Part 4. Pelayan Baru

60.6K 5.3K 62
                                    

"Biarkan aku mengabdi kepadamu, nona." ucap perempuan yang di tolongnya tersebut sambil memegang kaki Rain.

"Lepaskan aku!" perintah Rain karena dia merasa sangat risih.

"Tidak, nona. Aku tidak akan melepaskan kakimu sebelum nona menerimaku sebagai pelayanmu. Tolong beri aku kesempatan untuk melayani nona seumur hidup." kata perempuan itu dengan memohon.

Rain menjadi tidak enak. Pada akhirnya ia pun menghembuskan nafasnya pasrah.

"Baiklah. Tapi kau tidak boleh berkhianat kepadaku." kata Rain tegas.

"Terimakasih, nona. Aku tidak akan mengkhianati nona." sahut perempuan itu dengan posisi yang masih memeluk kaki Rain.

Lama-lama Rain menjadi semakin tidak enak karena seumur hidupnya dulu, tidak ada orang yang pernah berlutut di kakinya seperti sekarang ini.

"Sekarang berdirilah!" perintah Rain lagi.

Perempuan itu pun berdiri dan menatap Rain dengan tatapan bahagianya.

"Terimakasih, nona." ucap perempuan itu sambil menunduk hormat. Ia sangat ingin menjadi pelayan gadis cantik yang menolongnya itu. Ia berjanji dalam hati kalau ia tidak akan pernah mengkhianati penyelamatnya itu.

"Namamu siapa? Dan berapa umurmu?" tanya Rain.

"Namaku Ne Ra, nona. Umurku 14 tahun, nona."

"Baiklah. Kalau namaku Yi Na."

"Nama nona sangat mirip dengan Putri Kediaman Qu." komentar Ne Ra.

"Aku memang putri di kediaman itu." sahut Rain acuh.

"Apa? Nona sama sekali tidak terlihat seperti yang di rumorkan." kata Ne Ra dengan nada tidak percayanya.

"Rumor itu belum tentu nyata. Mereka membuat rumor karena mereka hanya iri melihat kecantikanku yang tak tertandingi. Dulu aku memang gadis yang lemah dan mudah di provokasi tapi sekarang aku tidak akan sudi di provokasi lagi." kata Rain sambil menggertakkan giginya kesal.

"Maafkan aku no-- eh, tuan putri, karena selama ini aku juga pernah merendahkan tuan putri." ucap Ne Ra jujur.

"Tidak apa-apa. Terkadang rumor memang bisa memengaruhi seseorang." kata Rain santai.

"Terimakasih, tuan putri."

"Terimakasih terus dari tadi. Lebih baik sekarang kita kembali ke kediaman." kata Rain jengah.

"Baik, tuan putri. Sekali lagi terima kasih tuan putri karena sudah mencoba untuk mempercayaiku." ucap Ne Ra sambil menunduk hormat.

"Sekali lagi kau berkata terimakasih maka kau tidak boleh masuk ke dalam kediamanku." ancam Rain hingga membuat Ne Ra langsung terdiam.

Rain pun tersenyum puas di dalam hati. Lalu ia pun berjalan terlebih dahulu dan meninggalkan Ne Ra di belakangnya.

Rain mengibaskan rambutnya ke belakang untuk sekedar tebar pesona kepada orang-orang yang melihatnya.

Hoho! Dengan wajah pemilik tubuh ini, aku akan menjadi wanita tercantik di kota atau bahkan dunia. Ada gunanya juga sih terlempar ke dunia ini, tapi aku juga bingung alasan aku terlempar ke zaman kuno ini. Pikir Rain.

Hm, mulai sekarang aku akan mengacaukan Kediaman Qu. Sepertinya menarik. Lagian mereka tidak terlalu menguasai bela diri. Kapan-kapan aku akan membuat senjata era modern agar aku bisa membunuh musuh dengan mudah. Pikir Rain lagi.

Rain berjalan sambil terus berpikir hingga ia tidak sengaja menabrak tubuh kokoh seseorang. Hal itu membuatnya terduduk menyedihkan di atas tanah. Semua orang yang mengagumi kecantikan Rain mendadak memandang Rain dengan tatapan kasihan. Bahkan ada di antara mereka yang langsung kabur.

Bersambung....

Rebirth🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang