Second book of My (boy) Friend | Bbyu Vol.1
Banyak hal yang udah gue lalui bersama nata hingga sampai pada tahap ini, dan sekarang tugas gue adalah tetap berada disampingnya untuk melanjutkan apa yang gue dan nata mulai - KARA
Kepulangan gue yang tanpa diduga sedikitpun oleh kara itu bener-bener sukses besar. Kara yang awalnya cuma nangis haru menyambut kepulangan gue akhirnya berhenti menitikan air mata dan terus ngelendotin gue kemanapun gue pergi. Termasuk saat gue pipis ke kamar mandi, kayak dulu pas lagi manja-manjanya ngidam.
Kan jadi seneng gue tuh. Haha
Kita belum sempet banyak ngebahas ini itu karena kepotong saat agler pulang sekolah.
"Papa !!!!!" teriak agler di ambang pintu saat melihat gue.
Girang banget ini anak, gue jadi curiga akan sesuatu- delik gue dalam hati.
Dan bener aja, sikap manut agler ternyata bukan karena dia segitu kangennya sama gue, tapi ada hal yang ingin dia ketahui melalui gue.
"Papa jadi ketemu diva?" tanya agler setengah berbisik.
Haha, to the point banget ini anak.
"Agler langsung nanyain diva aja, gak kangen emang sama papa?"
Dengan cepat agler menggelengkan kepala.
"No, pah" jawabnya tanpa ragu "papa jadi gak ketemu sama diva?" ulangnya lagi.
Kok ada rasa sedikit kesal ya. Gue seakan setetes minyak dalam masakan gitu, diciptakan tapi tidak diinginkan. Hmm
"Diva bilang, i miss you so much"
Mata agler seketika berbinar.
"Really?" / "sure.." jawab gue selagi mengeluarkan ponsel dimana ada beberapa foto yang sempat gue ambil saat di rumah diva kemarin.
"Look?" ujar gue memberikan benda persegi itu pada agler.
Agler terus menerus meng-swipe beberapa foto diva disana.
Emang deh kalo masalah tipe cewek, gen gue kental banget dalam tubuh agler. Liat aja, cantik banget kan calon menantu gue.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
