Sore ini, Rain memutuskan untuk keluar dari dalam kediamannya karena dia sangat bosan berada di dalam ruangan kuno itu. Walaupun ruangannya mewah tapi tetap saja kuno, matanya perlu melihat warna lain selain warna kediamannya yang berwarna putih polos. Dia paling suka warna hijau, andai saja ia mempunyai uang, maka ia akan membeli cat tembok dan mencat ulang kamarnya yang memiliki warna membosankan itu.
Rain keluar dari dalam kediamannya tanpa di ketahui oleh siapapun. Sebelum pergi ia menyusun bantal gulingnya di atas kasur dan membentuknya seperti orang yang sedang tidur, lalu ia pun menutupinya dengan selimut.
Dan sekarang dia sedang berjalan di jalanan dengan riang, seolah-olah ia seperti burung yang baru saja keluar dari dalam sangkar emas.
Semua orang yang kebetulan ada di jalan melihatnya dengan tatapan memuja. Mereka tidak pernah tahu kalau yang mereka puja itu adalah Qu Yi Na, gadis yang di rumorkan paling buruk rupa di kota. Orang-orang tidak mengetahui bentuk wajahnya yang sebenarnya karena ia tidak pernah keluar dari dalam Kediaman Qu.
Rain memperhatikan keadaan masyarakat di zaman ini. Dan menurutnya kehidupan rakyatnya lumayan sejahtera.
"Ampuni aku, tuan! Aku sungguh-sungguh tidak sengaja." raung seorang perempuan.
Suara itu berhasil membuat langkah Rain terhenti. Ia pun mengedarkan pandangannya ke arah lain dan matanya dapat menangkap seorang gadis muda sedang di ganggu oleh seorang pria yang berasal dari keturunan bangsawan. Dilihat dari pakaiannya saja orang-orang sudah dapat menebak, maka dari itu tidak ada yang berani menolong gadis itu karena mereka tidak ingin terlibat masalah.
"Ada apa ini?" tanya Rain dengan nada lembutnya.
Percayalah! Di dalam hati ia merutuk pria itu karena pria tersebut telah menyiksa perempuan malang itu.
Pria itu pun mengalihkan pandangannya ke arah Rain. Untuk sejenak matanya terpaku, ia hampir saja meneteskan air liurnya karena kecantikan yang di miliki Rain.
"Kau cantik sekali. Maukah kau menjadi selirku?" tanya pria itu blak-blakan.
Rain tersenyum sinis. Selir katanya? Haha. Rain tertawa kaku di dalam hati. Ia tidak akan pernah sudi menjadi seorang selir karena dia ingin suami masa depannya nanti hanya mempunyai satu orang wanita saja, yaitu dirinya. Lebih baik dia menjadi perawan tua daripada berbagi suami dengan wanita lain.
"Maaf, tuan. Aku tidak tertarik untuk menjadi selirmu." sahut Rain ketus.
"Gadis kecil. Kalau kau menjadi selirku, kau akan di manjakan di dalam Kediaman Leng." tawar pria itu.
"Haha. Tidak usah! Asal kau tahu, aku tidak tertarik pada pria yang mempunyai banyak istri." kata Rain datar.
"Lebih baik kau sekarang pergi dari sini sebelum aku menyerangmu." ancam Rain.
"Haha.. Gadis kecil sepertimu ingin menyerangku? Kau tidak akan bisa menyerangku, gadis kecil."
"Oh ya? Bagaimana kalau kita buktikan saja siapa di antara kita yang paling kuat?" tantang Rain.
Pria itu pun menggertakkan giginya kesal karena baru kali ini ada yang berani menantangnya.
Semua orang berkumpul untuk melihat perkelahian antara Rain dan pria itu seolah-olah mereka sedang menonton pertunjukan.
Pada akhirnya perkelahian pun tidak dapat dicegah. Rain berhasil mengalahkan pria itu hingga pada akhirnya pria itu kabur karena tak kuasa menahan malu karena di kalahkan oleh seorang gadis kecil.
Tentu saja Rain dapat mengalahkan pria itu karena pada masa hidupnya dulu. Ia adalah mantan anggota gangster.
"Nona tidak terluka, bukan?" tanya gadis yang di tolongnya.
"Hm."
Rain pergi begitu saja karena dia tidak ingin terlibat lebih jauh dengan seseorang karena dia tidak ingin di khianati lagi.
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebirth🍁
Fantasy{Follow sebelum membaca & Jangan memplagiat cerita ini} ----------------------- Seorang gadis modern yang bernama Rain bertransmigrasi ke tubuh nona muda di masa lalu. Ia mati dibunuh oleh orang-orang terdekatnya dengan kejam. Sejak saat itu ia tid...