Part 20. Rain Kejam (2)

42.3K 3.8K 85
                                    

"Berlutut!!" perintah Rain sehingga Ca Ca langsung berlutut karena dia sangat ketakutan menghadapi intimidasi Rain.

Tuan putri yang sekarang sangat lah kejam dan menyeramkan. Tidak seperti tuan putri yang dulu. Yang selalu dia tindas sesuka hati.

Trakkkk~

Trakkkk~

Trakkk~

3 cambukan mengenai punggung Ca Ca hingga membuat pelayan itu menjerit kesakitan. Namun, Rain tidak peduli. Yang ada di pikirannya sekarang ini adalah membuat pelayan bodoh dihadapannya tidak berani melawannya lagi.

"Ampuni hamba, tuan putri!! Hamba menyesal karena telah memperlakukan anda dengan tidak baik selama ini." mohon Ca Ca dengan air mata yang terus mengalir.

"Memang kau pikir semudah itu memaafkan orang yang telah menjahatimu? Tidak! Aku tidak sebaik itu untuk memaafkan orang yang menjahatiku tanpa menjahatinya balik. Bagiku kejahatan di balas dengan kejahatan." kata Rain dingin dan satu cambukan lagi mendarat sukses di punggung Ca Ca.

"Ampun, tuan putri!!" raung Ca Ca. Ia sudah tidak sanggup lagi menerima cambukan Rain yang terlalu kuat untuk seorang perempuan.

"Makanya jangan pernah bermain-main dengan mantan anggota gangster." kekeh Rain.

Cambukan mendarat lagi di punggung Ca Ca. Pelayan yang sedang kesakitan itu tidak terlalu mendengarkan ucapan Rain. Ia hanya ingin penderitaannya segera selesai.

"Baiklah. Kurasa 6 cambukan sudah cukup untukmu karena kau hanya lah gadis pelayan yang lemah." ejek Rain seraya melemparkan cambuknya ke sembarangan arah.

"Terimakasih, tuan putri." ucap Ca Ca dengan suara yang masih bergetar. Jiwanya terguncang karena kejadian ini. Sebelumnya dia belum pernah dicambuk, dilukai dengan pisau, dan tangan yang ditusuk-tusuk menggunakan jarum. Benar-benar menyakitkan.

"Untuk sementara kau tinggal di kediamanku sampai lukamu sembuh. Dan jangan pernah menceritakan kejadian ini kepada siapa pun. Kalau kau mengatakannya kepada orang lain atau keluar dari dalam kediaman ini sebelum kau sembuh, maka tantangannya adalah keluarga, nyawamu, dan emm kekasih." ancam Rain dengan seringainya.

Mendengar kata keluarga dan kekasih jantung Ca Ca berdetak kencang. Ia takut Rain benar-benar membunuh dan menyiksa orang-orang yang berarti dalam hidupnya.

"Aku tidak akan memberitahukannya kepada siapa pun, tuan putri. Tapi tolong, jangan celakai keluarga dan kekasihku." mohon Ca Ca sambil bersujud di kaki Rain.

Rain mendengus tidak suka. "Yah. Itu tergantung dengan sikapmu kepadaku. Sekarang keluarlah dari tempat ini. Pilih saja kamar sesukamu, asal jangan kamarku." perintah Rain.

"Baik, tuan putri." kata Ca Ca patuh.

***

Di sebuah kediaman tampaklah seorang pria yang sedang membaringkan tubuhnya dengan gelisah. Perasaannya sekarang ini tidak karuan karena terbayang wajah gadis cantik yang ditemuinya tadi.

Dia ingin memeluk, mencium, dan menikahi gadis itu. Tapi sayangnya dia tidak mengetahui identitas gadis itu. Ia hanya mengetahui nama; Yi Na. Bagaimana caranya ia akan mencari gadis itu?

Mudah-mudahan dia bertemu lagi dengan gadis itu. Kalau ia bertemu lagi dengan gadis itu, maka ia akan menyatakan perasaannya secara langsung.

"Tuhan, aku pangeran Xu Zee memohon kepadamu agar kau mempertemukanku lagi dengan Yi Na. Hanya itu doa hamba. Tolong kabulkan, tuhan." gumamnya sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada.

Setelah selesai berdoa, ia pun tertidur dengan sangat pulas.

Bahkan di alam mimpinya pun ia melihat gadis yang bernama Yi Na itu.

Bersambung.....

Rebirth🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang