"Yi Na, apakah kepalamu masih sakit? Apa kamu mau makan disini atau makan bersama dengan yang lainnya seperti biasa?" tanya Yu Han panjang lebar.
"Makan bersama saja. Kepalaku sudah tidak terlalu sakit."
"Aku gendong atau jalan sendiri?" tawar Yu Han.
"Jalan sendiri aja. Aku tidak selemah itu tau." sinis Rain lalu ia berjalan mendahului Yu Han.
Yu Han yang melihat punggung Rain semakin jauh akhirnya berlari menyusul Rain, lalu ia pun memeluk pinggang Rain.
Rain yang hendak protes pun mengatupkan mulutnya lagi disaat Yu Han terlebih dahulu berbicara mendahuluinya. "Tidak usah protes!" singkat, jelas, dan padat. Dan hal itu sukses membuat Rain jengkel.
"Bagaimana keadaanmu, Yi Na? Apakah luka di dahimu masih sakit?" tanya Kaisar Huang Li.
"Keadaan aku baik-baik saja, kaisar." sahut Rain singkat tapi dengan nada ramahnya.
"Panggil aku ayah, Yi Na. Sudah ku katakan bukan?"
"Ah iya, maaf, ayah." sahut Rain ragu-ragu.
"Hahaha.. Tidak apa-apa, Yi Na."
Setelah percakapan singkat tersebut terjadi, Kaisar Huang Li pun menyuruh Rain dan Yu Han duduk. Lalu setelah itu mereka pun makan malam bersama dengan tenang.
"Besok akan di jatuhkan hukuman kepada pelayan yang telah berani melukai menantu keluarga Kekaisaran Xu." kata Kaisar Huang Li setelah mereka selesai makan.
"Kalau boleh tahu, hukuman apa yang akan di jatuhkan kepadanya, ayah?" tanya Rain penasaran.
"Hukuman mati."
Jawaban singkat itu berhasil membuat Rain kecewa, padahal ia berharap dirinya sendiri yang akan menghabisi pelayan tidak tahu diri itu. Tapi karena ia berbicara dengan seorang kaisar, Rain memilih untuk berpura-pura terkejut.
"Hukuman mati? Apa itu tidak terlalu berlebihan, ayah?" tanya Rain berpura-pura kaget dan takut.
"Itu tidak berlebihan, manis. Orang seperti pelayan tersebut pantas mendapatkan hukuman mati karena telah melukai menantu kesayanganku." kata Ji Ar tiba-tiba.
"Kamu benar, istriku. Kalau begitu ayah sama ibu kalian pergi dulu ya." pamit Kaisar Huang Li.
Setelah sang kaisar dan istrinya pergi.
"Apa kepalamu masih sakit?" tanya Xu Zee."Sedikit."
"Kami pergi dulu semuanya." pamit Yu Han, lalu tanpa permisi pria itu langsung menggendong Rain ala bridal style.
Rain yang di perlakukan begitu langsung memberontak. "Hei, lepasin aku!!"
"Kamu diam saja. Aku tidak mau kamu kecapekan." kata Yu Han penuh perhatian.
Rain yang mendengar nada bicara Yu Han yang penuh perhatian langsung berpikir yang tidak-tidak. Aku rasa dia benar-benar berubah. Apa dia bukan Yu Han yang asli? Oh tidak! Kemana Yu Han yang dulu? Apa dia sudah mati? Atau Yu Han yang sekarang adalah sosok jin yang menjelma menjadi dia karena jin tersebut jatuh cinta kepadaku sebab melihat kecantikanku yang tiada duanya.
Rain bergidik sendiri dengan pemikirannya. Bahaya juga menjadi cantik karena makhluk halus pun ikut tergoda.
"Sekarang tidurlah." kata Yu Han lembut sambil mengelus puncak kepala Rain.
Rain mengerjapkan matanya. Sejak kapan aku sudah ada disini? Pikirnya.
Karena Yu Han mengelus puncak kepalanya secara terus menerus. Rasa kantuk pun menyerangnya, hingga pada akhirnya ia pun masuk ke alam mimpinya.
Yu Han menatap Rain yang sudah tertidur dengan senyum manis, yang tidak pernah di tampakkannya kepada orang lain.
Andaikan saja ada perempuan yang melihat senyum manisnya, pasti perempuan tersebut langsung pingsan.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebirth🍁
Viễn tưởng{Follow sebelum membaca & Jangan memplagiat cerita ini} ----------------------- Seorang gadis modern yang bernama Rain bertransmigrasi ke tubuh nona muda di masa lalu. Ia mati dibunuh oleh orang-orang terdekatnya dengan kejam. Sejak saat itu ia tid...