chapter 21

16.1K 637 7
                                    

"Abang kenapa?"tanya Rasya dengan suara serak karena tadi ia sempat menangis

"Mabuk bun"jawab Ariel dengan nada lemah, ia takut jika ayah dan bundanya akan marah

"Apa? Mabuk?"tanya Fathan seraya menghampiri anak keduanya yang berdiri sempoyongan

"Iya yah"

Fathan memperhatikan wajah mabuk anak keduanya itu dengan tatapan dingin serta tajam. Tak lama kemudian, satu tamparan melayang dengan cukup keras di pipi kiri Nathan hingga membuat sudut bibirnya berdarah dan kepalanya pun ikut terlempar kearah kanan sangking kerasnya tamparan yang diberikan Fathan

"Kakak ambilin air!"suruh Fathan segera di turuti oleh Ariel

Ariel mengambil air dengan gayung dari kamar mandi dan memberikannya pada Fathan. Fathan segera mengguyurkan air tersebut ke wajah Nathan agar segera sadar.

Nathan gelagapan karena tidak dapat bernafas saat air itu mengenai wajahnya. Lalu ia mengelapnya dengan kedua tangan.

Seketika Nathan langsung tersadar dari mabuknya walaupun masih sedikit tidak sadar, dan melihat wajah dingin penuh amarah ayahnya tepat berada dihadapannya.

"Siapa yang ngajarin kamu kaya gitu?"tanya Fathan dengan nada dingin dan tajamnya

Nathan hanya diam, ia sangat takut dengan ayahnya yang sedang marah

"Siapa?!"tegas Fathan yang lagi lagi tak mendapatkan respon dari Nathan

"Jawab Than! Siapa?!"bentak Fathan

"Ayah sabar yah, ini rumah sakit"Rasya mengingatkan.

"Jawab Nathan!"tegas Fathan lagi

"Ga.. gak ada yah"

"Kenapa kamu mabuk?"lagi lagi Nathan hanya bisa diam, karena ia takut jika ia menjawab, ayahnya akan bertambah marah

"Kenapa?!"sentak Fathan

"Ak.. aku...."

"Apa? Marah sama Syifa? Iya? Ngambek? Gitu ya, kelakuan anak ayah? Ayah pernah ngajarin kamu jadi pengecut?"tajam Fathan

"Ng...gak yah"

"Kenapa kamu jadi pengecut?! Mana janji kamu, yang katanya mau jagain Syifa, mana janji kamu yang katanya mau bahagiain anak istri kamu? Mana Than? Mana?! Nyatanya kamu kan, yang bikin Syifa keguguran!"

Mendengar ucapan ayahnya itu, membuat semua yang berada disana terkejut, kecuali Rasya yang memang sudah tahu, dan juga Syifa yang masih belum sadarkan diri.

"A...apa?"ucap Nathan terbata

"Iya, Syifa keguguran, dan itu semua gara gara kamu. Ini masih untung cuma satu janin yang hilang, gimana kalo dua duanya?"

"Maksud ayah, janinnya kembar?"tanya Nathan

"Harusnya kembar! Tapi gara gara kamu, Syifa kehilangan satu janinnya, puas kamu? Puas?!"

Saat hendak menjawab, suara lemah terdengar dari seseorang yang baru saja sadarkan diri, Syifa.

"Na-Than sssshhh"lirih Syifa diikuti rintihan seraya memegang perutnya.

"Syifa sayang, kamu udah sadar, kamu mau apa? Mau minum?"tanya Rasya lembut

"Na-than"lemah Syifa, sedangkan yang dipanggil hanya menampakkan wajah datar tak perduli

Melihat anaknya diam tak merespon ucapan menantunya, membuat Fathan geram

"Nathan!"bentak Fathan

 My Hubby #2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang