Nesi?
aku tidak menyangka dengan akhir dari kisahnya dan aku masih tidak menyangka tentang apa yang terjadi sekarang.========
Nesi POV
saat itu hujan deras di kantorku, aku kini bekerja di perusahaan yang tak jauh dari kampung halamanku. aku menunggu hujan reda dan bersandar di dinding luar kantor.
"Nes ga masuk? dingin loh" panggilnya membuat aku mengengok dan tersenyum
"engga deh mau disini aja bentar lagi juga reda mungkin" jawabku
"ga mungkin loh itu deres banget ujannya" ucapnya dan aku pun pasrah mengangguk dan mengikutinya masuk kedalam kantor, dia mengambilkan aku teh dari pantry aku tersenyum mengucapkan terima kasih padanya.
"oh ya Nes masih ada kesempatan?"
"hah?"
"aku sudah mengenalmu dan kamu juga sudah mengenalku jadi aku pikir kita sudah tidak perlu taaruf seperti dulu benar?"
"ya lalu?"
"aku akan datang kerumahmu lusa"
"untuk apa ka?"
"mengkhitbah kamu" ucapnya membuat aku terbelalak dan diam lalu menunduk.
"baiklah nanti lusa aku kerumah ya" ucapnya dan berlalu. Hujan kini sudah reda dan aku pun memutuskan untuk pulang, rumahku dengan kantorku lumayan jauh jadi aku putuskan menunggu di halte, siapa tau ada angkot atau bis yang lewat.
hujan tiba-tiba turun lagi aku menatap ke langit, sebenarnya langit kenapa hari ini, tak ada satupun angkot yang lewat apa lagi bis, aku melihat seseorang dengan motornya mendekat hatiku sudah tidak karuan, bagaimana jika dia rampok? sungguh? ini hujan ada yang rampok, gila ada masalah apa dengan otakku, ko ke arah kriminal sih, tapi entahlah hatiku gusar, tak tenang, jantungku berdegup kencang hingga motor itu sudah berada di hadapanku berhenti dan pengendaranya turun, aku tidak dapat melihat siapa pengendara itu karena dia menggenakan helm fullface.
"kenapa disini? ko belum pulang?" tanyanya, tunggu deh aku tahu suara ini
"Pras?" tanyaku
"iya Nesi aku Pras"
"bohong ya?!! teriak nih!!"
"suer aku Pras"
"TOLONGGG!!!
"EH SHUT SHUT, JANGAN BERISIK NAPA?!" perintah Pras yang membungkam mulut Nesi
"buka makanya helmnya!" perintah Nesi
"oh iya lupa" ucapnya dan membuka helmnya, menampakkan wajah Pras yang sejujurnya aku rindukan.
"mau pulang bareng ga?" tawar Pras pada Nesi, Nesi berpikir keras, jika dia....
"udah ayo pake mikir segala sih" belum sempat Nesi berpikir kemungkinan kemungkinan pras sudah menyela.
"tapi..."
"udah ayo" tarik Pras
Nesi pasrah menuruti dan duduk di belakang jok motor.
"mau pake jas hujan?"
"engga usah" jawab Nesi.
Pras mengantar Nesi sampai dirumahnya, di perjalanan mereka mengobrol ringan seperti semua orang pada umumnya. setelah sampai di rumah Nesi, Pras berpamitan untuk pulang. Nesi masuk kedalam rumah dengan pakaian yang basah kuyup.
"ya ampuun Nesi kamu basah kuyup gini, abis ujan ujanan ya, cepet mandi sana kamu nanti masuk angin" rewel mamahnya Nesi
"iya mah iya " ucap Nesi masih senyum-senyum sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Allah Dan Diaku
Non-FictionCerita ini mungkin sama dengan beberapa cerita soal penampilan luar, tapi cerita ini bukan cerita mereka ini ceritaku, tentang aku, dia dan Allah, tentang cinta diam ku, tentang mengagumi seseorang yang begitu saja. Tentang seorang pengagum rahasia...