Part 23. Kesialan Rain.

41.5K 4.2K 55
                                    

"Siapa kau? Kenapa kau membawa Yu Ra kami?" tanya seorang laki-laki yang sedang mencegat jalan Rain.

Rain memutar bola matanya malas. "Kau yang siapa? Datang-datang langsung mencegat orang tak jelas. Kau pencuri yah?" tuduh Rain langsung.

Yu Ra mencium pipi Rain karena menurutnya pipi Rain sangat halus, bahkan lebih halus dari kulitnya sendiri. Yu Ra tetap pada kegiatannya sendiri tanpa memperdulikan orang lain. Ia sudah sangat menempel dengan Rain, padahal mereka baru bertemu beberapa jam yang lalu.

"Aku kakak laki-lakinya. Ya kan Yu Ra?" tanya laki-laki tersebut.

Yu Ra menoleh sebentar ke arah laki-laki lalu, "Iya." jawabnya polos yang membuat Rain terbelalak kaget.

"Oh. Jadi kau kakaknya? Kenapa kau meninggalkan adikmu di keramaian pasar? Kau mau membuangnya, hah? Wah, dasar kakak tak berperikemanusiaan. Padahal Yu Ra anak yang sangat menggemaskan dan kau rela membuangnya. Ckckck." cerocos Rain sambil menatap laki-laki itu tajam. Sedangkan laki-laki itu malah melongo melihat Rain yang mencerocos untuk melindungi adiknya sendiri, yang notabenya bukan siapa-siapa bagi diri Rain.

"Aku bukan membuangnya. Tapi ia yang tidak sengaja terpisah dari kami."

"Makanya, jangan sibuk sendiri. Bagaimana kalau adikmu di culik penjahat? Bagaimana nasib dia nantinya?" nasehat Rain.

"Salam, Pangeran Kyu Kyu." ucap Ne Ra yang baru saja tiba di dekat Rain.

"Jadi dia pangeran? Berarti Yu Ra seorang putri dong." kata Rain.

"Iya, tuan putri. Mereka adalah anak kaisar." jelas Ne Ra.

"Ooo..." Rain membulatkan bibirnya. Lalu tak lama kemudian ia terbelalak kaget.

"Ini adikmu. Jaga dia baik-baik, jangan sampai kau kehilangan dia lagi." ucap Rain sambil menyodorkan Yu Ra ke arah Kyu Kyu.

Saat Kyu Kyu hendak mengambil Yu Ra, tangannya dan Rain tidak sengaja bersentuhan. Hal itu membuat tubuh Kyu Kyu panas dingin. Perlu dia akui, perempuan yang ada di depannya adalah perempuan tercantik yang pernah dia lihat seumur hidupnya. Sedari tadi tatapannya juga tak bisa berpaling dari wajah cantik Rain.

"Tidak mau. Aku masih mau sama kakak malaikat cantik." tolak Yu Ra sambil mempererat pelukannya pada leher Rain.

"Please, little girl. Kakak harus pergi dari sini, lain kali kita ketemu lagi yah?" bujuk Rain sambil menatap Yu Ra dengan tatapan yang sangat memelas.

Ia sangat tidak ingin bertemu dengan pangeran-pangeran istana lainnya. Apalagi pangeran keempat dan kelima. Oh atau yang lebih parahnya ice boy. Yah, kalian pasti sudah tahu siapa ice boy kan? Rain memang sudah menamai laki-laki itu dengan ice boy.

"Tidak mau.. Huaaaa!!! Aku tidak mau pisah dari kakak malaikat cantik." tangis Yu Ra pun pecah hingga membuat Rain gelagapan dan menenangkan gadis kecil itu.

"Tapi kakak harus pulang."

"Tidak mau. Aku mau sama kakak." tangis Yu Ra semakin keras.

"Jangan nangis lagi, sayang. Iya, iya. Kakak tidak akan pergi sekarang." ucap Rain. Ia sangat tidak tega melihat Yu Ra menangis.

Mimpi apa dia semalam. Perasaan dia selalu berurusan dengan anggota kerajaan deh. Rasanya Rain lebih suka berurusan dengan penjahat daripada anggota kerajaan. Kalau dengan penjahat dia bisa bermain-main dengan barang-barang tajamnya dan melukai orang tersebut. Melihat darah berhasil membuat jiwa Rain bersorak senang dan puas. Kalau dengan anggota kerajaan dia harus memasang senyuman paksanya daripada dihukum gantung. Hih, mengerikan.

"Kenapa Yu Ra menangis dan siapa dia?" tanya sebuah suara datar dan menusuk dari belakang.

Rain pun menoleh untuk melihat orang yang berbicara tersebut. Disana ia melihat 8 orang laki-laki yang sedang menatapnya dengan tatapan yang terpesona dan juga dengan wajah yang memerah.

Sialan. Desis Rain dalam hati.

Aku ingin pergi tapi aku tidak ingin membuat Yu Ra menangis, oh tuhan, lindungilah diriku dari mereka semua. Batin Rain dengan lebaynya.

Bersambung....

Rebirth🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang