak mau, aku lagi diet"
"Apaan sih diet diet, pokoknya kamu harus makan, kamu gak boleh egois, disini ada dedek yang butuh makanan, kamu gak kasian sama dia?"ceramah Nathan seraya meraih perut Syifa yang tertutup selimut
"Gak!"canda Syifa, tetapi membuat wajah Nathan yang awalnya khawatir menjadi wajah datar
"Aku tau kamu gak suka sama anak itu, tapi aku cuma minta tolong sama kamu, buat ngandung dia, jagain dia, kasih dia tempat didalam rahim kamu selama sembilan bulan, biarkan dia hidup lewat kandungan kamu Fa, mungkin kalo aku bisa gantiin posisi kamu, aku yang ngandung dia, aku bakalan gantiin, tapi aku gak bisa Fa. Apa itu berat Fa? Oke, kalo emang kamu gak mau, silahkan kamu gugurin kandungan kamu, aku gak maksa kamu buat pertahanin dia, karna itu semua kesalahan aku, aku gak berhak maksa kamu untuk mempertahankan dia, semuanya terserah kamu"ucap Nathan dengan nada dingin, lalu pergi keluar kamar meninggalkan Syifa
Syifa yang mendengar itu merasa sangat bersalah, ia tak bermaksud untuk menyakiti hati Nathan, niatnya hanya untuk bercanda, tetapi kenapa Nathan menganggapnya serius.
"Nathan!"teriak Syifa seraya bangun dari posisi tidurnya, lalu ia berlari mengejar Nathan
"Nathan!"
"Than"
"Nathan aku cuma becanda Than!"
"Nathan!"teriak Syifa seraya berusaha mengejar Nathan yang sudah berada diluar rumah dan memasuki mobilnya.
Syifa mempercepat larinya agar ia bisa mengejar mobil Nathan yang sudah mulai berjalan.
"Nathan!"teriak Syifa lagi sebelum akhirnya ia jatuh tersungkur karena tersandung batu, sedangkan mobil Nathan sudah tak terlihat lagi.
"Nathan"lirih Syifa sebelum akhirnya ia tak sadarkan diri.
****
Rasya keluar dari dalam rumahnya dengan tergesa gesa, karena tadi ia sempat mendengar menantunya yang teriak memanggil nama anak keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hubby #2 ✔
Teen FictionSEQUEL YOUNG MATE Ini menceritakan kehidupan anak keduanya Fathan sama Rasya, Nathanio Fauzan Arrafka yangg... yangg... yang baca aja lah yang akan tau Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, jika ada kesamaan baik nama ataupun isi cerita, it...