lamaran?

2K 71 4
                                    

Akhir akhir ini kesibukanku mulai banyak, praktikum di lab, mata kuliah dan tugas yang padat, ya....sudah sangat sibuk sekali, hingga untuk pulang pun susah.

"Faraaah?!!" teriak Nesi dari kejauhan.

"hn...?"

"Far kayanya dugaan mu waktu itu benar deh"

"Yang mana?" aku mencoba mengingat-ngingat maksud Nesi

"Itu loh yang soal tikungan, tikung tikung itu" jelasnya

"Tikungan mana? Emen?" (Emen disini maksudnya tanjakan Emen ya guys kan jalannya nanjak dan menikung wqwq)

"Ih....! Kayanya Lia suka sama ka Adit deh" ucap Nesi berbisik

"Lalu?"

"Iiiih!!!!!Farah peka dikit ke!"

"Apa sih Nes, aku ga ngerti, lagian kan memang Ka Adit itu pasti di sukai banyak orang"

"Aaaah...Farah....rasanya nih ya pengen NAB*K gitu" ucap Nesi

"Ahaha sorry, kenapa sih coba pelan-pelan, biar aku paham"

"Nih ya aku tadi ga sengaja liat Lia lagi stalk IG nya ka Adit, trus dia buka DM lagi chat sama ka Adit, kamu ga takut di tikung?"

"Hm...engga ko lagian aku siapa haha, udah yu ah ke kelas malah gibah" ucapku langsung meninggalkan Nesi, ya takut Nes, tapi aku bisa apa lagian aku cuma fans, ko ini ada yang kaya luka nganga gitu yang di taburi garem, perih haha.

"Kamu baik-baik aja kan?" tanya Nesi

"Ya, kenapa aku harus gak baik-baik aja?"

"Hem...kamu lupa ya aku bisa bedain" ya Nesi itu peka banget orangnya, dia tau mana perkataan orang yang beneran tulus sama yang engga tuh, katanya beda.

"Ih beneran ko" ucapku dengan senyum ke arahnya, dia menatapku tak berekspresi

"Yaudahlah ayo kita telat entar" ucapnya kini mendahuluiku.
Aku tersenyum sambil berjalan di belakangnya, ga lama dia berhenti dan berbalik.

"Serasa leader jalan di depan 😅"
Aku tersenyum lagi dan berjalan beriringan.
Karena beginilah teman, dia akan selalu ada di samping kita saat kita butuh dan tidak berlomba untuk mendahului atau menjatuhkan, dan mengingatkan dalam segala bentuk kebaikan.

"Terimakasih" ucapku

"Sama-sama" jawab Nesi dan aku pun tersenyum.

Selesai kuliah seperti biasa aku pulang baren Nesi, aku mengecek HP ku yang ternyata berdering dari tadi, pertanda ada pesan masuk

Bibi : teh pulang ya, libur kapan?

Farah : Ga tau bi tapi besok libur ko, kenapa?

Bibi : berapa hari?

Farah : 2

Bibi : pulang ya

Farah : iya deh, hari ini pulang.

Aku simpan HPku dan menghela nafas.
"Nes kamu pulang ga sekarang?"

"Pulang lah, kapan lagi kan bisa pulang"

"Bareng ya"

"Loh bukannya kamu ga bakal pulang ya?"

"Suruh pulang nih"

"Yeaaaay pulang bareng" ucap Nesi sambil memelukku

"Nes lepas elah, ga bisa nafas nih" ucapku

"Okay sorry" ucap Nesi sambil melepaskan pelukannya

Kami pulang ke kosan masing masing untuk prepare pulang, ga lupa kami solat asar dulu.

Perjalanan lancar sampai Nesi turun duluan karena telah sampai di tempat pemberhentiannya, perjalananku masih jauh sekitar 1 atau 2 jam lagi, kalau ga macet.

Alhamdulillah perjalanan lancar sampa aku tiba di rumah, berhubung hari sudah mulai malam aku pun istirahat.

Besoknya di rumah sudah rame rusuh gitu, sehabis subuh aku terpaku menatap bibiku sedang sibuk merapihkan ruang tamu.
Mungkin akan ada keluarga dari mertuanya kesini, aku mendekat ingin membantu.
"Ga usah sana mandi" ucap bibiku

"Masih pagi bi"

"Iih buruan mandi sana"

Aku pun mandi, nurut ajalah ya jadi anak baik ga ada salahnya, aku memakai baju biasa yang sehari hari aku pakai sedangkan adikku, nenekku, bibi, berpakaian rapi, serasa mau ke kondangan haha...

"Teh ganti bajunya yang sopan"

"Emang mau apa?"

"Nurut aja buruan ganti"
Aku mendengus perlahan dan mulai berganti pakaian aku kembali ke tempat bibi berada yaitu ruang tamu.

"Nah gitu sip" ucapnya mengacungkan jempolnya.

Akupun duduk di salah satu kursinya dan mengambil salah satu cemilan di meja yang tumben hari ini banyak kue kering dan cemilan cemilan.

"Nih teh vidio call dari Ibu" ucap bibi menyodorkan HP nya padaku aku menepuk telapak tanganku agar sari sari bekas cemilan tadi jatuh.

"Assalammu'alaikum bu"

"Wa'alaikumsalam, eh si cantik, cantik banget sih hari ini"

"Ah tumben muji nih haha"

"Ah ternyata masih kaya anak kecil, teh ibu selalu berdo'a yang terbaik buat kamu, kamu juga harus berdo'a di berikan yang terbaik ya"

"Iyalah bu minta yang terbaik ke Allah, emang kenapa tumben ngomongin beginian"

"Kamu belum tahu? Tar juga kamu tahu, jangan buru-buru memutuskan ya, pikir baik-baik, ini buat masa depan kamu"

"Apa sih bu? Iya bu pasti hehe"

"Yaudah kayaknya bentar lagi dateng, udah dulu ya, assalammu'alaikum dah anak ibuu yang cantik"

"Wa'alaikumsalam iya bu"
Selesai itu aku memberikan HP itu ke pemiliknya yang sepertinya sedang menunggu seseorang di teras rumah. Aku kembali kedalam dan melanjutkan pekerjaanku, makan cemilan yang sempat tertunda haha....
Tidak lama sebuah mobil datang dan parkir di halaman rumah bibi, akupun pergi ke kamar dengan membawa toples kue yang sedang aku makan, biasalah kalau banyak orang mending ngerem sambil nonton drakor haha..

"Teh...?!!" panggil adikku dan nyelonong masuk kamar

"Apa?"

"Kata bibi suruh turun temuin tamu"

"Haha emang tamunya siapa?"

"Pacar teteh juga"

"Hah? Siapa?"

"Turun aja cepet"
Akupun mengekorinya di belakang keluar kamar dan saat tinggal beberapa langkah lagi aku syok, banyak orang di ruang tamu, ada juga yang di depan tv, dan yang amat bikin syok itu ada Anto salah satu dari sekian banyak tamu-tamunya bibi, aku mendatangi bibi dan menyuruhku duduk, aku menurut saja dan diam di tempat.

"Jadi begini, kami sekeluarga datang itu untuk melamar neng Farah" aku langsung terbelalak ingin pingsan di tempat, apalah dayaku yang sekarang jadi sorotan tatapan mata, aku melihat Anto yang sedari tadi menunduk sesekali melihat ke arahku.

"Ya saya sebagai Ayah dari Farah, sebenarnya tidak keberatan, tapi saya juga tidak memaksa atas keputusan saya, karena mau bagaimana pun Farah yang akan menjalaninya, jadi kita tunggu jawaban dari Farah" sekarang semua orang benar benar menatapku begitu juga Anto, dan sejak kapan ayah datang? Aku tidak sadar ada ayah.

Aku harus jawab apa? Ini tiba-tiba, ini tuh milih masa depan ga kaya milih cemilan di supermarket, argh....jawab apa ini....?!

=========

Sepertinya semakin absurd aja nih cerita haha


Allah Dan DiakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang