Pilihan Nesi

648 40 2
                                    

Akhir-akhir ini Nesi selalu galau, ya..begini lah jika manusia terlebih seorang wanita berkecimpung dengan perasaan, galau tidak ada habisnya.

"Far gimana?" tanya Nesi

"Hah apanya yang gimana?"

"Taaruf"

"Hah?! Oh....ya itu kamu gimana? Udah tahu hati kamu buat siapa?" tanyaku dan Nesi menggeleng.

"Yaudah kalau kamu masih galau minta jadi temen aja ke ka Yudha nya, beres" usulku

"Emang bisa?"

"Gak tahu kan aku belum ngalamin hehe" Nesi menatapku tajam mendengar alasanku dan kini menyembunyikan wajahnya diantara 2 lipatan tangan di atas meja.

"Sudah lah istikhoroh aja" usulku dan dia mengangguk.

Kami pulang lebih cepat kali ini, dan saat itu aku tidak menemukan Nesi dimana-mana, ku pikir dia sudah pulang duluan jadi aku pulang sendiri dan saat itu aku bertemu Ka Adit, aku tersenyum dan menyapanya, dia membalas senyumku, dan aku bersyukur sepertinya tidak ada kecanggungan.

Keesokannya, aku kembali ke kelas dan duduk di samping Nesi.

"Far tadi aku liat ka Adit" ucapnya

"Iya kenapa?"

"Engga, tapi kamu udah move on kan?" ledeknya dan aku menggeleng

"Jangan dipaksa dilupakan ya, nanti malah makin keinget" tambah Nesi

"Iya Nes, semoga ada pendistraksi yang ahli" harapku

"Aamiin semoga" jawab Nesi. Nesi menidurkan kepalanya di atas meja dan menghela nafas berat.

"Kenapa?" tanyaku

"Galau"

"Taaruf" dia mengangguk dan menggeleng membuat aku bingung

"Semuanya, hati aku buat siapa?" jawabnya

"Lah ya itu buat siapa? Yang rasain kan kamu bukan aku" jelasku.

Perkuliahan pun dimulai kami lumayan serius memperhatikan dosen karena kami merasa kurang faham tentang materi yang disampaikan, kelasku dan Nesi terkenal dengan orang-orang jenius, mereka diam-diam menjatuhkan wqwq, jadi harus hati-hati padahal jika di kampus itu harusnya tidak ada yang saling menjatuhkan namun saling membantu agar lulus bareng-bareng.

Besoknya aku dan Nesi pergi ke kampus bersama dan papasan dengan Ka Adit.

"Far!" panggilnya dan aku menengok ke arahnya

"eh iya ka?"

"ga deh nyapa aja"

"eh kirain ada apa, soalnya tumben nyapa hehe, yaudah duluan ya ka" ucapku dan lanjut berjalan dengan Nesi

"ka Adit nyapa kamu, kayaknya udah akrab ya" tutur Nesi dan aku hanya mengangguk

"maybe" jawabku

"ah cie cie hati hati loh" ledek Nesi

"aku enggak akn jatuh cinta lagi kok, karena sang bintang kecil merasa bahwa hanya dengan berteman dan akrab saja itu sudah lebih dari cukup" jelasku sambil tersenyum

"iya iya anak sastra mah beda ngelesnya juga pakai bahasa kiasan" ucap Nesi dan aku terkekeh geli.

kami seperti biasa menjalani rutinitas kuliah-pulang-nugas-tidur-kuliah lagi dan begitu seterusnya karena kini tidak ada acara yang aku ikuti.

di kosan Nesi, Nesi masih termenung dengan masalah yang sama dan satu pertanyaan di benaknya yaitu hatinya untuk siapa?

Nesi menggulingkan badannya mengarah tembok dan membuka HP nya matanya terbelalak saat melihat notifikasi dari aplikasi instagramnya yang menyatakan

"pras mulai mengikuti anda, hiyaaaaaaa" teriak Nesi sambil loncat loncat di kasurnya dan menari nari di atas kasur. sungguh bocah sekali dia.

dia tersadar dan kembali membuka Hp nya ternyata ada notif DM pas dibuka ternyata dari Pras dan Nesi langsung dibanjiri keringat hatinya berbunga, sesak dan kebahagiaan kini menyatu dalam hatinya, ya seperti hatinya kini sudah dia temukan, namun dia terlalu cepat menyimpulkan tentang apa yang di inginkan hatinya.

"Nes? kamu Nesi" pesan singkat itu yangmembuat Nesi sangat bahagia. Entah dan akhirnya dia sadar dan memutuskan hatinya untuk siapa.


=======


Assalammu'alaikum, halo teman-teman
maaf dan terima kasih 100K readers nya...
terharu saya lihatnya :')

semoga terhibur dengan cerita absurd ini ya....
happy reading :) <3 <3

Allah Dan DiakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang