Part 51. Marah.

25.2K 1.8K 65
                                    

Setelah Rain memastikan tidak ada Yu Han di dalam kediaman. Rain pun menutup pintu kediamannya dengan rapat. Lalu ia berteriak dengan keras.

"SEMUA PELAYAN YANG ADA DI DALAM KEDIAMAN INI DI HARAPKAN BERKUMPUL KE SUMBER SUARA. DALAM HITUNGAN KETIGA SEMUANYA HARUS BERADA DI DEPANKU. KALAU TIDAK, MAKA KALIAN AKAN MENDAPATKAN HUKUMAN YANG TIDAK AKAN PERNAH KALIAN BAYANGKAN SEUMUR HIDUP KALIAN." teriak Rain. Ne Ra hanya bisa menutup telinganya karena mendengar teriakan Rain.

"SATU......"

Para pelayan berbondong-bondong berkumpul di depan Rain. Bahkan mereka tidak memperdulikan penampilan mereka. Ada yang pakaiannya acak-acakan, penuh debu, lengan baju yang di gulung sebelah, dan masih banyak lagi.

"DUA......."

Lagi-lagi para pelayan yang ada disana segera berkumpul di depan Rain. Sedangkan yang sudah datang lebih awal sibuk mengatur nafas mereka yang memburu.

"TIGA......"

Dan akhirnya semua pelayan sudah berkumpul di depan Rain dengan nafas yang memburu karena mereka lari-larian agar cepat sampai di depam Rain. Baru kali ini Rain meminta semua pelayan berkumpul di depannya. Biasanya ia hanya cuek saja dengan para pelayan yang ada di dalam kediamannya.

Rain menghitung semua pelayan yang ada di hadapannya. Dan jumlah seluruh pelayan tersebut adalah 50 orang.

"Aku mengumpulkan kalian disini untuk memberitahukan sesuatu." ujar Rain dengan ekspresi datarnya.

"Memberitahukan apa Yi Na?" tanya seorang gadis yang bernama La Wu dengan nada jengkelnya. Padahal tadi ia sedang merawat kulitnya di dapur.

"Kau panggil aku apa tadi?" tanya Rain sambil mendekat ke arah gadis pelayan itu dengan nada dinginnya dan tatapan mata yang penuh intimidasi.

"Yi Na. Lalu kau mau apa? Jangan mentang-mentang kau istri Yu Han, kau bisa berkuasa. Jangan salah. Aku yang seharusnya berkuasa disini karena aku sudah lama berada disini. Dan kau hanya orang baru yang tiba-tiba masuk ke dalam kediaman ini." sahut La Wu dengan angkuhnya.

La Wu adalah gadis berumur 19 tahun yang bersifat arogan, otoriter, dan angkuh. Bahkan pelayan yang lebih tua darinya sekali pun bertekuk lutut di hadapannya. Ia merasa lebih dari yang lainnya karena ia memiliki wajah yang cantik. Maka dari itu, ia sering beranggapan kalau Yu Han cocok untuknya sampai ia lupa dengan posisinya sendiri. Bahwa ia hanya seorang pelayan yang sok berkuasa.

"Wow! Untuk seukuran pelayan sepertimu kau benar-benar hebat dan tidak tahu malu." kata Rain sambil bertepuk tangan dramatis.

"Apa perempuan ini yang menyiksamu, Ne Ra?" tanya Rain kepada Ne Ra karena La Wu yang paling berani di antara para pelayan lainnya.

Ne Ra mengangguk dan meneguk salivanya dengan susah payah. Perasaannya menjadi tidak enak melihat tingkah Rain yang sama dengan di dalam kediaman Qu dulu. Ne Ra hanya bisa berdoa di dalam hati agar La Wu tidak kenapa-napa.

"Oh. Jadi perempuan ini yang namanya La Wu." senyum mengejek Rain muncul di bibirnya.

"Kalau aku yang menyiksa dia kenapa? Kau mau apa? Mau membela temanmu itu?" tantang La Wu dan maju selangkah. "Kalian itu sama-sama orang baru disini. Kalian hanya benalu." lanjutnya.

Rain menatap La Wu dengan tatapan membunuhnya. "BUBAR KALIAN SEMUA! AKU PERLU MEMBERI GADIS TIDAK TAHU DIRI INI HUKUMAN." usir Rain lantang.

Semua pelayan yang ada disana langsung bubar karena tidak sanggup lagi menghadapi aura Rain yang terasa siap membunuh orang.

Rain menjambak rambut La Wu dengan kuat. "Berani sekali kau berbicara seperti itu kepadaku." kata Rain dengan dinginnya.

"Kenapa kalau aku berani?" tantang La Wu sambil menepis tangan Rain dari rambutnya. Tapi tangan Rain tidak bergeser seinchi pun karenanya.

"Kau yang benalu disini. Kau hanya parasit. Jangan berani-beraninya kau menentangku." tekan Rain sambil menjambak rambut La Wu lebih kuat.

Lagi-lagi La Wu menepis tangan Rain dengan kuat hingga rambut La Wu rontok akibat jambakan Rain yang kuat tersebut.

Rain benar-benar merasa geram dengan tingkah La Wu. Andaikan saja ia sedang memegang pisau, ia tidak akan segan-segan untuk menusuk mata La Wu dan merobek mulut La Wu.

Bughh~

Satu tendangan berhasil mendarat di perut La Wu.

"Kau!!" pekik La Wu kesakitan sambil memegang perutnya.

"Apa? Kau pikir aku hanya bisa berkelahi dengan menjambak rambut? Hahaha... Sayangnya asumsimu salah. Aku bisa melakukan bela diri." ejek Rain.

"Dasar Qu Yi Na anak sampah. Kau seharusnya malu karena sejak kau lahir kau tidak pernah di perlakukan dengan baik oleh siapapun." balas La Wu mengejek Rain.

"Masa lalu biarlah masa lalu." balas Rain santai. "Masa lalu itu di jadikan untuk pelajaran agar ke depannya bisa menjadi pribadi yang lebih baik." lanjutnya dengan bijak.

Tanpa disangka La Wu mendorong Rain dengan kuat hingga kepala Rain mendarat di sanding meja.

"RAIN!!!" pekik Ne Ra panik.

BRAKKK~~

Bersambung...

Rebirth🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang