Part 49. Ne Ra.

24.9K 1.7K 43
                                    

"Rain!!!" pekik Ne Ra kaget karena bajunya menjadi basah.

"Apa?" tanya Rain ketus.

"Hehe.. Maaf aku tidak sopan menanyakan tentang malam pertama kalian yang telah lewat. Aku hanya penasaran karena aku belum pernah merasakannya." cengir Ne Ra sambil membersihkan bajunya dengan kain lap yang ada di atas meja.

"Kau mau tahu?" tanya Rain mengangkat alisnya sebelah.

"Iya." sahut Ne Ra antusias.

"Tak ku sangka. Ternyata kau gadis mesum." decak Rain sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Tidak!! Aku tidak mesum." pekik Ne Ra tidak terima.

"Ekhm. Kau masih mau tahu atau tidak?"

"Mau dong. Hihi."

"Mudah. Kau tinggal pergi ke rumah bordil saja, lalu cari seorang pria dan tinggal melakukannya. Gampang bukan?" tanya Rain dengan santainya.

Mulut Ne Ra menganga karena kaget mendengar ucapan Rain.

Rain yang melihat ekspresi Ne Ra menjadi tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha... Aku tidak pernah melakukan apapun dengan ice boy." tawa Rain.

"Yakali aku melakukan itu dengan ice boy. Amit-amit!!" Rain bergidik sendiri.

"Tapi kalian kan sudah menikah. Cepat atau lambat orang-orang pasti akan menanyakan tentang kalian yang masih belum punya anak." kata Ne Ra.

"Kami menikah karena perjodohan. Lagipula umurku masih 17 tahun. Aku tidak mau hamil muda. Apalagi melakukan hal itu dengan orang yang tidak ku cintai." tutur Rain sambil berdiri.

Ne Ra hanya manggut-manggut mendengar penuturan Rain.

"Ah iya. Besok kau harus mengantarkan ku ke tempat pembuatan pengrajin senjata. Kau tahu tempatnya bukan?" ujar Rain yang hanya di balas anggukan dari Ne Ra.

"Ahh, aku tidak sabar lagi untuk memegang senjata andalanku."

Rain adalah gadis yang berotak jenius. Ia bisa membuat berbagai alat. Mulai dari pisau beracun, pistol, panah, bom asap, bom peledak, dan senjata lainnya. Asal bahannya ada, ia pasti bisa membuatnya dengan mudah.

"Aku pergi dulu. Bye bye."

Ne Ra hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Rain yang berbeda daripada putri bangsawan lainnya.

Di dalam kediaman Yu Han, Ne Ra lebih di hormati oleh pelayan lainnya karena Ne Ra adalah sosok yang paling dekat dengan istri Yu Han. Ne Ra seolah-olah berada di tingkat pelayan yang paling atas derajatnya.

Di dalam kediaman Yu Han, Ne Ra tahu bahwa banyak yang tidak menyukai dirinya. Bahkan ada yang selalu membullynya.

Selain itu, ada juga yang tidak menyukai sosok Rain, tapi Ne Ra hanya diam karena tidak ingin memperpanjang masalah.

Yang tidak menyukai mereka adalah gadis-gadis pelayan yang sangat centil. Mereka mengatakan kalau Rain tidak cocok untuk Yu Han. Dalam hati Ne Ra tertawa dan melayangkan pertanyaan. Memangnya kau merasa cocok untuk Yu Han?

"Senang sekali yah bisa dekat dengan Yi Na?? Cih, dasar penjilat." sindir seorang gadis yang lewat di depannya.

Ne Ra menunduk takut disaat gadis yang bernama La Wu tersebut menatapnya dengan tajam.

Byurrr

Ne Ra memejamkan matanya disaat cairan dingin tersebut mengalir ke kepalanya.

La Wu mencengkram tangan Ne Ra dengan sangat kuat. "Ikut aku!" perintah La Wu mutlak.

Ne Ra dengan sangat terpaksa berdiri dari kursinya, ia ingin melawan tapi ia tidak kuat.

La Wu membawa Ne Ra ke tempat yang sepi.

"Wah, ternyata Ne Ra yang sok dekat dengan Yi Na sudah datang." sambut seorang gadis yang juga memakai baju pelayan.

"Enaknya diapain lagi nih, teman-temanku?" tanya La Wu.

"Di siksa seperti biasa aja." sahut gadis lainnya.

Ne Ra hanya bisa memejamkan matanya dan berdoa ada seseorang yang akan menyelamatkannya.

"Fa, berdiri di depan pintu untuk berjaga-jaga!" perintah La Wu.

"Tidak! Jangan siksa aku lagi, kumohon." pinta Ne Ra dengan mata yang berlinangan air mata.

"Jangan harap!" kata La Wu sambil menjambak rambut Ne Ra.

"Jangan!" berontak Ne Ra disaat melihat La Wu mengeluarkan sebuah gunting.

"Tenang. Aku hanya akan memotong rambut panjangmu." sahut La Wu terkekeh.

Dan akhirnya rambut panjang Ne Ra pun teronggok di atas lantai.

Tak hanya itu, mereka pun melempari Ne Ra dengan telur busuk dan tepung yang sudah berulat.

Hal itu membuat Ne Ra menangis dalam diam.

Bersambung...

Rebirth🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang