Setelah pemulihan pasca kuret tiga bulan lalu, kondisi psikologis kara bisa dikatakan benar-benar pulih menurut gue. Terimakasih pada ibu mertua gue yang dengan setianya ikut tinggal selama satu bulan penuh untuk mendampingi masa sulit kara.
...
Menyusuri waktu yang telah berjalan, gue terus berucap syukur tentang apa yang terjadi dalam hidup gue.
Dihadirkannya anak tetangga yang mati-matian gue bully sejak pertama kali kenal, ehh tau nya jatuh cinta juga gue sama dia.
Dipercayakan tuhan untuk menjaga dan mengasihinya selama hidup gue melalui pernikahan.
Sampai akhirnya perjuangan untuk memiliki 'dia' , mahluk kecil yang sekarang sudah tidak kecil lagi sebagai pelengkap hidup gue dan kara.
Ya, Waktu terus berjalan sesuai dengan tugasnya. Satu hingga tahun kelima ini dirasa cukup singkat dengan peran kara dan agler didalamnya.
"Kenapa makanan nya di mainin, boy? Just eat! Sebelum mama marah"
Pagi ini sebelum berangkat sekolah, agler kembali menunjukkan sifat masa kecil gue.
Pemilih makanan.
"Agler gak suka rasa nya, pah. Bad!"
Jawabnya memautkan bibir dan mendorong piring di depannya.Usia agler baru saja genap 4 tahun bulan lalu. Tapi mungkin karena mewarisi otak gue yang cerdas, perkembangan agler dikatakan lebih cepat dibanding anak di usia nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life | Bbyu Vol.2
FanfictionSecond book of My (boy) Friend | Bbyu Vol.1 Banyak hal yang udah gue lalui bersama nata hingga sampai pada tahap ini, dan sekarang tugas gue adalah tetap berada disampingnya untuk melanjutkan apa yang gue dan nata mulai - KARA