"Duduk dulu, Yi Na." suruh Tuan Qu setelah mendengar ucapan Rain yang tajam dan menusuk.
Tanpa basa basi lagi, Rain pun duduk di atas kursinya karena dia sangat malas berdiri terus.
"Kenapa ayah memanggil dia untuk makan malam bersama kita sih?" tanya Ne Ro, kakak laki-laki, dengan nada sinisnya.
"Kalau kau tidak suka dengan kehadiranku, maka kau pergi saja dari sini karena aku tidak akan mau bangkit dari kursi ini sebelum acara makanku selesai." kata Rain dengan nada yang sangat tajam dan sinis.
"Kenapa kau tidak mempunyai sopan santun kepada orang yang lebih tua sih? Seharusnya, di panggil kesini saja kau harus bersujud sukur karena baru kali ini kami sudi memanggilmu untuk makan bersama." sinis Ne Ro.
Rain menatap Ne Ro datar, sebenarnya Qu Yi Na itu bodoh atau apa sih? Masa selama ini dia selalu di perlakukan begitu buruknya.
"Oh ya! Untuk sekedar informasi, aku tidak pernah berharap untuk makan malam bersama kalian semua." sahut Rain sinis.
Mungkin Qu Yi Na selalu berharap dia akan makan malam bersama keluarganya, keluar dari kediaman dan merasakan indahnya pemandangan, ingin merasakan mencintai dan di cintai, dan ingin di perhatikan oleh orang-orang yang ada di dalam kediamannya. Tapi, keinginan Qu Yi Na tidak tercapai karena dia sudah meninggalkan dunia fana ini terlebih dahulu. Dia pergi ke alam lain dengan membawa segala lukanya, tanpa ada kebahagiaan sedikit pun.
Ne Ro menatap Rain dengan sangat tajam. Sejak kapan adiknya itu menjadi pemberani dan pembangkang?
"Apa lihat-lihat? Mau di colok yah matanya?" tanya Rain garang sambil menudingkan sumpit ke arah Ne Ro.
Seisi ruangan menatap Rain dengan tatapan takut.
"Kalian juga, kenapa kalian menatapku? Kalian tidak di perbolehkan menikmati wajah cantikku ini karena aku takut kalian merasa iri sebab kecantikan kalian semua hanya di bawah standar." kata Rain dengan percaya dirinya+mengejek di akhirnya.
Ji Ra dan Ji Ya hanya diam tanpa berkomentar. Diam-diam mereka sudah menyiapkan hukuman untuk Rain karena telah begitu berani. Lihat saja besok.
"Sudahlah, Yi Na! Jangan membuat keributan lagi. Sekarang kita makan." ucap Tuan Qu melerai keributan yang di buat Rain.
"Hm, baiklah." sahut Rain patuh karena tenggorokannya juga terasa sudah kering.
Tanpa sadar, Tuan Qu tersenyum untuk yang pertama kalinya ke anaknya itu karena dia merasa bangga sudah menjinakkan Rain.
"Selamat makan semuanya." ucap Rain senang seperti anak kecil lalu mulai memakan makanannya dengan elegan dan anggun seperti tuan putri kerajaan-kerajaan.
Ia pernah melihat cara makan putri-putri kerajaan di televisi. Maka dari itu ia mempraktekkannya di zaman ini supaya tidak ada yang mengejeknya karena tidak tahu tata krama. Jujur saja, ia merasa yang di lakukannya terlalu lebay. Tapi ya sudahlah.
Rain mengunyah sayur-sayuran yang terasa sangat segar dan enak itu. Ia mengunyahnya dengan elegan. Matanya hanya terfokus ke makanannya. Untuk saat ini makanan nomor 1.
Semua orang yang ada di dalam ruangan menatap Rain kagum karena cara makan Rain yang anggun dan elegan walaupun Rain tidak pernah di ajarkan tata krama apapun sebelumnya.
Sedangkan Tuan Qu menatap anaknya itu dengan tatapan yang sulit di artikan.
Bersambung.....
![](https://img.wattpad.com/cover/168028946-288-k875571.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebirth🍁
Fantasía{Follow sebelum membaca & Jangan memplagiat cerita ini} ----------------------- Seorang gadis modern yang bernama Rain bertransmigrasi ke tubuh nona muda di masa lalu. Ia mati dibunuh oleh orang-orang terdekatnya dengan kejam. Sejak saat itu ia tid...