harus hilang

9.7K 280 9
                                    

"TETEH!!!!!!?"

"Iya de? pelan aja manggilnya bisa kan!"ucapnya aku hanya memberi cengir kuda ku

"Teteh aku suka sama orang" saking semangatnya cerita sampai suara yang aku keluarin ga terkontrol.

"Siapa siapa? sok ceritain, pelan-pelan aja ga usah teriak-teriak"

"Ka Adit" ucapku sangat pelan

"Oh..teteh juga pernah suka ke dia"

"Wah masa teh?"

"Iya, dia teh baik orangnya, baik ke semua orang"

"Wah?"

"Kamu mah iya beneran"

"Tapi kalau aku ketemu, keliatan jutek"

"Dia mah harus disapa duluan, jarang nyapa duluan mah"

"Oh gitu iya iya, aku suka dia waktu PKKMB teh, ga tau padahal ya teh aku tuh ada di barisan paling belakang, kan aula dibuka jadi 3 kelas ya teh, kan kalau liat kedepan tu jauh teh blur gitu, aku ga minus teh tapi ya kebayang dong aula ditambah satu kelas yang dibuka, dia paling depan dan aku paling belakang, so? Ga keliatan T-T"

"Miris kali kamu dek, hahaha..."

"Ih teteh mah, trus aku tu liat ke depan aku bilang ke temen sebelah 'kakak yang di depan lumayan"

"Berarti kamu suka dari fisiknya ya"

"Kalau di bilang gitu sih, gimana ya...mandangin fisiknya juga jauh banget teh, gak keliatan"

"Oh yayaya, BTW kamu kalo ngomongin itu jangan kenceng kenceng, disini ada yang suka juga sama dia"

"Wah masa teh, siapa?"

"Ada deh pokonya"

Tidak lama saat aku sedang mengobrol dengan teteh tingkat ku, ada teteh yang lain masuk dan langsung bercerita tentang ka Adit, banyak sekali dan fakta bahwa teteh itu adalah yang di sukai ka Adit, sejenak membuat aku diam, sungguh kamu tau rasanya? terluka sungguh engga ada, tapi ada sebuah rasa aneh yang kamu tau? membuat aku berpikir, ini akan sia sia. toh ka Adit sudah menyukai teteh itu, terbukti dari sering mengantar pulang, memberi cemilan, pergi bareng, duduk sebelahan di kelas, bercanda, chatingan, suka mengirin audio ka Adit sedang menyanyi, dan masih banyak lagi.

Sungguh amat sangat terbukti bahwa memang ka Adit menyukai teteh itu. aku? hanya anak baru yang mungkin ka Adit pun tidak tahu keberadaan ku. cemburu? sungguh itu membuat aku berpikir bahwa sebaiknya kau mengubur rasa itu, rasa yang tidak mungkin terbalaskan, dan aku putuskan saat itu mengubur dalam dalam perasaan itu.

Selang beberapa hari aku bercerita kembali pada teteh tingkatku

"Teh, semenjak hari itu saat teh Osa cerita, aku mulai B-aja ke ka Adit."

"Iya emang adit mah gitu baik ke semua orang"

"Bukan gitu teh, menurut aku ka Adit itu menyukai teh Osa"

"Gak tau juga tuh, iya sih mungkin aja"

"Iya teteh iya! keliatan soalnya hehe"

"Iya lah de, terserah kamu"

Ya namanya adalah teh Rosa aku panggil teh Osa, kami dekat makanya aku berfikir untuk menjauhi ka Adit dan sungguh aku bisa, aku biasa saja saat papasan dengan ka Adit aku amat bersyukur. Setelah beberapa minggu menyembunyikan rasa akhirnya terpendam juga, entah harus bersyukur atau menyesal tapi mau bagai manapun menghapuskan rasa itu wajib, karena berharap pada seseorang yang menyukai orang lain, terlebih dia tidak memberikan kamu harapan bukan? This easy. melupakan itu mudah saja.

Aku tidak menyangka akan selesai seperti ini,tapi sungguh ini ending yang tepat untuk kisah ku, aku pikir begitu.


===========

hei!!!
akhirnya perasaan ku tak terbalaskan T_T
sedih sih tapi mungkin ini sudah saja sampai disini

gubayyyyyyy reader

love kalian<3

Allah Dan DiakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang