Part 48- Pria Misterius.

25.9K 1.8K 47
                                    

"Oh.."

Rain mulai mengobati luka Xu Hoo dengan serius.

Tak lama kemudian, Rain pun telah selesai mengobati luka Xu Hoo. Setelah itu Xu Hoo mengganti bajunya dengan baju lain karena baju sebelumnya telah sobek karena pedang dan terdapat bercak darah yang lumayan banyak disana.

"Aku pergi dulu." pamit Rain lalu langsung keluar dari dalam ruangan tersebut tanpa menunggu respon Xu Hoo.

Rain berjalan menuju ke kediamannya, tapi langkahnya terhenti disaat ia mendengar ucapan seseorang yang terdengar sangat mencurigakan. Apalagi suara tersebut berasal dari tempat yang sangat sepi.

"Kapan rencana itu akan kita lakukan?" samar-samar Rain dapat mendengarnya. Ia melangkah mendekat agar percakapan tersebut terdengar lebih jelas.

"Tunggu Kaisar memberi aba-aba kepada kita terlebih dahulu." dahi Rain mengernyit heran. Kaisar? Maksudnya Kaisar Xu Huang Li atau kaisar yang mana?

"Iya. Aku tidak menyangka dengan hal ini sama sekali. Kecantikannya itu berhasil membuat kaisar dingin dan arogan kita jatuh hati." lagi-lagi Rain mengerutkan dahinya.

Tanpa sengaja tubuh Rain menabrak sebuah patung hingga patung tersebut jatuh.

Kedua pria yang sedang berbicara itu terlonjak kaget. "SIAPA DISANA??" teriak salah satu dari pria itu.

Rain berpikir sejenak. Apakah ia harus keluar atau malah pergi. Rain rasa pilihan kedua lebih tepat karena hari sudah menjelang malam. Kalau ia menghampiri kedua orang misterius itu, pasti urusannya akan menjadi panjang. Dan orang-orang istana akan menyadari kalau ia tidak berada di dalam kediaman.

"SIAPA DISANA??" teriak pria itu lagi sambil berlari ke asal suara benda jatuh.

"Tidak ada siapa-siapa." bingung pria itu saat tiba di tempat asal suara.

****

Rain tiba di dalam kediamannya dengan nafas yang memburu.

Ne Ra yang melihat Rain ngos-ngosan segera menghampiri Rain. "Ada apa, Rain? Kau seperti orang yang di kejar penjahat saja." celetuk Ne Ra sambil memberikan secangkir air putih yang berada di tangannya. Padahal ia sendiri sedang kehausan tapi ia lebih memilih untuk memberikan tuan putrinya untuk minum terlebih dahulu.

Rain mengambil secangkir air itu dan meminumnya dengan sekali teguk. "Huh, tadi aku tidak sengaja mendengar obrolan antara dua pria asing." curhat Rain sambil mendudukkan dirinya di atas kursi.

"Lalu?"

"Pembicaraan mereka terdengar sangat serius sekali. Jadi, aku memutuskan untuk menghampiri mereka agar aku lebih mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Tapi disaat sedang asik-asiknya mendengarkan pembicaraan mereka, aku tidak sengaja menabrak sebuah patung hingga patung itu jatuh."

"Dan?"

"Aku lari."

"Kenapa kau lari? Apa kau takut? Bukankah kau tidak pernah takut? Bahkan kau menyiksa orang di dalam kediaman Qu dulunya dengan sadis." cibir Ne Ra.

Rain menatap Ne Ra dengan tatapan jengkel. "Aku lari karena tidak mau memperpanjang urusan. Bukan karena takut. Asal kau tahu di dalam kamus kehidupan Rain tidak ada kata takut."

"Tapi aku perhatikan. Selama kau tinggal disini, kau tidak terlalu dingin lagi." kata Ne Ra mengeluarkan pendapatnya.

"Huft. Sebenarnya Ne Ra, kehidupan disini itu ribet. Aku harus berdrama setiap harinya. Tapi tinggal disini benar-benar membosankan. Aku tidak bisa lagi melakukan apapun sesuai keinginanku seperti di kediaman dulu. Lagipula sumber kesenanganku sudah hilang karena mereka sudah mati." kata Rain panjang lebar.

"Jadi tingkahmu hanya drama?"

"Tidak juga sih. Hehehe. Kalau aku sedang berbicara dengan Yu Ra, aku tidak pernah berdrama karena Yu Ra itu anak yang sangat menggemaskan." jelas Rain dengan wajah yang berbinar-binar.

"Kalau Yu Han?"

"Baiklah. Untuk lebih jelasnya, aku tidak pernah berdrama kalau sedang tidak ada kaisar dan istri-istrinya. Jadi, yah. Hanya dengan anak-anaknya saja aku menunjukkan sifat asliku." jelas Rain sambil terkekeh.

"Tapi jujur, kau menjadi sedikit berubah dari dulu." kata Ne Ra.

"Mungkin cinta Yu Han berhasil membuatmu berubah." lanjutnya.

Rain tersedak salivanya sendiri. "Yang benar saja!" gerutu Rain sambil menuangkan air putih ke cangkirnya lagi.

"Oh ya, bagaimana malam pertamamu dengan Yu Han? Dan bagaimana rasanya?" tanya Ne Ra penasaran.

Byurrr

Baju Ne Ra menjadi basah seketika karena Rain menyemburkan air yang di minumnya.

Bersambung...


Rebirth🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang