Nata 2.1

465 45 16
                                    

Kara duduk bersilang kaki selagi menikmati drama mingguan di depannya.

Pandangannya lurus beberapa kali mengerjap selagi menikmati buah kiwi yang tersaji diatas meja pribadi nya. Ya, perut kara yang mulai membesar diusia kandungan 6 bulan membuatnya memiliki meja pribadi.

"Selingkuh emang lagi trend banget ya akhir-akhir ini?" cuit nya membuat gue sedikit terbatuk.

"Udah kayak fashion aja, yang. Pake trend segala" balas gue singkat berdiri.

"Mau kemana?"

"Meriksa PR nya agler sambil cek popok leta"

Kara menatap lurus kedua mata gue lalu tersenyum.

Gue masuk ke kamar agler dan mendapati dia sedang membereskan beberapa buku kedalam tas "Hi boy, udah selesai tugasnya?"

"Udah, pah"

"Good boy, sekarang gosok gigi dulu terus tidur" titah gue yang segera dilakukan si kakak.

Leta yang siang tadi dapet vaksin booster udah tidur lebih awal karena minum pereda panas. Baik gue atau kara udah gak panik lagi menghadapi reaksi imun kayak gini.

"Kok udahan nonton nya?"

Kata mematikan televisi saat gue kembali.

"Muak aku liat alur cerita nya, bikin emosi. Mending aku tidur"

"I-iya lah, lagian kamu sejak kapan juga suka nonton drama?"

"Sejak aku selalu ngerasa sendiri di rumah, hehe" balasnya berlalu meninggalkan gue.

Ya, hubungan gue dan kara memang gak baik-baik aja.

Entah gue ataupun kara, kita berdua emang sama-sama seolah berpura-pura tak ada masalah.

Bulan lalu, gue dan kara ribut besar. Hal yang sebelumnya gak pernah kita berdua lewatin. Perihal kara yang tiba-tiba kesetanan sampe berani bentak agler adalah pemicu utamanya.

Setelah semuanya dingin. Jelas gue menuntut penjelasan dari dia, tapi sampe sekarang, gak ada satupun alasan dia yang bikin gue faham.

Agler dan kara menangis saling saut memeluk satu sama lain dan minta maaf, hari itu juga, masalah diantara mereka selesai. Tapi gak berhasil buat gue sama kara.

"Besok kamu jadwal cek-up kan?"

Kara mengangguk.

"Telpon aku pas sampe RS ya, nanti aku izin sebentar dari ruangan"

"Bisa emang?"

"Bisa"

"Oke"

Dan jawaban singkat kara itu adalah kalimat terakhir yang gue denger sebelum kita berdua tidur.

Gak ada pillow talk dengan tema hangat yang mendebarkan hati lagi, gak ada kecupan manis pengantar tidur lagi.

...

Esok hari nya, seperti biasa.

Agler sibuk dengan persiapan sekolahnya, leta yang bangun dari demam singkat nya hanya merengek beberapa saat dan berhenti saat menonton pororo.

"Kak, sarapan dulu" sahut kara.

"Sebentar, mah"

Kara yang dibantu bibi sibuk memasak sarapan dan bekal agler.

"Yang, kemeja yang aku pake minggu lalu udah di loundry?"

"Yang biru muda?" tanyanya yang segera gue benarkan.

Marriage Life | Bbyu Vol.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang