"Sayang.. udah aja" ungkap gue meminta nata berhenti mengelus punggung gue dari belakang.
"Kan belum tidur kamunya" bisi nata dan gue yakin dia sambil merem nahan ngantuk.
"Aku gapapa kok. Ini udah ngantuk banget, kamu tidur aja, besok ada op kan pagi?" balas gue.
"aku madep sini dulu gapapa ya, gaenak madep situ. Sesek" tambah gue kemudian.
"Iya, good night sayang" ujarnya memeluk dan mengecup gue dari belakang.
Iya, begitulah rutinitas malam kita akhir-akhir ini. Gue udah mulai gak enak tidur dalam posisi apapun menginjak usia kehamilan sembilan bulan.
Beraktifitas agak berat lama aja di siang hari, badan gue langsung kebas dan pegel nantinya. Makanya nata sengaja nyariin orang buat bantu masak dan bersih-bersih dirumah. Padahal ibu udah bilang gak usah, cuman nata ya nata. Dia gak mau ngambil resiko sekecil apapun.
Selain nyiapin keperluan nata, gue gak pegang alih apapun lagi, termasuk masak dan membantu agler siap-siap sekolah.
Gue bukan tipe orang yang manja, nata tau itu. Buktinya lima tahun hidup di negara orang, gue survive tanpa maid. Tapi kehamilan kali ini beda banget sama waktu gue hamil agler, anak kedua gue ini lebih membuat gue lemah dan terkesan manja.
Karena adiknya agler ini cewek mungkin ya, makanya gitu.
"Sayang, kok gak bangunin aku?" gue kaget waktu buka mata dan liat jam, udah jam tujuh lewat.
"Aku gak tega yang, kamu jarang banget tidur pules" jawab nata selagi memakai kemeja yang emang udah gue siapin sebelum tidur.
"Besok aku temenin kamu cek-up ya"
"Emang bisa?"
"Bisa dong, emang dokter disana cuma aku doang"
Cih, tau gitu kenapa gak dari kemaren-kemaren ngomong gitu.
"Oh iya, papa minta kita ke rumah nanti"
"Tumbenan? Papa sakit, yang?" tanya gue panik.
"Enggak kok, cuma kangen cucu sama mantu aja katanya"
"Haha, sama kamu nya enggak ya? Kasian deh"
"Aku dikangenin terus sama kamu aja cukup kok, gak perlu yang lain" bisik nata tepat di telinga gue.
"Dih, ngalay pagi-pagi" jawab gue dengan muka merah padam.
"Eh, mau kemana?" cegah nata saat gue berbalik.
"Aku mau liat agler, takutnya belum siap-siap"
"Udah ada bibi ini lah, kamu gak mau banget lama-lama berdua sama aku"
Oke, suami gue kenapa dah.
"Kamu kenapa sih?" tanya gue heran saat nata memeluk gue dan menenggelamkan kepala nya diceruk leher gue.
"Aku kangen kamu.."
"Nata ih, masih pagi juga-"
"Bentar aja.."
"Nanti diliat ag- .. "
"Papa!!!!"
Belum juga nama itu anak kelar gue sebut, udah bersuara aja manggil papanya.
"Tuh kan, apa aku bilang" ungkap gue terkikik sementara nata kentara kesal. Haha rasain, lagian gak tau waktu sih.
"Have a nice day, sayang. Jangan nakal ya di sekolah"
"Siap mah, i love you" jawab agler kemudian masuk kedalam mobil mendahului papa nya.
"Nanti pas aku pulang dari rs, langsung siap-siap ya. Sampe rumah kita langsung berangkat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life | Bbyu Vol.2
FanfictionSecond book of My (boy) Friend | Bbyu Vol.1 Banyak hal yang udah gue lalui bersama nata hingga sampai pada tahap ini, dan sekarang tugas gue adalah tetap berada disampingnya untuk melanjutkan apa yang gue dan nata mulai - KARA
