Kejutan
Nesi melongo saat aku bercerita aku menolak Anto yang notabene perfect itu, ya dia kan TNI AL terus cakep, baik juga ya pokoknya sempurna deh aku hanya membalasnya dengan cengiran canggung.
"Yaudah sih kalau itu pilihan kamu aku ga bisa apa-apa" ucapnya pasrah "Apa jangan-jangan kamu masih ada rasa sama ka Adit?" ucapnya tiba tiba
"Loh ko tiba-tiba, ya engga lah udah lama ga liat juga kan" ucapku
"Terus kalau kamu sering liat, kamu bakal masih suka gitu?" tanyanya, aku tahu dia sedang menggodaku, aku di buat salah tingkah.
"Ah tau ah, ke kelas yu" ucapku lalu berjalan
"Far salah jalan" ucapnya aku melihat kedepan dan menyadarinya lalu berbalik dan berjalan buru-buru memang ya saltingnnya keliatan banget.
duk....
"Aw..." aku terjatuh padahal baru beberapa langkah berjalan kenapa aku bisa nabrak orang.
"Far kamu.." Nesi memberi jeda sebentar "Ga apa-apa?" lanjutnya meraih tanganku mencoba membantu berdiri
"Maaf" lirihku masih menunduk
"Iya ga apa-apa kok, kamu engga apa-apa?" tunggu suara ini, aku lansung mendongakkan kepala, dia tersenyum kikuk kepadaku aku membelalak dan langsung berdiri.
"Maaf banyak, eh minta maaf Ka" ucapku menunduk
"Iya engga apa-apa" ucapnya
"Permisi Ka" ucapku langsung pergi dan diikuti oleh Nesi
Aku langsung duduk di tempatku yang berada di tengah tidak terlalu depan dan tidak terlalu belakang, biasanya aku ngambil di pojokkan dekat jendela, alasanku biar adem hehe...
Aku sedang mencorat-coret bukuku yang sudah lama tidak aku isi dan sepertinya akan kumulai isi lagi soalnya ini kejutan dari Allah, kelas menjadi gaduh entah kenapa, tapi aku cukup tak acuh untuk semua itu, Nesi menyikutku, aku menengok ke arahnya dan dia menyuruhku untuk melihat ke depan, aku masih ogah-ogahan untuk melihat ke depan.
"Selamat pagi semuanya" suara ini membuatku langsung melihat ke depan, pantas saja kelas gaduh ternyata asdos (asisten dosen) nya mantan ketua BEM toh. aku yang tadinya menganga menjadi netral dan menunduk lagi.
"Far"
"Hn..?"
"Ga terpesona atau apa ke?"
"Malu iya" ucapku membuat Nesi terkekeh, kami pun mulai perkuliahan, yang membuat salfok ini, untungnya dia menjelaskan di belakang karena jika di depan para wanita akan gagal fokus aku yakin itu, atau mungkin bukan mereka melainkan aku yang akan kurang fokus. perkuliahan selesai entah kenapa aku jadi keluar paling terakhir, ga tau juga ini kenapa banyak banget buku yang aku keluarin belum lagi pensil sama pulpen aku yang berserakan, kan jadi susah beresinnya.
akhirnya selesai, aku menggendong tasku dan mau pergi ke luar.
"Far" panggil Ka Adit, aku pun membalik menatapnya
"Iya ka? eh pak?"
"Hihi udah Kak aja aku belum nikah" ucapnya dengan kekehan
"Oh hehe iya ka" tunggu dih gila ini jantung deg-degan, ko bego...ya iyalah kan idup, tapi ini lebih cepet, ah gila aku sudah gila debat dengan diriku sendiri
"Bagaimana kuliah kamu?" ucapnya mendekat
'anjir so perhatian, gimana ga baper coba, tunggu dia cuma basa-basi doang aku jangan ngasih perasaan, plis jangan baper, udah cukup' batinku terus berdebat
"Far" panggilnya
"Eh...kuliah ka? Baik-baik aja kok, hehe, ka aku duluan ya udah di tungguin" ucapku nyengir dan melangkah mencoba berlalu
"Far tunggu" panggilnya membuat aku berhenti namun tidak berbalik
"Ka maaf banget ini gawat banget aku harus ke perpus mau bayar dendaan hehe" ucapku lalu kabur, keliatan banget ya saltingnya ya Allah ini apa lagi sih, keluhku sungguh. alesannya apa banget sih, ya yang namanya lagi salting tuh bisa jadi orang bego sebego begonya hmppp.....
aku melihat Nesi sudah di bawah tangga duduk menungguku
"Ngapain?"
"Nungguin kamu lah"
"Cie nungguin" ledekku menggodanya dan melihat ke arah tangga dan Ka Adit turun dan melihatku dan aku langsung kabur
"Gini nih punya temen udah di tungguin malah pergi duluan, dasar temen ga tahu diri" rutuknya, akupun balik lagi menarik tangan Nesi untuk menjauh dari sana, lebih tepatnya untuk membuatnya ikutan kabur seperti yang sedang aku lakukan.
kebiasaan lama untuk kabur kaburan darinya mungkin akan aku lakukan setelah lama aku tidak melakukan hal itu.
===========
hai....ini untuk penebus dosa ya ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Allah Dan Diaku
Non-FictionCerita ini mungkin sama dengan beberapa cerita soal penampilan luar, tapi cerita ini bukan cerita mereka ini ceritaku, tentang aku, dia dan Allah, tentang cinta diam ku, tentang mengagumi seseorang yang begitu saja. Tentang seorang pengagum rahasia...