Part 45. Tantangan

28.4K 2.1K 53
                                    

Rain berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya kesal. Saking kesalnya ia tak sengaja menabrak tubuh seseorang hingga Rain hampir terjatuh tapi untung saja tangannya di tangkap oleh orang yang di tabraknya.

"Kalau jalan itu pakai mata dong." sentak sebuah suara mengagetkan Rain.

Rain kembali ke posisi awal. Lalu ia menatap Xu Hoo dengan perasaan yang dongkol. "Jalan itu pakai kaki, kalau melihat baru pakai mata. Pernah belajar di sekolah gak sih? Itu aja gak tahu." kata Rain ketus.

"Udah di tolongin, malah berbicara dengan nada ketus, harusnya kau mengatakan terimakasih kepadaku." kata Xu Hoo sinis.

"Siapa juga yang menyuruhmu untuk menolongku. Aku? Tidak kan." sahut Rain tak mau kalah.

"Kau--"

"Apa adik kecil?" tantang Rain.

"Jangan panggil aku adik kecil. Aku tidak suka." ujar Xu Hoo dingin.

"Siapa juga yang memintamu untuk suka dengan panggilanku. Huh, dasar adik kecil belagu." Rain segera meninggalkan Xu Hoo karena dia malas meladeni ucapan Xu Hoo.

"Yi Na!!!" teriak Xu Hoo kesal.

"Jangan panggil aku Yi Na. Tapi panggil aku KAKAK." Rain menekankan kata 'kakak' yang membuat Xu Hoo mendengus kesal.

"Tunggu aku. Kau mau kemana?" tanya Xu Hoo dan berlari menyusul Rain.

"Ke alam akhirat." sahut Yi Na asal.

"Kau mau bunuh diri? Kenapa? Apa karena kau tidak sanggup menikah dengan Yu Han?" kata Xu Hoo kaget.

"Hah?!" Rain tak kalah kaget mendengar pertanyaan Xu Hoo yang sepertinya salah paham dengan ucapannya.

Rain kembali memasang wajah datarnya. "Iya. Kenapa? Kau mau ikut aku?" tanya Rain. "Kau mau bunuh diri dengan cara apa? Menusukkan pedang ke perut? Meminum racun? Atau aku saja yang membantumu untuk bunuh diri? Ehm, misalnya dengan mencincang-cincang dagingmu dan membakarnya." kata Rain sambil menyeringai kejam.

Xu Hoo yang melihat seringaian Rain menjadi kaget. Apalagi di saat merasakan aura berbeda setelah ucapan Rain. Tanpa ia sadari, wajahnya memucat.

"Wah, kau takut yah? Dasar penakut." ledek Rain dan berjalan meninggalkan Xu Hoo lagi.

"Aku tidak penakut tahu. Lagipula aku juga tidak yakin kau bisa sekejam itu untuk membunuh orang. Bahkan aku yakin, untuk sekedar memegang pedang aja tanganmu pasti sudah bergetar." ejek Xu Hoo.

Rain memberhentikan langkahnya dan menatap Xu Hoo dengan wajah menantang. "Kau mau aku membuktikannya? Oke. Aku terima. Aku menantangmu untuk bertarung memakai pedang. Siapa yang terluka terlebih dahulu, itu berarti dia yang kalah. Bagaimana? Kau setuju?"

Xu Hoo pun berpikir sebentar. "Baiklah. Aku terima tantanganmu. Tapi pemenang akan mendapatkan hadiah, dan hadiahnya adalah menuruti semua ucapan sang pemenang selama satu bulan. Bagaimana?"

"Aku setuju. Tapi aku punya syarat." Rain berbicara dengan nada yang penuh misterius.

"Apa syaratnya?" alis kanan Xu Hoo terangkat.

"Tidak ada orang yang boleh melihat kita bertarung. Kita harus bertarung di tempat yang tertutup dan jauh dari pandangan orang banyak." kata Rain serius. "Dan satu lagi, hal ini tidak boleh di ketahui oleh siapa pun. Kalau kau membocorkan masalah ini, siap-siap saja nyawamu akan terancam." lanjutnya dengan nada penuh ancaman.

Entah kenapa Xu Hoo merasa terintimidasi.

"Baiklah. Itu mudah. Aku punya suatu tempat rahasia di istana ini." sahut Xu Hoo tenang.

"Hm, jam 4 sore kita bertarung."

"Baiklah."

Sekarang ini Xu Hoo benar-benar merasa penasaran untuk melihat kemampuan Rain karena melihat Rain yang begitu percaya diri disaat menantangnya untuk bertarung.

"Kalian membicarakan apa sih? Kelihatan serius sekali." kata Xu Zee yang tiba-tiba muncul seperti jelangkung.

"Bukan urusanmu." sahut Rain singkat.

"Segala hal yang berhubungan denganmu maka akan menjadi urusanku, Yi Na." sahut Xu Zee tidak suka.

"Memangnya kau siapa? Adik? Bukan. Kakak? Bukan. Ortu? Bukan. Pacar? Bukan. Suami? Juga bukan." sahut Rain jengah.

"Aku adalah calon suami masa depanmu."

"Gila. Aku aja udah menikah."

"Untuk sementara takdir memisahkan kita, tapi aku yakin. Suatu saat nanti kita pasti akan di persatukan lagi." kata Xu Zee bijak.

Bersambung....

Rebirth🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang