Mimpi

1.7K 70 0
                                    

"Farah!!!!!" teriakan itu memekik telingaku dan aku dibuat terbangun karenanya.

"Hah?! Apa sih?!" tanyaku sewoot.

"Sampe kapan kamu mau tidur hah?! Ayok pulang" ucap Nesi padaku namun aku hanya terpaku diam.

"Ni anak ayok pulang seharian tidur di kelas sekarang malah bengong" omel Nesi sambil menarikku di perjalanan pulang aku masih melamun, jadi semua itu mimpi, tapi mimpinya seperti nyata gitu loh, apa benar itu mimpi? Lalu aku sekarang di tahun berapa? Semester berapa? Aku tidur seharian tapi tidak ada yang membangunkan? Nesi....apa dia enggak ngebangunin aku? Dosen ga ada yang marah? Aku terus berkutat dengan pikiranku yang entahlah, kamu tahu mimpi yang aku kira nyata itu.

"Farah aku mau ta'aruf" ucap Nesi

"Oh oke" jawabku

"Hah gitu doang?" tanya Nesi lagi, aku menatapnya dan mengangguk

"Kamu masih mimpi?" tanya Nesi aku tersadar

"Tadi kamu ngomong apa?" tanyaku

"Aku mau ta'aruf" jawab Nesi mengulang katanya

"Hah?!!! Sama siapa?" tanyaku kaget

"ka Yudha" ucapnya

"Oh....eh...?! Selamat!!!" ucapku memeluk Nesi

"Makasih, tapi kita ta'aruf online" ucap Nesi

"Ya kan nanti kalo kamu pulang pasti meet dong?!" ucapku girang

"Iya sih" ucap Nesi tersenyum, namun di balik senyumnya aku merasakan sebuah keraguan.

"BTW kita di tahun berapa? Semester berapa?" tanyaku dan mendapat pelototan tajam dari Nesi

"Ya ampun tidur seharian di kelas bisa menyebabkan amnesia ternyata" ucap Nesi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Hehe jadi semester berapa?" tanyaku lagi

"Semester 2" ucap Nesi "Baru juga ganti semester kemarin" lanjutnya dan aku manggut-manggut ternyata semua itu mimpi hehehe....

"Kamu mimpi apa aja sih sampe bisa amnesia?" tanya Nesi aku diam mencoba mengingat apa yang aku mimpikan tadi.

"Kita sudah semester 5 dan ka Adit jadi asisten dosen lalu aku dilamar Anto habis itu aku tolak kemudian kita lulus aku ngejauh dari ka Adit ga pernah ketemu terus ketemu lagi selesai" jelasku dengan cengiran kuda terpahat di bibirku.

"Pantesan ga bangun-bangun, dosen udah nyuruh aku bangunin kamu tapi enggak bangun-bangun temen sekelas khawatir, tapi untung aja kamu akhirnya bangun, ga kebayang deh kalo kamu gak bangun, tar aku disangka bunuh temen sendiri soalnya kamu duduk disampin aku" ucap Nesi begitu saja membuat aku mendelik ke arahnya

"Iya iya maafin deh enggak tahu juga itu mimpi bisa kumplit gitu aku bingung" ucapku

"Haha aku baru sadar pantes aja kamu betah tidur, orang mimpiin ka Adit toh haha!!" oceh Nesi dengan volume yang enggak kira-kira, aku membekap mulutnya lalu melihat sekeliling dan untungnya tidak ada orang.

Kamipun pulang ke kosan masing-masing, pantesan aku enggak nemu teh Osa atau teh Gadis di mimpiku.

Aku membiarkan mimpi itu berlalu begitu saja, aku tidak ambil pusing dibuatnya, aku coba menyibukkan diri agar bisa melupakan mimpi itu.

Suatu hari aku berselancar menggunakan media sosialku, aku membuka semua kata-kata galau dan video-videonya sebenarnya aku tahu ini unfaedah tapi tetep aja aku lakuin, ini kegabutan yang membuat aku makin semakin galau, kalau Nesi tuh suka banget sama konspirasi-konspirasi tentang dunia, jadi sesekali aku juga menonton konspirasi gitu, ko bahas konspirasi sih...?

Nah saat aku berselancar di jejaring sosialku aku membuka satu vidio berisi kan kata kata atau puisi yang berisi.

hai kamu,
apa kamu tahu sesuatu?
aku menyukaimu
perasaan itu terus ada
dan aku kini tahu bahwa rasa itu adalah ujian terbesarku
ujian untuk makhluk sepertiku yang malah menyukai hamba-Nya
aku yakin dia cemburu saat tahu aku berharap pada hamba-Nya
aku tidak ingin membuat-Nya kecewa
dan perasaanku padamu mungkin ada,
namun jika Allah yang menciptakannya untuk aku rasakan aku akan amat senang
tetapi jika makhluk lain yang membuat perasaan itu, aku tidak ingin terjerumus lebih jauh
jadi aku pikir lebih baik selesai sekarang
sebelum kamu termakan oleh perasaan kamu sendiri
sebelum semuanya tampak semakin indah
rayuan setan itu indah karena itu menyesatkan
aku putuskan untuk berhenti
karena mau bagaimanapun rasa sebelum halal adalah haram
selain itu bukankah jika Allah setuju bagaimanapun jalannya akan mudah?
bukankah jika Allah memberi restu semestapun akan melakukan hal yang sama?
dan memeng benar begini lebih baik, kembali padanya adalah hal yang terbaik bukan?

Dari vidio itu aku sadar akan satu hal, yaitu perasaan aku kepada ka Adit selama ini salah, itu enggak boleh terjadi, aku tahu tapi rasa itu selalu ada jadi aku harus bagaimana? Aku akan terus berusaha, aku bukan orang yang gampang menyerah dan kini aku memutuskan untuk berhenti. ya berhenti menjadi pengangum rahasia dari Aditya Basil, ini lah akhir kisahku yang harus berhenti menyukai Aditya Basil, karena jika bukan dia yang Allah jadikan diaku maka ada orang lain yang Allah akan jadikan diaku.

Allah Dan DiakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang